14. Maaf

2.7K 92 18
                                    

"Mencintaimu seperti menyelesaikan soal Matematika, sangat susah namun sensasi didalamnya penuh tantangan."

~•~

Ica kini sedang berada di dalam kelasnya. Ia tidak berani menunjukan wajahnya di depan siswa siswi. Ia lebih memilih menyendiri di bangkunya. Semenjak kejadian beberapa menit tadi, Ica mengasingkan dirinya di depan teman teman-temannya. Salah... salah.... bukan seperti itu. Yang tepat adalah Ica diasingkan oleh teman-temannya.

Sedangkan Raquel?

Ntahlah Ica tidak tau dimana keberadaan Raquel. Sahabat barunya itu.

BRAAAKKKKK !!!

Suara pintu di buka dengan kasar.

"Caaaaa.. lo kenapa? Lo di apain sama Ray? Gue tadi denger gosip kalo lo dipermaluin sama Ray di tengah lapangan." Ucap Raquel yang datang dengan tergesah-gesah.. terlihat dari keringat yang menetes di keningnya.

"Gapapa.."

"Gapapa gimana?!!! Itu parah banget Ca!! Lo di permaluin di tengah lapangan. Harga diri lo! Omaygat" Ujar Raquel sambil menjambak rambutnya sendiri karena frustasi dengan jawaban Ica.

"Lo peduli sama gue? Lo kemana aja pas gue lagi butuh sosok sahabat di dekat gue, lo kemana? Hah?! Dan bahkan ini semua saran dari lo kan! Untuk terima Ray di tengah lapangan? Iya kan?." Ujar Ica dengan emosi yang mulai memuncak.

"Ngga gitu Ca.. gue juga gak tau kalau akhirnya kayak gini.. gue juga tadi abis dari perpustakaan di suruh Bu Rose ngedata buku-buku yang belum di data. Ca gue minta maaf.. gue salah Ca. Gue sadar. Gue tau lo kecewa sama gue, tapi posisi gue juga sedang di butuhkan. Maafin gue ya Ca.."

Raquel berusaha keras menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang di berikan kepadanya. Ia memang patut disalahkan.

"Yaudah gapapa kok. San-....."

perkataan Ica terhenti ketika mendengar suara pintu di tutup dengan keras.

"LO..!! LO NGAPAIN KE KELAS GUE! GAK PUAS LO BIKIN ICA MALU DAN DI INJAK HARGA DIRINYA? MASIH BERANI NAMPANGIN MUKA LO DI DEPAN ICA? HAH?." Teriak Raquel yang mulai panas dengan tampang tak berdosanya Ray.

Ray lah yang menutup pintu dengan keras tadi. Tapi sejak kapan ia berdiri di depan pintu? apa dia mendengar semua nya? Kira-kira seperti itulah isi hati Raquel dan Ica saat ini.

"Lo bisa keluar sebentar gak?"

Itulah kalimat pertama kali yang diucapkan oleh Ray kepada Raquel.

"Lo ngusir guee?." Tanya Raquel dengan menunjuk dirinya sendiri dengan jari nya.

Ray hanya membalas dengan anggukan.

"Ca maafin gue yaaa sekali lagi... gue bener-bener minta maaf."

Lalu Raquel beranjak pergi meninggalkan Ray dan Ica.

Hening..

Tidak ada satupun dari mereka yang ingin membuka percakapan. Mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

My Girlfriend (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang