4. Sial

4.8K 121 5
                                    

"Seenggaknya kalo ga cantik itu , pinter masak "

Mampus gue gamasuk dua2nya :(

__________________________________

Setelah pelajaran di sekolah telah selesai. Ica yang telah sampai di rumahnya kini langsung tidur di kamarnya. Ia sangat lelah di hari pertama ia bersekolah. Tapi sebelum Ica tidur ia menyempatkan menulis diary tentang apa saja yang telah di alami nya hari ini. Ya itu memang kebiasaan Ica sebelum tidur. Lebih tepatnya setelah pulang sekolah.

Ica mulai tertidur lelap. Namun sialnya aksi tidur Ica gagal karena handphone nya bergetar menandakan pesan masuk.

Dreet... Dreet... Dreetttt.

"Asli nih orang jahat banget ganggu gue bobo cantik."

Ica mengambil handphone nya di meja nakas samping tempat tidur nya. Ternyata notif dari Line. Namun sedetik kemudian matanya melotot ketika melihat pengirim pesan itu.

Rynnrndrm : Besok pagi bawain gue bekel yang enak! Kalo ngga, siap tanggung resikonya!

Alicac_ : Lo tau darimana id Line gue?

Rynnrndrm : Gak penting! Mulai besok lo babu gue!!

Alicac_ : Iya!

Read.

Ica mendengus kesal lalu melempar handphone nya kesembarangan arah. Alhasil handphonenya kini ada di pojokan tempat tidurnya.

~•~

Ica mendengus kesal karena pagi ini tepat jam 05:00 pagi, ia harus bangun untuk masak nasi goreng untuk Ray. Ica masih sibuk di dapur padahal waktu telah menunjukkan angka 05:30 pagi.

"Hmm.. dia suka pedes apa ngga ya? Pedes kali ya? Kan cocok tuh sm mulutnya yang pedes"

Tepat pada pukul 05:40. Ica telah selesai masak, lalu ia menaruh masakannya di dalam sebuah kotak bekal, dan membawa nya ke lantai dua menuju kamarnya. Ica memasukan bekalnya ke dalam tas. Setelah itu Ica bergegas pergi ke kamar mandi.

Tidak butuh waktu yang cukup lama Ica telah selesai mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah tercinta nya, yaitu SMA Smallville High.

SMA Smallville High adalah sekolah unggulan baik dari tingkat nasional maupun internasional. Dengan tingkat Akreditasi A Smallville High termasuk sekolah unggul karena tak pernah absen dari prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

"Sayang.. Mama gak bisa antar kamu ke sekolah, mama ada janji sama tante Farah"

"Loh?? Terus Ica diantar sama siapa dong?" Rengek Ica.

"Nih.. kamu bawa mobil sendiri, tapi dengan syarat gak boleh ngebut-ngebutan di jalan!" Ancam Liza. Mama Ica.

"Yaampun Mama baik banget sii.. makasih loh mah, jadi deh Ica ga ngebut-ngebutan di jalan. Lagian kan Ica takut kali Mah" Ica langsung mencium punggung tangan Mamanya, lalu pergi dengan mobil jazz berwarna merah.

Sepanjang perjalanan Ica tak henti-henti nya tersenyum. Ia sangat senang Mama nya mengizinkannya membawa mobil kesayangannya.

Hanya butuh waktu 15 menit Ica telah sampai di parkiran sekolah. Ketika hendak memilih tempat parkir yang kosong khusus mobil, Ica dikagetkan dengan cowok yang mengendarai motor ninja merah memarkirkan motornya tepat di tempat Ica ingin parkir. Ica mengklakson cowok yang membuat nya kesal itu sehingga membuat cowok yang masih duduk manis di atas motor tersebut menengok ke belakang dengan tatapan tajam.

Setelah mengklakson Ica langsung mencari tempat lain yang tidak terlalu jauh. Lalu segera menghampiri cowok yang masih memakai helm dan duduk diatas motor tersebut.

"Eh lo.. lo udah rebut tempat parkiran gue. Harusnya gue duluan yang parkir di sini!!" Bentak Ica.

Cowok dibalik helm full face itu masih tidak bergeming sedikit pun. Ia hanya memandang cewek yang sedang dihadapannya kini.

"Pindah sekarang juga!!" Perintah Ica.

Cowok itu masih diam.

"Atau gue laporin ke satpam kalau lo udah ngelanggar peraturan!" Ancam Ica kepada cowok yang dihadapannya.

Cowok itu menyerengit menaikan alis nya sebelah, namun masih diam.

Ica seolah-olah mati kutu tidak direspon oleh makhluk yg di depannya ini.

"Ini khusus parkiran mobil dan lo pake motor!! Harusnya lo parkir di sebelah sana!!!" Sambil menunjuk ke sebelah kiri. "Kalau dalam hitungan ketiga lo gak pindah sekarang, gue bakalan teriak panggil satpam!!" Ancam Ica lagi.

"Satu.....

"Dua.....

"Tig-....."

Tenggorokannya seketika kering, ketika cowok yang duduk di atas motor itu membuka helm.

"L.. Lo......???!" Mata Ica membulat ketika Ray lah makhluk yang duduk di motor dengan menggunakan helm.

jika tadi ica masih di rumah sangat senang, lain hal nya ketika telah di sekolah, mungkin ini hari sesial-sialnya.

"Ma.. maaf Ray. Gu.. gue.. gatau kalau makhluk yang duduk di motor itu elo" Ucap Ica terbata-bata.

"Eh.. maksudnya cowok yang duduk di motor itu elo" Ralat Ica. Ica mengumpat dalam hatinya.

"Bego.. pake salah ngomong lagi"
Ica masih menunduk, tanpa sadar Ray berjalan melewatinya. Ica yang merasa aneh langsung menegakan kepalanya. Alhasil Ray sudah pergi dari hadapannya.

"Mampusss gue..."

~•~

20 januari 2018

My Girlfriend (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang