Jeon Jungkook ternganga melihat setiap inci rumah yang sedang ia masuki. Begitu besar dan mewah. Sepertinya tempat ini lebih pantas disebut sebagai istana daripada hanya rumah tinggal semata.
Setiap barangnya terlihat amat bernilai, mengkilap seperti berlian --atau memang benar mereka terbuat dari berlian. Sebuah lampu kristal besar menggantung indah diatas meja dan kursi ruang tamu.
"Silahkan duduk, Tuan Jeon Jungkook," Nyonya Shin berujar mempersilahkan.
"A-ah, iya. Tentu saja. Terima kasih."
Jungkook terlihat sedikit ragu saat ingin mendaratkan bokongnya diatas sofa marun itu. Merasa sangat tidak pantas menduduki sofa yang harganya mungkin sama dengan gajinya 20 tahun sebagai pemasang banner.
"Jadi, Jungkook-ssi," Nyonya Shin membuka pembicaraan. "Pekerjaan macam apa yang kau inginkan dariku?"
Jungkook terdiam sejenak. "Bagaimana jika menjadi seorang bodyguard? Aku cukup baik dalam hal menjaga, dan aku juga cukup ahli bela diri."
"Apa kau yakin?"
"Hmm. Tentu saja, Nyonya."
"Oke, setuju. Aku akan menjadikanmu bodyguardku."
"Benarkah? Terima kasih banyak, Nyonya," Jungkook tersenyum lebar.
"Tentu. Kau bisa mulai bekerja besok pagi. Semua keperluanmu akan kusediakan. Selamat bertemu kembali besok pagi, Jungkook."
Nyonya Shin beranjak dari tempatnya dan mengulurkan tangan hendak menyalami Jungkook. Jungkook mengerti. Ia menyambut uluran tangan halus itu lalu membungkuk hormat.
"Kalau begitu aku undur diri, Nyonya. Sekali lagi terima kasih."
***
Shin Hye Myung meneguk anggurnya dengan gerakan yang terlampau anggun bak permaisuri. Ia menatap jauh keluar jendela ruang kerjanya. Seoul tengah malam adalah yang terbaik.
Ia sedikit tersentak saat ketukan pintu terdengar. "Masuk," ujarnya.
Sesosok wanita dengan pakaian formal mendekat kearahnya. Membungkukkan badan empat puluh lima derajat sebagai tanda penghormatan kepada atasannya.
"Ada apa?" Hye Myung bertanya.
"Nyonya, kudengar Anda telah menerima seorang bodyguard baru. Apa benar itu?"
Hye Myung mengangguk. "Benar." Wanita itu menaruh gelas anggurnya diatas meja kerjanya. "Kenapa?"
"Bukan maksudku lancang kepadamu, Nyonya. Namun tidakkah terlalu gegabah untuk menerima seorang yang asing menjadi salah satu orang kepercayaan? Saya bahkan sudah mengecek identitas pria itu. Dia adalah mantan narapidana. Kasus pemerkosaan putri dari Ketua Kang."
"Lalu?"
"Lalu kenapa Anda masih menerimanya?"
Hye Myung tersenyum miring. Ia berjalan mendekati asisten pribadinya itu. Menepuk pelan pundak sempit yang tertutup jas kerja berwarna biru gelap.
"Kau tahu kalau aku pasti punya alasan lain, bukan? Dan alasan itu pasti adalah alasan yang menguntungkanku," ujar Hye Myung.
"Maksud Anda?"
"Apa kau pikir aku bisa dengan mudahnya membawa seorang berandal untuk ikut campur dalam urusanku? Jangan bertingkah seperti kau baru mengenalku kemarin, Sekretaris Jung."
![](https://img.wattpad.com/cover/128421745-288-k973692.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity ✔
FanficJeon Jungkook yang merupakan narapidana kasus pemerkosaan, bertemu dengan gadis polos yang memiliki gangguan kepribadian. Pertemuan mereka membuat keduanya menjadi lebih mengerti arti kehidupan, bagaimana cara terbuka dan menghilangkan dendam di hat...