Menangis bukan berarti lemah, itu hanya luapan emosi ketika kau tak mampu menahan masalahmu sendiri.
_________________________
PENCET BINTANG YANG DI POJOK DULU!
_________________________"Anak - anak ayo turun, kita makan malam." Teriak Liza dari dapur.
Tak berapa lama kemudian Alica dan Taqi turun. Alica membawa boneka taddy bear nya, sedangkan Taqi sibuk menaikkan celana piama nya yang kebesaran.
Sebenarnya piama itu punya Alica yang tidak pernah Alica pakai karena memang Liza salah membeli ukuran.
Piama itu bermotif taddy bear juga.
Alica memang suka boneka taddy."Holleee... Alica lapel, Taqi lapel juga ya?" Tanya Alica.
Taqi hanya mengangguk.
"Nih mama buatin susu coklat buat kalian." Sambil meletakan susu cokelat di hadapan mereka masing-masing.
"Hmmm... enyaaakkkk."
Taqi hanya diam memandangi susu cokelat yang ada di hadapan nya.
"Taqi kenapa ga minum?" Tanya Alica.
"Taqi ga suka susu cokelat Alica.. Taqi suka susu yang putih." Jawab Taqi dengan raut muka yang kecewa.
"Mamaaa.." Teriak Alica.
"Kenapa sayaang? Mau nambah?"
"Taqi ga suka susu cokelat. Taqi bilang, dia suka yang putih." Jelas Alica.
"Yaudah sebentar ya Taqi sayang, tante buatin dulu."
"Holeeee... telimakasih tante."
"Anak baik." Ujar Liza sambil mengelus rambut Taqi.
Tak lama kemudian susu putih yang Taqi mau pun telah selesai dibuatkan. Liza menaruh susu tersebut di hadapan Taqi. Taqi langsung meminumnya dengan sangat rakus. Ia suka sakali.
"Hehehe abis tante.."
"Wiihhh cepet abisnya.. Alica aja masih sisa tuh.." ujar Liza sambil menunjuk susu cokelat punya Alica.
Alica yang tak terima ibu nya membela Taqi, langsung meminum susu cokelat nya juga hingga habis.
"Wiiihh anak mama juga pinter" puji Liza.
Alica hanya tersenyum menyombongkan dirinya.
Tak lama dari kejadian itu, Hendra pun datang.
Hendra adalah suami dari Liza sekaligus papa Alica.
"Wuiiihh lagi pada ngapain nih?"
"PAPAAAAA...!!!" Teriak Alica sambil berlari untuk memeluk papa nya.
Papa nya pun merentangkan kedua tangan nya dan memeluk Alica dengan erat.
"Anak papa kangen ya?" Tanya Hendra.
"iya papa... papa lama banget pulangnya, Alica lindu papa.." ujar Alica.
"Papa sibuk sayang" jawab Hendra.
"Mas.." panggil Liza sambil menyalimi tangan suaminya.
"Nah kalo ini pasti rindu juga sama papa." Ledek Hendra.
Liza hanya tersipu malu.
Mereka sudah lama menikah, tapi tiap kali Hendra memuji atau menggombali Liza, tetap saja Liza merasa malu.
Mereka benar-benar keluarga harmonis.Dimana keberadaan Taqi?
Taqi masih duduk di meja makan dengan wajah menunduk. Ia jadi teringat orang tua nya.
Dari kecil, Taqi ingin sekali punya keluarga seperti keluarga Alica.
Taqi dari kecil tidak pernah diperhatikan oleh orang tua nya. Ayah dan ibu nya sibuk mengurus perusahan mereka masing-masing. Paling-paling mereka pulang hanya untuk berdebat, tidur, makan. Lalu pergi lagi.Pernah sekali Taqi meminta mainan kepada ayahnya. Tapi, ayahnya hanya berkata :
"Nih uang buat kamu, ayah sibuk. Minta temani bibi saja."
Ya.. selalu seperti itu..
Padahal Taqi bukan ingin mainan nya, Taqi ingin kebersamaannya dengan orang tuanya ketika membeli mainan.
Hanya itu. Namun tidak pernah terwujud.Taqi memiliki seorang kakak laki-laki. Umur kakaknya terpaut 2 tahun lebih tua daripada Taqi.
Namun nasibnya tidak sama.
Kakak Taqi mendapat perhatian khusus dari orang tuanya.
Karena pada waktu melahirkan dan membesarkan kakak Taqi, orang tua Taqi belum mencapai kesuksesannya, belum sibuk, belum mempunyai segalanya.. Sehingga kakak Taqi dapat merasakan kebahagiaan waktu kecil.
Ah... mengenang itu semua Taqi menangis.
"Hey.. siapa kamu!" Tanya Hendra dengan raut muka yang marah.
Alica dan ibunya pun tercengang melihat reaksi Hendra.
"A.. Aku Taqi om.. maaf ya om Taqi menginap disini untuk sementala waktu, sampai olang tua Taqi menjemput." Ujar Taqi ketakutan.
Melihat wajah Taqi yang ketakutan membuat Hendra tidak tega.
"Hehehehe om bercanda sayang. . Maafkan om ya.." ujar Hendra sambil mengelus rambut Taqi.
"Hehehe iya om.. Taqi kaget loh om tadi" ujar Taqi dengan polos.
Hendra hanya tersenyum lebar.. lalu ikut duduk di samping Taqi.
"Papa.. Alica juga takut tadi." Ujar Alica.
"Papa bercanda sayang.. papa hanya ingin main - main saja.. lagian Taqi menunduk aja daritadi." Jelas Hendra.
Alica hanyak ber 'oh' ria.
Liza pun menyiapkan makanan nya agar di sajikan di meja makan. Jujur ia pun merasa kaget kejadian tadi.
Merekapun mulai makan dengan lahap.
1 Maret 2019
~•~
Thank you !!
Vote and coment lanjut!
Love you ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend (Slow Update)
Roman d'amour16++ "Lo harus jadi pembokat gue selama-" belum selesai Ray bicara, Ica telah memotong perkataan Ray. "Iyaiyaaa.. satu bulan kan? Oke deal." Ica menarik tangan nya dengan kuat, membuat tangan Ray sedikit melonggar genggamannya. Dan akhirnya ..Ica b...