"Mas.." panggil Jihyo ragu-ragu.
Winwin yang lagi jalan liat-liat toko didalam mall sambil gendong Aleyna berhenti sejenak.
"Hm?"
"Tadi aku liat Hanbin," jawab Jihyo sambil nunggu reaksinya Winwin.
"Dimana?"
Jihyo sebenernya agak kecewa karena Winwin gak ngasih reaksi yang ngebuat hati Jihyo puas.
Padahal gadis itu berharap Winwin tuh kepo gitu loh. Ya namanya juga dia abis ketemu mantan pacar.
"Disini, mas. Waktu nungguin kamu bareng Aley,"
"Hmm, gitu. Terus tegur sapa gak?"
"Engga lah, ngapain. Itu juga aku liat gak sengaja pas dia lagi jalan sama orang. Kebetulan aku kenal,"
"Oh ya? Siapa? Tzuyu?"
"Bukan. Tapi cowok. Nama panggilannya Ong. Dia sepupunya Eunha,"
"Ong??" tanya Winwin sedikit terkejut.
"Iya, kenal, mas. Waktu itu aku dikenalin sama Eunha pas lagi jalan sama Chungha sama Aleyna juga,"
Langkah kaki Winwin berhenti tepat setelah mereka bertiga sampai didepan Lobby.
Jihyo mengernyit, "Kenapa berhenti, mas? Kita gak ke parkiran?"
"Kayanya kamu gak pernah cerita sama aku ya kalo pas lagi ajak Aleyna juga ternyata kenalan sama cowok."
Jihyo lantas mengulum bibirnya karena merasa keceplosan.
"Perasaan waktu itu bilangnya cuma mau ajak Aleyna jalan-jalan aja. Kamu sengaja mau sekalian cuci mata juga ya waktu itu?"
Terkutuklah otak Jihyo yang bodoh ini.
Dia baru ingat kalau Winwin belum tau tentang ia yang tidak sengaja berkenalan dengan sepupu Eunha.
"Itu gak sengaja juga mas ketemuannya. Eunha kan temen aku, dan dia sepupu Eunha yang mau jemput, jadi yaaa gitu."
Winwin nurunin Aleyna dan memberikan tangan gadis kecil itu kepada Jihyo untuk dipegang.
"Kamu tunggu di pintu depan bareng Aleyna. Biar aku yang ambil mobil di parkiran,"
Karena merasa atmosfir diantara mereka berdua menjadi canggung, dengan berani Jihyo bertanya, "Mas marah ya aku kenalan sama Ong?"
"Engga. Kenapa mesti marah? Itu hak kamu untuk kenal dan berteman dengan siapa saja, hyo."
Jihyo menatap Winwin mencari kejujuran pria itu. Namun Winwin malah memijat pelipisnya merasa lelah.
"Yang aku sesalkan, kalau tidak salah ingat, pria bernama Ong itu dulu pernah like akun Instagram kamu, hyo. Dan entah untuk alasan apa, aku mulai merasa tidak tenang."
Winwin memajukan tubuhnya menjadi berhadapan lebih dekat dengan Jihyo. Kemudian mengacak lembut puncak kepala Jihyo.
"Cukup perusahaan aku aja yang kalah tender dengan perusahaan pria itu, hyo. Jangan sampai kamu juga ikut lepas dari genggaman aku. Soalnya udah terlanjur sayang banget sama kamu. Kalo aku kalah juga, kasian Aleyna nanti gak akan pernah punya Tante sebaik kamu."
Setelah itu Winwin berbalik dan jalan menuju parkiran. Meninggalkan Jihyo yang terpaku dengan tangan bertautan erat dengan Aleyna.
Aleyna yang menyadari ibu gurunya diam saja lantas bertanya, "Ibuuuu! Ibu gapapa kan?"
Jihyo tersentak dan menoleh kebawah melihat Aleyna.
"Ibu gapapa, ley. Tapi hati ibu lemah kalo diginiin sama Om Win-nya kamu. Ibu jadi merasa bersalah, ley. Aaaaaaaa.....jihyoooo... tenangg dongg jangan kaya gini,"
📗📗📗
Winwin menepikan mobilnya didepan gerbang rumah Jihyo.
Aleyna sudah tidur dengan bantal kesayangannya di kursi tengah.
Tinggalah Winwin dan Jihyo yang saling diam merasa canggung setelah kejadian di lobby tadi.
"Udah sampe," ucap Winwin memecah keheningan diantara mereka.
Iya, udah tau keles. Ini buktinya udah didepan rumah. Kata Jihyo dalam hati.
"Mas..."
Winwin cuma berdehem pelan.
"Aku minta maaf. Aku gak tau kalau tadi kamu lagi nanganin banyak masalah perusahan. Dan untuk masalah Ong.... Aku harap mas gak usah khawatir. Karena aku juga cuma sekedar kenal sama dia,"
Winwin memilih memutar arah duduknya menghadap ke samping agar bisa bertatapan langsung dengan Jihyo.
Ditatap Winwin, Jihyo-nya malah gak berani natap balik. Gadis itu malah ngeliatin ke kaca depan. Jaga-jaga aja takut ada tetangga lewat terus mergokin kalau dihatinya lagi dag dig dug banget.
"Hyo, coba liat mas dulu sini!"
Ragu-ragu, akhirnya Jihyo mau juga natap Winwin balik.
Kalo lagi serius gini, aura Winwin tuh kenapa beda banget sih, heran.
"Kamu gak perlu minta maaf, hyo. Mas yang salah. Kayanya tadi masih kecewa karena kalah tender dan berujung nyalahin kamu yang udah bisa kenal sama Ong. Maafin aku, ya?"
Gak pake lama, Jihyo langsung mengangguk-angguk sambil senyum.
Gatau kenapa tapi udah lama Jihyo gak ngerasain perasaan kaya gini.
Perasaan senang karena orang yang menyayangi dia sadar kalau apa yang dilakukannya mungkin menyakiti Jihyo.
Seperti ada perayaan kembang api didalam hatinya.
Kemudian Jihyo insiatif bertanya lebih dulu, "Besok aku boleh maen gak ke apartemennya mas?"
Winwin tersenyum benar-benar lebar saat mendengar pertanyaan itu.
A/N :
Happy New Year 2019, gais.
Maaf aku gak pernah apdet. Karena tgl 4 Des 2018 kemarin, aku bru aja kehilangan sosok ayah untuk selama-lamanya. Aku bner2 btuh waktu untuk menata hati dan perasaan aku untuk bisa kembali tegar sperti biasa. Untuk klian yg prnah merasakan, psti tau gimana susahnya smua itu.
Selamat liburan dan semoga di thun 2019 ini, semua keinginan kalian bisa tercapai. Aminnnn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Love
Hayran KurguJihyo, seorang guru TK yang berharap memiliki suami seorang CEO