Destinasi terbaik yang dimiliki negeri ini adalah pelukanmu. Dan dengan piciknya, aku ingin menjadikanmu rumahku, dimana tempat untuk berpulang.
_______________________________________
"Indirect kiss gu... gue.... !!"
Ray melangkah menjauh meninggalkan Ica yang masih mematung ditempatnya. Ray menyunggingkan senyumnya sambil melirik Ica sekilas.
~•~
Ica pulang dengan Raquel. Di kelas tadi Raquel meminta Ica untuk mengantarnya ke toko buku. Alhasil disinilah Ica berada, di ruangan yang begitu banyak buku bertumpuk. Ica juga membeli beberapa novel kesukaannya.
Setelah selesai Ica mengantar Raquel pulang ke rumahnya dengan selamat, sentausa, mengantarkan rakyat indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia....... oke ini berlebihan.
Seperti biasa Ica selalu menulis diary nya disebuah buku kesayangannya yang bersampul merah maroon. Merah maroon adalah warna kesukaan Ica. Hampir seluruh benda di kamarnya berwarna maroon. Mungkin kalau ada mobil Jazz berwarna maroon, Ica akan membelinya sekarang juga.
Ica beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya. Lalu makan bersama dengan keluarganya. Setelah selesai Ica kembali ke kamarnya.
Ica melupakan sesuatu, dimana ia meletakkan ponselnya? Ada yang tau?
Ica mencari ponselnya di atas meja belajar, dalam lemari, dalam laci, di bawah ranjang dan di tempat lainnya. Tapi hasilnya nihil. Ica menghela nafas gusar. Ia mengingat-ingat kembali terakhir kali ia menaruh ponselnya.
"Ah.. iyaaa gue ingat!!"
Ica pun menuju ke tempat dimana ponselnya berada, kemudian ia menemukan ponselnya.
Ica mengecek aplikasi Line nya. Ada beberapa pesan dari teman-temannya. Termasuk Raquel. Dan ada pesan dari ................. Ray?
Rynnrndrm : Gue gak suka pedes!!
Ica mengumpat dalam hati.
"Duh gue bloon bgt si sampe lupa bawa hp"Ada notifikasi baru yang muncul di ponsel Ica. Ica mendengus kesal setelah membaca pesan itu.
Rynnrndrm : Besok masakin gue soto!!
Read.
Ica merebahkan tubuhnya, ia merasa lelah. Lalu ia pun tertidur dengan nyenyak.
~•~
Seperti biasa Ica bangun dan langsung menuju dapur. Iya sengaja bangun lebih awal karna memasak soto perlu waktu yang sedikit agak lama.
Setelah selesai, Ica bergegas mandi, dan memakai seragam batiknya. Ica tak butuh waktu lama untuk berdandan. Ia cukup memakai lipstik yang senada dengan warna bibirnya, dan sedikit ditaburi bedak. Simple but okay.
Ica menuruni tangga dan menghampiri Liza dengan senyum yang mengembang.
"Pagi mama.. papa udah berangkat ke kantor? " tanya Ica.
"Udah sayang.. baru aja, papa sibuk mulu ya? Mama kan juga pengen punya waktu berdua sama papamu itu. Tapi..... ihhh kamu, jadi curhatkan mama. Udah sana nanti terlambat ke sekolah." Ica menyalimi tangan mamanya. Lalu pergi dengan mobil kesayangannya.
Ica telah sampai di sekolah. Tujuan nya sekarang hanya satu, menemukan Ray dan memberikan soto buatannya kepada Ray. Ica melangkahkan kakinya menuju kelas Ray banyak pasang mata yang melirik Ica. Sesekali Ica tersenyum dan menyapa di sekitarnya.
Sampailah Ica di kelas Ray. Ica ragu masuk ke kelas Ray. Pasalnya Ica adalah murid baru, dan Ica merasa asing di tempat ia berada sekarang. Akhirnya Ica memberanikan diri melangakah masuk ke kelas Ray. Dan benar saja Ica dapat menemukan lelaki yang ia cari sedari tadi. Ray sedang memainkan ponselnya.
"Ray" sapa Ica duluan dengan ragu.
Ray menon-aktifkan ponselnya lalu mendongak menatap Ica.
Ica meletakkan soto yang ia bawa dari tadi lengkap dengan air minumnya. Dan langsung disambut oleh Ray. Ica yang merasa tidak diperlukan lagi melangkahan kakinya menjauhi Ray.
Namun ia tersentak begitu ia menyadari ada tangan yang menahannya untuk pergi. Ray menarik tangan Ica untuk kembali keposisi semula. Ica yang merasa bingung dengan Ray menaikan satu alisnya.
"Siapa yang suruh lo pergi? Duduk!" Sentak Ray.
"Kemarin lo gak izinin gue untuk duduk di dekat lo, sekarang lo suruh gue duduk"
"Temenin gue makan." Hanya itu kalimat yang Ray katakan, lalu makan soto yang dibuat Ica.
Ica bingung mengapa lelaki yang di hadapannya ini berubah-ubah seperti power rangers ?
Ica hanya mengikuti apa yang diperintahkan oleh Ray.
Tak butuh waktu lama Ray telah menghabiskan soto buatan Ica yang hanya tersisa mie yang dikenal dengan nama 'Bihun'. Ray tidak suka mie yang yang bentuknya seperti cacing bening itu.
"Soto nya lumayan njirr" Batin Ray. Lalu meminum air yang dibawa oleh Ica.
"Lo boleh pergi" ujar Ray.
Tepat setelah Ray mengucapkan itu, bel tanda masuk pun berbunyi. Ica berdiri lalu melangkahkan kakinya menuju keluar kelas Ray.
Ica sampai di kelasnya. Lalu mengikuti pelajaran dengan baik. Setidaknya hari ini ia terhindar dari amukan Ray. Mood Ica juga sedang bagus hari ini.
"Weh dari mana aja lo?" Tanya Raquel.
"Kelas Ray" jawab Ica sekilas, lalu melanjutkan tulisannya yang sempat tertunda tadi.
"Lo ngapain ke kelas Ray? Lo berantem lagi?"
"Ngga tadi gue ngasih bekal ke dia, dia minta buatin soto" terdengar helan nafas.
Respon Raquel hanya ber-oh ria. Lalu melanjutkan tulisan mereka masing-masing.
~•~
Vote untuk lanjut :)
14 mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend (Slow Update)
Romance16++ "Lo harus jadi pembokat gue selama-" belum selesai Ray bicara, Ica telah memotong perkataan Ray. "Iyaiyaaa.. satu bulan kan? Oke deal." Ica menarik tangan nya dengan kuat, membuat tangan Ray sedikit melonggar genggamannya. Dan akhirnya ..Ica b...