Setelah mendapat jemputan dari taksi online, berakhirlah Jihyo duduk manis di kursi tengah mobil Grand Livina ini. Nama supirnya pak Wahyu, beruntung orangnya ramah dan tidak banyak kepo.
Gadis itu memainkan ponselnya membuka aplikasi instagram. Banyak update-an tentang drama korea baru yang sedang tayang.
Akhir-akhir ini, Jihyo sedang menyukai drama While you were sleeping dan tergila-gila dengan Jung Haein si polisi buta warna yang ganteng pake banget.
Saat sedang asik menscroll layar ponselnya, tiba-tiba mobil yang ditumpanginya oleng kemudian berhenti tepat didepan gerbang masuk perumahan Cheng Xiao.
Pak Wahyu menoleh ke belakang kearah Jihyo, "Aduh, maaf nih neng, ban mobil saya bocor. Neng mau nunggu apa mau turun neng? Kalo turun bayar setengah aja gapapa kok neng,"kata si bapak tidak enak.
Jihyo yang memang memaklumi langsung bersiap-siap turun. "Gapapa, pak. Saya bisa jalan aja dari sini ke rumah temen saya, bapak gak perlu merasa gak enak, tetep saya bayar full kok pak," kemudian ia menyerahkan uang sejumlah nominal ongkos perjalanannya, "Makasih ya, pak."
Pak Wahyu menerima kemudian tersenyum senang, "Aduh makasih banyak ya neng. Neng udah cantik, baik lagi. Kalo belum punya bini mah saya ajak nikah nih si eneng hehehe"
📚📚📚
Sekarang Jihyo menyesal memilih jalan kaki dan bukannya naik ojek pangkalan saja.
Jihyo kira blok rumah Cheng Xiao tidak jauh dari gerbang perumahan. Tetapi ternyata perumahan ini sangat luas dan jarak antar bloknya sangat jauh.
Kepalang tanggung, sudah setengah perjalanan.
Saat sedang kelelahan berjalan kaki, tiba-tiba sebuah motor ninja hitam berjalan pelan, beriringan di belakangnya dengan langkah kakinya. Jihyo refleks berhenti, ia takut kalau ini seperti oknum begal itu.
Motor itu kemudian ikut berhenti disampingnya. Jihyo menoleh dan melihat seorang pria mengenakan helm full face dan masker hitam sehingga sulit ditebak siapa orangnya. Apakah Jihyo akan di copet? Oh tidaakkk. Jangan...Jihyo belum siap kena copet disaat ia baru gajian.
Pria yang mengendarai motor itu kemudian membuka helm-nya dan menurunkan maskernya. Barulah Jihyo mengenal orang ini.
"Om-nya Aleyna?" tanya Jihyo kaget.
"Ngapain kamu jalan kaki di perumahan ini? Setau saya rumah kamu bukan daerah sini,"
Ya gue mau jalan kaki kemana kek terserah gue lah, ribet amat nih cowok batin Jihyo kesal.
"Saya mau kerumah temen saya, kebetulan tadi taksi online saya ban mobilnya bocor," jawab Jihyo setengah hati. Ia ingin cepat-cepat melanjutkan perjalanannya saja daripada harus berdebat di pinggir jalan seperti ini.
"Mau nebeng?" tawar Winwin.
"Gak usah, mas. Makasih," tolak Jihyo pura-pura.
Plis deh, ini tuh cuma tolakan basa-basi doang. Cewek tuh kalo ngomong gini artinya harus dibujuk lebih giat lagi.
Mas, belom pernah ditendang siluman macan biskuat ya mas?????
📚📚📚
Sampailah Jihyo didepan rumah nomer 30 dengan gerbang besar yang tinggi. Gadis itu tiba dengan pakaian yang sudah basah oleh keringat, untung sore hari, kalau siang hari, mungkin Jihyo sudah berubah menjadi ayam bakar siap santap.
Di halaman rumah yang luas tersebut sudah ada 3 mobil yang Jihyo yakini adalah mobil yang ditumpangi para sahabatnya.
Namun ada yang janggal. Kenapa motor ninja hitam yang tadi dikendarai Om-nya Aleyna juga ada disini??????
Ada hubungan apa dia dengan Cheng Xiao sampai bisa hadir di pernikahan sahabatnya itu dan sekarang hadir di rumah ini??
Ingin menuntaskan rasa penasarannya, Jihyo bergegas masuk membuka gerbang yang memang sengaja tidak digembok dan hanya di cantelkan saja. Keamanan dan cctv pasti sangat aman di perumahan elit seperti ini.
"Permisiiiiiii..."
Sapa Jihyo setengah berteriak saat memasuki ruang tamu rumah tersebut. Samar-samar terdengar suara orang mengobrol dari dalam rumah. Jihyo bergegas menghampiri sumber suara tersebut.
Dan benar saja, teman-temannya sedang bergosip ria di sofa.
"Haii gengss, maaf ya telat, ada masalah tadi sama taksi online-nya," kata Jihyo menjelaskan kenapa ia datang terlambat.
"Makanya kan gue bilang mending lu les nyetir deh, hyo," nasehat Joy yang merasa kasihan pada Jihyo.
"Jihyo, cari pacar, hyo. Biar di setirin," balas Rose.
"Nah, ituuuu..ituuu," tambah Chungha.
"Mulut lu berdua sini gua setir. Lagian elu juga sok banget cung, kaya udah bawa gandengan aja," ejek Jihyo gak terima dihina jomblo sendiri.
Chungha menyeringai sombong dan Jihyo benar-benar kesal melihatnya. "Lah gua mah emang udah bawa gandengan dongs, hyo. Tuh liat! Orangnya lagi ngobrol di gazebo samping,"
Jihyo mengarahkan pandangannya kearah yang ditunjuk Chungha.
Ada Cheng Xiao- yang sedang meletakkan sepiring kue diatas meja kecil di gazebo, kemudian ada Sungjae, Jaehyun, Mark, seorang lelaki tampan yang tadi ditunjuk Chungha dan Jihyo belum kenal, kemudian terakhir ada seorang lelaki yang duduk dengan santai sambil sesekali menyeruput secangkir kopi yang ada di genggamannya. Jihyo sangat amat tahu siapa orang itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan Jihyo masih amat sangat kesal dengan kejadian tawaran nebeng tadi.
Bisa-bisanya pria itu meledek seorang Jihyo.
Awas aja, kalo ada kesempatan bakal gue kerjain balik, janji gadis itu dalam hati.
A/N :
Ini kelanjutannya part Arisan ya, dipotong karena kepanjangan, eror mulu wattpadnya😥
Vote dan komen jgn lupa gais. Maaf untuk typo yaa
Jgn lupa nonton Mnet Asian Music Awards alias MAMA tgl 1 gais. Siapin kuota kaliannnn wahai para fans modal kuota😂