13. Dipermalukan

2.8K 99 5
                                    

Saya tidak mengejar seseorang ketika dia pergi bukan karena dia tidak penting, saya hanya percaya jika dia ingin saya ada di hidupnya, dia akan tetap tinggal.

~•~

" Cepet lo mau ngomong apa?!"

"Apa jawaban lo."

Itu lah kalimat yang keluar dari mulut Ray pertama kali, setelah 2 menit hanya saling bertatapan dengan Ica.
Ica hanya menunduk memandangi ujung sepatunya, dan menggigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa grogi nya.

"Hmm.. Gu.. guee....-" Ica meremas tangannya sendiri dengan kuat. Agar menghilangkan rasa gugup yang ia rasakan saat ini.

"Gu.. gue.. terima tawaran lo." Ujar Ica terbata-bata.

Siswa siswi yang berada fi koridor sekolah, dan di lantai atas merasa kebingungan. Karena mereka sumua tidak mengerti maksud yang dikatakan oleh Ica. Keadaan mulai ricuh.
Sampai Ray mengangkat tangannya agar orang-orang sekitar lapangan agak sedikit tenang.

"Apa?! Lo terima tawaran apa? Emang gue pernah nawar apa?" Ujar Raydengan senyum sinisnya dan membuang nafas dengan kasar.

"GUE MAU JADI PACAR LO!!" Teriak Ica bergema seantero sekolah.

Ray hanya tersenyum tipis dan mulai mendekati Ica.

1 langkah

2 langkah

3 langkah

4 langkah

5 langkah

Ah ntahlah dada Ica terasa sesak melihat Ray berdiri sedekat ini dengan nya.

Lalu tanpa aba-aba, Ray memeluk Ica di tengah-tengah lapangan.
Dan membisikan sesuatu ke Ica. Sehingga membuat Ica kaget setengah mati.

Dan tanpa di duga..

Ray mendorong Ica agar menjauh dari tubuhnya. Ica yang belum siap menerima perlakuan Ray itu, jatuh tersungkur ke tanah. Dengan posisi kedua tangan yang menahan tubuhnya. Alhasil telapak tangan Ica kini mengeluarkan darah segar akibat tergesek.

Perlahan Ica berdiri.

"Kenapa? Kenapaaa? Lo lakuin ini sama gue..?!" Teriak Ica dengan emosi yang sungguh-sungguh meluap.

"HAHAHA.. Cewek bodoh mana mau gue sama lo? Lo terlalu berharap sama gue..! Lo gak jauh beda dengan cewek diluar sana!" Ujar Ray dengan nada yang agak cukup keras.

"Dan ya! Gue hanya mau bikin perhitungan sama lo. Selamat karna udah masuk kejebakan yang gue rencanain."

Lalu Ray pergi meninggalkan Ica yang sedari tadi menahan air matanya agar tidak jatuh di hadapan Ray.
Kini Ica benar-benar merasa telah dipermalukan di depan banyak orang. Lutut Ica begitu lemas, sehingga tidak dapat menahan badannya lagi.

Ica jatuh terduduk di tengah lapangan. Ica menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan menangis tanpa suara.

~•~

My Girlfriend (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang