Jihyo menjadi sering datang ke apartemen Winwin bersama dengan Aleyna.
Bahkan disaat Winwin sedang melakukan perjalanan bisnis, Jihyo akan menginap bersama Aleyna.
Seperti saat ini, Jihyo yang sedang menemani Aleyna mewarnai buku bergambar barbie yang baru mereka beli tadi siang sepulang sekolah di toko buku.
"Ibu, aku mau rambut barbie-nya warna kuning. Boleh?" tanya Aleyna pada Jihyo yang sedang sibuk didepan kompor.
"Tentu boleh dong, sayang."
Setelah tinggal memasukkan makaroni basamil ke dalam oven, Jihyo sudah bisa mulai santai dan bersandar di meja dapur sambil mengawasi Aleyna.
Gadis kecil itu pintar. Tetapi orang tuanya terlalu sama-sama sibuk dengan pekerjaan. Didalam hatinya, Jihyo merasa sedikit sedih dan merasa sangat bersedia menemani Aleyna apabila gadis kecil itu membutuhkannya.
Ponsel Jihyo berbunyi.
Ternyata Winwin yang meminta video call.
Jihyo berkaca di depan tv. Tampilannya saat ini berantakan. Rambut dikuncir kuda yang sudah carut marut. Mengenakan apron bergambar micky mouse. Dan riasan wajahnya sudah mulai luntur karena keringat.
Alhasil ia menjadi menghembuskan nafas kesal dan tidak jadi menerima sambungan video call Winwin.
Setelah nada dering panggilannya mati, ada satu chat yang masuk di ponsel Jihyo.
Mas Win : kenapa gak diangkat?
Mas Win : udah pulang sekolah kan?Jihyo : aku lagi berantakan, abis masak buat Aleyna tadi
Jihyo : chat aja yaWinwin malah kembali menelepon Jihyo untuk video call.
Apa boleh buat, toh Winwin juga sudah tau wajah tidurnya Jihyo.
Jihyo akhirnya mengangkat panggilan video call itu.
Munculah wajah Winwin di layar ponsel Jihyo.
Dari latarnya, Jihyo yakin pria itu menginap di hotel.
"Beneran masak ternyata."
Itu kata pertama yang di ucapkan Winwin setelah melihat Jihyo mengenakan apron miliknya.
"Yaaa masa aku bohong sih, mas" cibir Jihyo kesal.
"Iya, kamu jujur. Keringetnya elap dulu gih. Ada tissue di sebelah meja tv,"
"Kenapa? Mas geli ya liat aku keringetan? Jadi jelek, gitu?"
"Kamu suka banget ya berburuk sangka sama mas? Bukan gitu, sayanggg. Mas kasihan lihat kamu capek gitu. Nanti kalo kamu kecapean terus sakit, siapa yang masakin aku sama Aleyna?"
Jihyo sebisa mungkin mengulum bibirnya untuk tidak tersenyum.
Apa-apaan ini?
Sejak kapan Jihyo menjadi selemah ini?
"Gak usah ditahan kalo mau senyum. Jelek jadinya" ujar Winwin sambil tertawa meledek Jihyo.
"Dih, apaan sih. Mas gak jelas."
"Mana kesayangannya aku?" Tanya Winwin bermaksud menanyakan keberadaan Aleyna.
"Hah? Maksudnya aku?" balas Jihyo menggoda Winwin.
"Loh, emangnya kamu sayang sama aku?"
Skak mat.
Jihyo paling malu untuk mengakui kalau sekarang, semakin di kenal Winwin, semakin hatinya hanya tertuju sama Winwin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Love
FanfictionJihyo, seorang guru TK yang berharap memiliki suami seorang CEO