Epilog

7.5K 929 25
                                        

Na Hee mengerjapkan matanya perlahan. Cahaya matahari yang masuk melalui tirai sungguh menyilaukan.

Ia meraba tempat tidurnya.

Kosong.

Ia tidak menemukan siapapun di sana. Padahal ia ingat benar semalam Jungkook kembali dan tidur di sebelahnya.

Apa itu hanya mimpi?

"Kook-ah!" serunya, namun tidak ada jawaban.

Ia langsung bangkit dari tempat tidur dan mencari ke dalam kamar mandi, mungkin saja Jungkook sedang mandi.

Namun hasilnya nihil. Pria itu tidak ada dimanapun.

"Jungkook!" serunya lagi. Ia mulai panik. Air mata sudah menggennag di pelupuk.

Kemarin bukan mimpi, kan? Jungkook benar-benar kembali, kan?

"JEON JUNGKOOK!" Na Hee mulai menjerit. Air mata sudah menuruni pipinya.

"JEON JUNGKOOK, KAU DIMANA?!" Ia mulai berteriak parau.

Semuanya sungguh mimpi?

Tidak adil, kenapa Tuhan memberinya mimpi indah jika akhirnya ia akan kembali tersakiti setelah bangun di pagi hari?

"JUNGKOOK!"

Ini menyedihkan. Ia terlihat sangat menyedihkan. Kenapa rasanya kemarin begitu nyata? Kenapa mimpi harus terasa begitu nyata seperti itu?

Kenapa harapannya kembali dihancurkan? Kenapa?

Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dengan keras. Sosok Jeon Jungkook yang terlihat panik berdiri di sana. Pria itu langsung menghampiri Na Hee.

"Ada apa? Kenapa?" Ia bertanya dengan raut khawatir.

Na Hee menggigit bibir. Isakannya semakin menjadi. Ia menerjang pemuda Jeon dan memeluk lehernya erat.

Jungkook mengernyit bingung. Ia hanya bisa balas memeluk Na Hee. Gadis itu masih saja terisak.

"Aku kira kau pergi. Aku kira semuanya hanya mimpi," ujar Na Hee di sela isakan.

Jungkook tersenyum lembut. Ia mengeratkan pelukan di pinggang Na Hee. "Aku disini, jangan takut."

Na Hee menenggelamkan kapal wajahnya di ceruk leher Jungkook. "Kau disini, kau bukan mimpi. Aku tidak bermimpi."

Jungkook kembali mengelus punggung Na Hee. Ia sedikit melonggarkan pelukan saat dirasa Na Hee sudah mulai tenang.

Ia menatap wajah sembab Na Hee. Tangannya bergerak menghapus air mata di pipi gadis itu. "Aku disini. Lihat? Aku di depanmu sekarang."

Na Hee mengerucutkan bibirnya. "Kenapa kau pergi dari kamarku? Kenapa kau tidak datang saat ku panggil? Kau membuatku takut, bodoh!" Na Hee memukuli dada Jungkook. "Kau pria jahat!"

"Maaf. Tadi aku membersihkan kebun belakang dengan Hyung dan Noona. Bibi Han juga sedang ke pasar."

"Aku sungguh takut jika kau hanya mimpiku saja. Aku takut semua ini tidak nyata."

Jungkook tersenyum lembut. Ia kembali memeluk Na Hee. "Aku juga berpikir semuanya mimpi. Aku pikir aku tidak akan pernah bisa bertemu denganmu lagi. Tapi bukankah sudah kubilang kalau Tuhan pasti punya rencana yang lebih baik di balik semua kejadian?"

Na Hee mengangguk. "Kau benar. Dan aku sangat berterima kasih kepada Tuhan karena Dia telah mengembalikanmu kepadaku."

***

Semuanya pasti akan indah di akhir. Badai tidak akan bertahan selamanya. Mudahnya, tidak ada kesedihan yang bertahan sampai seribu tahun. Semuanya pasti pernah merasa bahagia. Walau sedikit dan mungkin hanya sekali seumur hidup, setiap orang pasti pernah merasakan apa itu kebahagiaan.

Dan saat kau sedang dalam masa yang paling sulit, kau hanya perlu percaya. Percaya jika Tuhan akan selalu bersamamu. Percaya bahwa Dia tidak akan meninggalkanmu sendirian.

Dan atas dasar itu lah, hubungan Jungkook dan Na Hee dibangun. Dua orang yang mempunyai masa lalu kelam, sama-sama dikhianati, sama-sama menderita. Namun akhirnya, mereka sama-sama berjuang untuk mengerti arti kehidupan.

Masa lalu memang harus diingat supaya menjadi pelajaran untuk kedepannya. Namun itu hanya masa lalu, tidak ada yang baik dari terlalu mengenang masa lalu.

Kau hanya akan jadi orang tolol yang terjebak dalam kesenangan atau kesedihan seumur hidup diakibatkan oleh masa lalu.

Dan hari ini, kita akan menyaksikan bagaimana Jeon Jungkook dan Shin Na Hee saling berucap janji sehidup semati di depan Tuhan.

Mereka menikah.

Semuanya berjalan baik. Semuanya kembali seperti semula. Harapan yang pernah hilang, sekarang telah kembali lagi.

Nyatanya, mereka memang telah ditakdirkan untuk bersama. Sejak pertemuan Jungkook dengan gadis yang mengamuk di kamar Hye Myung saat itu, Tuhan telah menyatukan mereka dalam sebuah hubungan suci.

Jadi bagaimanapun nanti akhirnya hidup mereka. Mereka tetap akan berharap dan percaya.



FIN.

4 March 2018



***
Oke sudah tamat teman-teman semua!!
Terima kasih bagi semua yang selama ini mensuport work-ku, makasih sebesar-besarnya ❤❤
Dan yah … untuk Serendipity kayaknya nggak ada ada bonchap, jeongmal mianhaeyo🙏🙏
Maaf juga kalau mungkin ada kata-kata dalam book ini yang kurang berkenan, juga maafkan kalau author ini kadang balas komennya ngelantur 😂😂

Oh iya, satu lagi! Kayaknya setelah ini gue bakal mulai bikin book cast my husband alias Kim Taehyung!
Jangan bosan-bosan untuk ngikutin work gue ya! Sampai jumpa di buku selanjutnya! 👐👐❤❤


Serendipity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang