Halaman rumah besar milik orang tua Tzuyu sudah penuh dengan mobil-mobil.
Bagian taman depannya bahkan di hias dengan lampu-lampu cantik.
Winwin memarkirkan mobilnya agak jauh kedalam. Mungkin karena untuk parkir mobil milik para keluarganya dibedakan.
"Ibu, ayo kita turun.."
Setelah mematikan mesin mobil, Winwin dan Jihyo kemudian turun. Pria itu langsung membukakan Aleyna pintu dan membantunya turun. Berbeda sekali perlakuannya saat Jihyo kesusahan sendiri mengangkat gaun untuk turun dari mobil.
Sebelum benar-benar masuk, Winwin mengecek penampilannya sebentar di kaca mobil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aleyna menggenggam tangan kiri Jihyo dengan jari-jari mungilnya, membuat Jihyo menoleh dan tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis kecil itu pasti benar-benar tidak sabar untuk melihat keadaan didalam.
Pemandangan saat mereka bertiga berjalan menuju kedalam rumah besar itu mengundang banyak tatapan orang-orang yang penasaran.
Bagaimana tidak? Mereka sudah seperti sebuah keluarga kecil bahagia dengan Aleyna yang ada disamping Jihyo.
Bahkan Jihyo mendengar beberapa dari para mereka berbisik.
Ih, iri banget gue, itu anaknya imut...
Bapaknya ganteng banget saoloh..
Mereka pasti suka nonton princess gitu deh..
Emaknya kok rada bantet gitu ya, padahal bapaknya tinggi..
Kampret, umpat Jihyo dalam hati.
Di pintu masuk, ada beberapa undakan tangga dan Jihyo kesusahan. Dengan high heels dan gaun panjang, ditambah ia menggandeng Aleyna.
Ini udah rumahnya gede banget, pake banyak tangga segala lagi.
Saat akan nekat menaiki tangga-tangga itu, tiba-tiba Winwin memotong jalan Jihyo dan memberikan uluran lengan kirinya, "Pegangan. Kasian juga kalo kamu jatoh," kata pria itu cuek.
