Mari kita berangkat!!!

4.9K 382 3
                                    

Bab 4
Revisi
•••••

selama dalam perjalanan, kami berdua tidak ada membuka bersuara. aku mencoba mencairkan suasana dengan menghidupkan radio. namun aku terkaget mendengar suara keras  dari radio dan refleks langsung menutup telinga.

melihat tingkahku, chen tertawa sambil mengecilkan volume radio. setelah suara cukup normal, aku menatap kesal ke arah chen yang masih tertawa.

"siapa yang mendengarkan radio sebesar itu?" tanya ku
"haha, kami semua. siapa lagi?" jawab Chen berusaha meredakan tawanya. ia pun fokus kembali melihat jalanan yang cukup sepi.

"ah, bagaimana bisa? sepertinya aku harus memeriksa telinga kalian satu per satu." kataku, lalu mencari ponselku, dan menyambungkannya dengan radio.

alunan musik pun memeriahkan mobil yang sejenak sepi. aku menghidupkan lagu Everytime yang dibawakan oleh Chen dan Punch.

"kau menyukai lagu ini?" tanyanya.
aku mengangguk, "iya, suaramu sangat bagus! aku sangat suka jika setiap lagumu menjadi soundtrack di drama"

Chen terkekeh malu karena aku puji. Akhirnya, sepanjang perjalanan Kami berduet menyanyikan lagu tersebut sampai-sampai tak sadar kami pun sampai minimarket.

"sasti-ssi tolong sebutkan apa yang mereka mau" pinta Chen lalu menyerahkan ponselnya.

aku menyebutkan satu persatu pesanan, dan Chen  dengan sigap mengambil semua yang aku sebutkan.

Setelah semua list habis, aku pamit kepada Chen-ssi, yang sedang sibuk memilih cemilan, untuk membeli kebutuhan ku. 
aku mengambil setoples eskrim, coklat, roti, selai coklat, dan beberapa kebutuhan wanita. lalu secepat mungkin aku membayar dan menaruh kantung belanja itu di dalam mobil.

"annyeong" sapaku sambil terengah - engah.
"kau dari mana saja? Kenapa nafasmu begitu?" tanya Chen-ssi panik. aku hanya tersenyum, lalu membantunya memindahkan barang di troli menuju meja kasir.

setelah menyusun barang belanja, mobil kami pun melaju kembali menuju dorm.

•••

ponsel ku berdering ketika sampai di depan pintu. aku yang sedang mengangkat belanjaan pun terburu buru masuk dan menaruhnya di dapur.

"Yeoboseyo?" sapaku.
"Ini aku Si Jin" suara namja yang sanagt ku kenal terdengar di ujung sana.
"ada apa?" tanyaku sambil bersandar pada dinding dapur.
"ah! aku hanya memastikan kau sudah tidur apa tidak"
"aishhh, sudah aku tutup telponnya" kataku lalu menyentuh tanda merah.

"apa itu telpon dari pacarmu?" kata Chen yang baru datang membawa sisa belanjaan kami.

"ani-ya, mana mungkin orang seperti itu menjadi pacarku" kata ku kesal. Chen terkekeh, lalu memberiku sebuah kantung plastik.

"ini belanjaan mu" katanya. aku menerimanya, lalu pamit untuk menuju kamar.

ruang santai sudah mulai sepi. Hanya ada Suho-ssi, itupun sudah menghampiri Chen yang masih berada di dapud

aku mengintip yang aku lalui satu persatu kamar.
yang pertama, pada kamar sehun-ssi, aku melihatnya sedang memainkan ponselnya sendiri. Tentu saja sendiri, karena roommatenya, Suho-ssi, masih berada di bawah.
yang kedua kamar Chanbaek, aku liat mereka sedang memainkan guling mereka dan saling memukul dengan itu. di usia seperti itu masih bermain perang bantal. Hah, aku tidak mengerti mereka lagi.

selanjutnya kamar jong In dan Kyungsoo-ssi, aku mengetuk pintu tersebut. Kyungsoo yang sedang membaca mengalihkan perhatiannya padaku.

"maaf, aku hanya ingin memberi ini untuk kalian!" kata ku lalu memberikan sebungkus roti dan selai coklat yang aku beli.

kyungsoo pun menerimanya dan menaruhnya di atas meja. aku melihat Jong In masih tertidur lelap, dengan kaki yang di perban tentunya

"yasudah, aku hanya ingin memberi itu. selamat malam" salam ku lalu pamit.

terakhir, aku tidak bisa mengintip kamar Xiumin dan Chen-ssi, karena pintu kamar tertutup. Mungkin Xiumin sudah tidur? Entahlah.

aku masuk ke kamarku lalu menaruh eskrim dan coklatku di kulkas kecil, sedangkan yang lainnya dalam lemari.

aku membaringkan tubuhku. Banyak sekali yang aku alami hari ini. Mungkin besok banyak hal seru yang terjadi? Entahlah, yang penting aku harus beristirahat untuk menyambut hari esok.

Good night, Sasti-ya..

••••••

Aku terbangun karena ponselku terus berdering. aku mengerjapkan mataku berulang kali, lalu meraih ponsel yang berada di atas nakas. Chen-ssi menelponku.

"annyeong" sapaku
"sasti-ssi, apakah kau sudah bangun?"
"aku baru saja bangun"
"ohh, bersiaplah, kita akan berangkat sejam lagi" lalu telpon itu dimatikan.

aku duduk di tepi kasur, mengusap wajahku, lalu menuju bersiap.

"ah, ini dia. kemarilah!" kata Chen dengan suara tingginya. aku menggendong tas kecilku, dan mempercepat langkahku menuju ruang makan.

kulihat Jong In sudah duduk, dan menikmati sereal dan susu. aku duduk tepat disampingnya.

"apakah sudah merasa baikan?" tanyaku.
"ya, dan terimakasih untuk rotinya. roti itu sudah ku makan habis tadi malam" katanya setelah meneguk susu.

aku mengangguk mengerti. lalu ku habiskan sereal dan susu yang sudah disiapkan untuk ku.

setelah semuanya selesai makan, kini waktunya berangkat. Jong In-ssi sudah duduk di kursi roda, dan Chanyeol yang akan mendorong nya.

"yap! mari kita berangkat!" kata Baekhyun setelah mengunci pintu dorm. kami pun menuju lobby dan masuk kedalam mobil.

yey! mari kita bersenang-senang!

••••

22/05/2019

Doctors in EXO DORM 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang