Jeon Jungkook sedikit banyak merasa iba kepada gadis yang tengah berbaring lemah dihadapannya.
Tadi setelah mengamuk dan berakhir dengan pingsan di pelukan si pemuda Jeon, Jungkook langsung membaringkan tubuh ringkih itu di ranjangnya.
Eun Hye dan Taehyung merasa sangat bersalah. Mereka merasa telah kecolongan. Selama ini Eun Hye dan Taehyung selalu menjaga agar kamar Na Hee bebas dari barang-barang yang membahayakan seperti itu.
Eun Hye menarik selimut Na Hee sampai batas dada. Ia melirik Jungkook yang masih setia berdiri di samping ranjang.
"Dia," Jungkook berujar. "Apa dia selalu seperti itu?"
Eun Hye menggeleng. "Tidak. Aku juga sangat bingung kenapa dia sampai seperti ini. Biasanya dia hanya akan membanting barang-barang, tidak sampai ingin bunuh diri seperti tadi."
Jungkook mengangguk. "Lalu menurutmu kenapa dia sampai seperti itu?"
"Entahlah, Kook. Terkurung dalam rumah selama dua belas tahun dan berada dalam depresi yang luar biasa. Siapa yang akan tahan?"
Jungkook menggigit bibir bawahnya. "Kau benar."
"Kau tahu, Kook," celetuk Eun Hye. Jungkook menaikkan alis, merespon.
"Ini pertama kalinya aku melihat nona menurut kepada seseorang."
"Maksudmu? Dia hampir saja melukaiku, dan kau bilang menurut?"
"Tidak, maksudku … ada yang berbeda."
"Cih, berbeda pantatku."
"Hey, orang yang telah lama bersamanya lah yang mengetahui perbedaan itu. Mungkin kau punya aura menyedihkan yang sama sepertinya. Karena itu dia sedikit melunak padamu."
"Kau tahu, jika kau bukanlah perempuan dan tidak lebih tua dariku, aku yakin ini adalah hari terakhirmu melihat matahari," Jungkook berujar kesal.
Eun Hye tertawa. "Kau berlebihan, Kook."
Jungkook mendengus. "Kalimatmu tadi itu lebih terdengar sebagai hinaan bagiku."
"Kau tidak salah. Aku memang menghinamu."
Jungkook melotot. Eun Hye tanpa ragu mengusak rambut pria asal Busan itu. "Aigoo, adikku ini. Aigoo, tempramenmu memang buruk. Pasti hanya gadis aneh yang mau denganmu. Ckckck,"
Jungkook menarik tangan lembut itu dari kepalanya. "Siapa yang adikmu, hah?"
Eun Hye tersenyum. "Kau."
"Tidak sudi."
"Tidak peduli. Yang jelas kau harus memanggilku noona mulai sekarang!"
"Tidak mau."
"Harus mau."
"Kenapa memaksa?"
"Terserah aku."
Jungkook mendengus kesal.
***
Jungkook tengah berdiri di balkon kamarnya. Ia berniat untuk melakukan kebiasaannya. Merokok. Jungkook memang adalah seorang perokok aktif. Sebenarnya ia sudah berusaha menghentikan kebiasaan buruk itu, namun entah kenapa keinginan merokoknya timbul saat ini.
Baru saja Jungkook akan menyalakan pemantiknya, ia melihat seseorang yang keluar dari balkon kamar sebelah. Itu Shin Na Hee.
Jungkook buru-buru bersembunyi dari gadis itu. Ia hanya tidak mau Na Hee melihatnya dan berakhir dengan histeris lalu pingsan. Tolonglah, ia sedang tidak ingin membopong seseorang saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/128421745-288-k973692.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity ✔
Hayran KurguJeon Jungkook yang merupakan narapidana kasus pemerkosaan, bertemu dengan gadis polos yang memiliki gangguan kepribadian. Pertemuan mereka membuat keduanya menjadi lebih mengerti arti kehidupan, bagaimana cara terbuka dan menghilangkan dendam di hat...