"Tidak perlu dijelaskan, derita ini aku saja yang rasakan. Tenanglah kau bahagia saja, terluka itu bagianku."
____________________________
VOTE DULU DONG :)
___________________________Ica berjalan ke arah kelasnya dengan kondisi kaki yang pincang. Ia tak sempat ke UKS, karena kalau ia ke UKS terlebih dahulu ia akan tertinggal masuk kelas sebab sedari tadi bell masuk telah berbunyi.
"ICAAAA!! LO GUE CARIIN TADI KEMANAA AJAA?!" Teriak Raquel. Ternyata guru belum masuk ke kelasnya.
Ica hanya tersenyum lebar hingga matanya berbentuk setengah lingkaran.
"Yaampun Icaa... kaki lo kenapa? Kenapa bisa berdarah gini sih? Lo abis ngapain? Siapa yang bikin kaki lo berdarah? Kasih tau gue! ICAAAA jawab dong.." ujar Raquel dengan panik dan merasa marah karna sahabat nya terluka dan Ica tidak bilang apa-apa padanya.
"Aduh Ra.. gimana gue mau jawab kalo lo nyerocos aja mulutnya." Ujar Ica dengan malas.
Sekarang giliran Raquel yang tersenyum bodoh memamerkan gigi putih nya.
"yeeuuu maaf.. gue kan khawatie Ca."
"Iyaiya makasih ya.. gue tadi jatoh kesandung sama kaki gue sendiri sih." Ujar ica sambil tertawa.
"Hobby banget jatoh lo mah.."
"Mana ada jatoh jadi hobby. Aneh lo, sakit tauuu... "
"Iyaiyaa... pantes tadi gue nemuin obat merah, sama kapas gitu di kolong meja lo. Gue gatau deh itu punya siapa. Dan karna kebetulan lutut lo berdarah mending di pake aja kapas sama obat merahnya."
Ica yang mendengar itu langsung terkejut. "Apa iya Ray yang menaruh obat ini? Tapi kalau iya, masa sih? Gak mungkin sekali." Batin Ica.
"Hmmmm lo tau siapa yang naro obat nya?" Tanya Ica dengan hati-hati.
"Gatau deh.. waktu gue abis cari lo di kantin, gue ke kelas dan nemuin ini di atas meja lo." Jelas Raquel.
"Udah lo kan lagi butuh nih... mending pake aja kali Ca, itung-itung hemat tenaga, karena gak perlu repot jalan ke UKS lagi. Sini gue bantu obatin lutut lo." Sambung Raquel.
"Hmmm makasih Ra.."
Ica pun duduk menyamping agar dapat mempermudah Raquel mengoleskan obat ke lutut Ica.Tidak lama dari situ, guru yang mengajar pun datang memasuki kelas.
~•~
Bell pulang tanda pulang pun telah berbunyi. Seluruh siswa-siswi sudah bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Ca ayo buruan.. gue udah disuruh nyokap pulang nih, ada acara di rumah.. lo jadi nebeng gue gak?" Tanya Raquel yang sesekali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Ra kalau lo buru-buru banget, duluan aja Ra.. gue bisa naik bus kok." Ujar Ica yang masih menyelesaikan tugasnya.
Di jam pelajaran terakhir Ica tak sanggup menahan kantuk alhasil ia pun tertidur dengan tangan yang masih memegang pulpen. Mungkin karena cuaca mendung hari ini sangat mendukung untuk tidur. Akibat dari itu, Ica di hukum oleh Bu Risky yang biasa di panggil Bu Anekdot* untuk merangkum materi halaman 56 sampai halaman 60.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend (Slow Update)
Romance16++ "Lo harus jadi pembokat gue selama-" belum selesai Ray bicara, Ica telah memotong perkataan Ray. "Iyaiyaaa.. satu bulan kan? Oke deal." Ica menarik tangan nya dengan kuat, membuat tangan Ray sedikit melonggar genggamannya. Dan akhirnya ..Ica b...