Setelah menghabiskan waktu satu jam untuk menjelaskan kesalahpahaman, Jihyo akhirnya bisa bernafas lega.
Ia bahkan sudah memukuli dan mengomel pada Seungcheol karena telat memberi kabar tentang alasan kenapa gadis itu datang terlambat.
Seungcheol hanya bisa pasrah karena memang itu kesalahannya, ah tidak. Itu kesalahan perutnya yang kelaparan disaat yang tidak tepat.
"Yaudah bu, aku pulang dulu ya, besok pagi kan aku ngajar lagi" pamit Jihyo pada ibunya. Jihyo dan ibunya memang masih menemani Seulgi dirumah sakit hingga sore ini. Sementara Seungcheol dan ayahnya sudah kembali ke kantor dari tadi siang.
"Hati-hati ya sayang. Kamu gak apa-apa kan naik taksi online sendiri?"
"Iya bu, tenang aja. Nanti di lobi aku mesen sendiri kok" kata Jihyo menenangkan kekhawatiran ibunya.
"Hati-hati ya, hyo. Makasih udah nemenin kakak seharian" ucap Seulgi yang masih duduk di tempat tidur rumah sakit sambil memeluk Jihyo.
"Sama-sama, kak. Besok cepet pulang kerumah ya. Aku pamit, bu, kak Seulgi"
📚📚📚
Di tengah-tengah lobi, Jihyo berhenti berjalan dan mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Ia membuka aplikasi taksi online. Belum sempat memesan, sebuah suara menghentikan kegiatannya.
"Kamu mau pulang?"
Jihyo refleks mendongakkan kepalanya. Ternyata itu om-nya Aleyna.
"Eh? I..iya. Ini mau pulang" jawab Jihyo.
"Tunggu disini, bareng saya aja" kata Winwin kemudian melengos begitu saja menuju parkiran mobil.
Jihyo melongo.
Itu orang kenapa dah? Tapi lumayan deh, tumpangan gratis, hehehe batin Jihyo.
📚📚📚
Di dalam mobil, tidak ada suara selain samar-samar musik dari radio yang sedang diputar.
Jihyo berdehem beberapa kali mencoba memecah keheningan. Laki-laki disampingnya ini hanya menyetir dengan raut wajah serius dengan sebelah tangannya yang terkadang menopang dagu.
"Aleyna gimana?" tanya Jihyo.
Winwin yang merasa ditanya menoleh sebentar kemudian fokus menyetir lagi. "Aleyna udah baik-baik aja. Sekarang dijaga sama mamih saya"
Jihyo yakin Winwin bahkan belum beranjak sama sekali tadi dari rumah sakit. Dilihat dari kemeja yang berantakan, rambut yang sudah tidak tertata, dan wajah yang kumal.
"Syukurlah" ucap Jihyo.
Lampu merah membuat mobil yang mereka tumpangi berhenti. Jihyo yang memang suka penasaran akhirnya bertanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Love
Hayran KurguJihyo, seorang guru TK yang berharap memiliki suami seorang CEO