15

3K 239 2
                                    

hari ini, aku ikut berbelanja dengan Kyungsoo oppa. tidak, aku hanya berdua, ada suho oppa, dan Chanyeol oppa juga. harusnya jong in oppa juga ikut, tapi akhir akhir ini ia sibuk dengan dancenya.

"apa yang harus kita beli lagi?" kataku, setelah menerima kartu kredit ku kembali. Kyungsoo oppa mengetuk dahunya.

"mungkin tidak. apa kau ingin membeli sesuatu?" tanyanya. aku melihat sekeliling, dan melihat sebuah kios penjual kaos. aku mengajaknya untuk melihat lihat.

"nona.., baju ini cocok untuk kalian. aku banyak sekali baju dengan motif yang sama" kata ibu penjual itu. ia menawarkan baju couple untuk kami. kyungsoo oppa hanya diam, dan sekali sekali tersenyum menanggapi ocehan ibu penjual itu. sedangkan aku sibuk melihat lihat baju yang menurut ku bagus.

"apa menurutmu ini bagus?" tanyaku memperlihatkan baju putih bertuliskan I💜Korea itu. kyungsoo oppa mengangguk.

"katakan, berapa ukuran baju semua member" kataku selanjutnya. ia melongo. "untuk apa?" tanyanya.

"aku ingin membeli baju couple untuk kalian semua. Ayolah!" kataku.

"mana ku tau" katanya singkat. aku menatapnya jengah, "Ya kau tanyakan lah.., apa gunanya kalian membuat grup chat?" kataku gemas. ia dengan malas mengambil handphone nya.

dan ada sesuatu yang menarik perhatian ku. gelang berwarna putih dan hitam yang mempunyai motif yang sama. aku mengambil gelang itu, dan melihatnya dengan seksama.

"itu juga gelang couple, itu sangat cocok ditanganmu nona" aku tersenyum, dan memberikan gelang itu ke pedagang tersebut. aku memutuskan untuk membeli nya.

"Aku sudah dapat ukurannya" kata Kyungsoo oppa setelah sekian lama. ia menyebutkan ukuran baju setiap member. dengan senang, pedagang itu memasukkan kaos kaos tersebut.

"ya, aku yang bayar" Aku menahan tangan kyungsoo oppa yang ingin mengambil dompetnya. "aku yang bayar. karena ini hadiah dariku!"

+++

Chanyeol oppa membawa semua barang belanjaan kami ke dorm. Bungkusan baju yang ku beli menjadi serbuan member lain. mereka membuka, dan langsung memakainya.

"wow, ini benar benar sama" kata sehun oppa. Sebenarnya aku merasa tersendir. tapi aku lebih mementingkan sosok Jong In oppa yang tidak terlihat sama sekali.

"dimana Jong In oppa?" tanyaku. "dia sedang berlatih dancenya" kata Baekhyun oppa. Aku mengangguk lesu, apakah ia masih marah?

Dan sampai malam, Jong In oppa tidak kembali ke dorm. walaupun chen oppa mengatakan itu sudah biasa, aku masih merasa tidak enak.

"kau jadi akan menginap di apartemen dr.Yo?" tanya Suho oppa saat kami sudah selesai makan malam. aku mengangguk, dan pamit mengambil barang-barang ku.

pukul 08.30 malam, aku sudah pamit menuju apartemen si jin. Tapi aku tidak langsung pergi, aku ingin melihat Jong In oppa. Ada rasa menjanggal jika aku tidak menemuinya.

Ia benar benar berlatih. Gerak indah itu sangat membuat ku terpana. beberapa kali aku melihatnya mengulang gerakan yang sama. Aku mengetik pesan diponsel ku. dan langsung pergi dari ruang latihan, tidak ingin menganggu dirinya.

Aku mampir di taman. aku membeli 2 teh, dan menunggunya di kursi dekat kolam ikan yang lumayan luas. aku mengeratkan jaketku, udara sangat dingin.

"apa yang kau lakukan malam malam diluar?"

Aku tersenyum mendengar suara khawatir itu. aku memutar kepalaku, dan sosok tinggi tegap itu membuka maskernya.

"Oppa, duduklah!" kataku padanya. Jong In oppa duduk disebelah ku, tak lama teh yang ku pesan datang.

"kenapa kau disini?" tanyanya lagi. aku tersenyum, tidak menjawabnya langsung.

