"Percayalah, ketika aku bertengkar denganmu.
Aku membalas chatmu sambil menangis.
Dan kamu tidak akan pernah tahu."_________________________
VOTE LAH :)
__________________"BODOH.."
Ray melempar tas nya ke sembarang tempat setelah memasuki kamarnya.
Ia merutuki dirinya yang bisa lepas kendali. Kejadian beberapa waktu lalu bukan keinginannya!Salah siapa yang memancingnya?
ia sudah berusaha menahan, tapi gadis itu malah mendekat, dan hawa nya memang sangat mendukung.
Biar bagaimana pun Ray cowok normal. Tapi kenapa harus Ica yang menjadi orang pertama?"ARGHHHH...!!"
Ray menjambak rambutnya sendiri."Mau taro muka gue dimana besok kalau ketemu cewek itu!"
Ray masih menyesali atas tindakannya."Seperti biasa. Santai dan tenang." Sambung Ray yang berbicara pada dirinya sendiri. Ray berjalan kearah tempat tidurnya yang berukuran besar. Ia membaringkan dirinya di tengah-tengah kasur.
Tiba-tiba Ray teringat sesuatu.
"Ica takut suara petir." Ujar Ica sambil menutup telinganya nya.
"Kata-kata itu.. seperti pernah gue alami. Tapi kapan?" Tanya Ray dengan dirinya.
"Gak penting. Gue ngantuk."
Ray pun terlelap dengan masih memakai baju seragam sekolah nya.Mimpi.
"Alica.. Taqi.. ayo masuk kerumah! Sebentar lagi akan turun hujan." Teriak Liza.
"Sebental Ma.. Alica masih ingin belmain petak umpet sama Taqi." Jawab Alica yang masih berusaha mencari keberadaan Taqi.
Taqi mengumpat di balik pot bunga yang besar, sehingga tubuhnya terhalang oleh pot bunga tersebut.
DUAAARRR!!!
Bunyi petir yang menggelegar di atas langit.
"Huaaaaa!!" Teriak Ica berjongkok sambil menutup telinganya.
Taqi yang melihat Alica ketakutan seperti itu berlari menghampiri Alica.
"Alicaaaaaa!"
"Alica kenapa? Alica jatuh? Kaki Alica sakit? Alica kenapa nangis?" Tanya Taqi dengan khawatir.
"Alica takut suala petil Taqi.." Kata Alica sambil menangis.
"Ayoo kita masuk ke dalam rumah." Ujar Taqi.
"Nah sekarang aman. Alica gak usah takut lagi. Disini ada Taqi, disamping Alica." Sambung Taqi sambil berusaha menurunkan tangan Alica yang masih menutup telinganya.
"Tapi sualanya masih kedengelan." Rengek Alica.
"Gapapa kok." Ujar Taqi menenangkan Alica.
Ray terbangun.
Ternyata tadi hanyalah sebuah mimpi."Tadi itu apa? Kenapa sangat begitu nyata? Siapa Taqi? dan siapa itu Alica? Apa mereka ada sangkut-pautnya dengan ingatan masa kecil gue?"
~•~
Pagi yang cerah. Ica telah siap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini ia akan membawa kendaraan nya sendiri. Ia tak mau kejadian kemarin terulang kembali. Semalaman ia tak bisa tidur karna kejadian kemarin yang terus menghantuinya dan membuat ia senyum-senyum sendiri tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend (Slow Update)
Romance16++ "Lo harus jadi pembokat gue selama-" belum selesai Ray bicara, Ica telah memotong perkataan Ray. "Iyaiyaaa.. satu bulan kan? Oke deal." Ica menarik tangan nya dengan kuat, membuat tangan Ray sedikit melonggar genggamannya. Dan akhirnya ..Ica b...