"aku cuma ingin memberikan sesuatu" kataku, lalu merogoh gelang couple yang aku beli. aku memakaikan gelang hitam di tangan kanannya, sedangkan gelang putih dilengan kiriku.

"apa ini?"

"menurut kau apa?" balasku. Aku mencebik kesal. pertanyaan bodoh apa itu?

"ya, aku tau ini gelang. Tapi untuk apa?"

"supaya kau tak marah lagi" jawab ku cepat. aku sudah tidak sabar lagi untuk mengeluarkan semua.

"ya! kenapa oppa seperti menghindariku sejak si jin datang malam itu? apa kau marah padaku? kenapa?" tanyaku beruntun. Jong in oppa menutup bibirku dengan tangannya.

"suaramu terlalu keras!" katanya. aku mencebik, ia sedang mengalihkan perhatian.

"jawab pertanyaan ku"

"Tidak.., aku tidak menghindarimu. aku memang sibuk latihan. memang aku kesal saat itu, bagaimana bisa ia membuatmu sembuh seketika seperti itu?" jawabnya.

Aku menghembuskan nafasku. Kami diam, aku tidak tau menjelaskan nya dari mana. Apa aku harus mengatakan dalam waktu dekat aku pergi? Tidak mungkin, itu cukup berat untuk ku.

"hmm, simpan gelang itu baik baik oppa. aku tidak ingin mendengar kau memutuskan gelang itu" kataku.

"apa ini gelang perpisahan? aku merasakan aura sedih sejak tadi" katanya sambil menatapku lekat. Good, sekarang aku sudah terpojokan

"mm.., tidak. itu gelang sebagai bukti bahwa kita pernah dekat. walaupun nanti, jika kita berpisah, kita bisa mengingat satu sama lain"

dia mengangkat alisnya, sedikit tidak percaya. namun akhirnya ia mengiyakan.

aku berdiri. udara sudah semakin dingin di sini.

"oppa, pulanglah. aku menginap di apartemen si jin. udara sudah semakin dingin"

"hmm.., kau duluan saja" katanya masih menatap kolam yang masih samar samar terlihat. aku mengiyakan, dan berjalan meninggalkan bangju taman itu.

"tolong, jangan pergi" samar samar aku mendengar suara berat miliknya yang membuat ku berhenti sebentar. aku menggeleng kan kepalaku, mengatakan kepada diriku sendiri bahwa itu hanya hayalanku saja.

+++

aku menusuk nusuk sandwich ku. moodku hancur hari ini.

"Kenapa kau tusuk tusuk seperti itu? lihat? Sandwich nya sudah hancur!" oceh Si Jin yang duduk di seberang ku. aku mendorong piringku, tanda aku tidak bernafsu makan.

"ada apa? kau terlihat sedih?" tanya ibu yang berada di dapur.

"bagaimana aku bisa mengucapkan selamat tinggal pada mereka ibu?" Aku menghembuskan nafasku, mengusap wajahku kesal.

"apa kau sudah menceritakan tentang Paman mu?"

Aku mengangguk menjawab pertanyaan si jin. "Ya sudah, apa yang kau khawatir kan?"

"mmm, tapi aku tidak bercerita bahwa aku harus berhenti dan belajar di luar negeri"

si jin menatap ku tidak percaya.

"bukannya kau sudah berjanji pada mereka tidak merahasiakan apapun. okay, aku ngerti itu pasti sulit. Tapi ini penting sas! kau mau memberitahu mereka saat beberapa jam sebelum mereka konser?"

Aku menundukkan kepalaku. Takut dan rasa bersalah terus membayangi isi kepalaku.

"Jika kau khawatir melihat mereka terus latihan tanpa bercerita apapun padamu, bagaimana dengan mereka? apa kau tidak berpikir mereka sedih jika kau merahasiakan itu?"

"Kau tau? semakin cepat kau mengatakan nya, mereka akan tidak mempunyai beban. Mereka akan mendukung mu pasti. Mereka pasti akan sedih di awal, tapi itu lebih baik kan daripada mereka bersedih saat dekat dengan konser. Kau tau perjuangan mereka kan?"

Aku mengangguk. Ya, yang dia katakan benar semua. Lebih baik mereka tau ini sebelum terlambat.

"jadi, kapan kau ingin mengatakannya?" tanya ibu. menyudahi si jin yang ingin terus mengeluarkan kata kata pedasnya tapi memang benar semua itu.

"secepatnya ibu"

Doctors in EXO DORM 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang