Akhirnya hari ketika hasil UM akan diumumkan tiba.
menunggu pengumuman yang bisa mulai diakses pada pukul 00.00 membuat hatiku dagdigdug tak karuan.
ditambah lagi, hujan mulai turun diluar.
hanya gerimis memang. Namun cukup menggangguku.aku tak pernah suka hujan.
hujan adalah peringatan.
hujan adalah sepi yang menekan.
hujan adalah titik dimana semua rasa terlepaskan,
terbebaskan turun ke bumi untuk kembali menguap ke awan.
ditambah, iramanya yang menghentak hentak selalu memberikan rasa tidak nyaman padaku.
entah kenapa.
firasatku jadi tidak enak.
aku merasa sangat-sangat-sangat pesimis akan bisa kuliah di jogjaaku jadi teringat rira. entah apa yang sedang dirasakannya sekarang.
deg-degan,
biasa saja,
atau malah sudah ketiduran?ah, aku memang tak pernah tahu apa-apa tentang dia.
aku tak tahu apa yang ada di pikirannya.
tak tahu bagaimana imejku di depannya.
tak tahu seperti apa perasaannya padaku.
takkan pernah tahu, mungkin. karena aku tak pernah punya cukup keberanian untuk bertanya padanya.
aku memang hanya sesosok pecundang di depannya.
seorang penakut yang tak bisa apa-apa.ditengah pikiran-pikiran yang berkecamuk itu, sms dari layanan SMS Center UGM datang.
aku lupa detilnya seperti apa,
yang pasti, sms itu menunjukkan bahwa aku diterima.
pilihan pertama.
jurusan ilmu komunikasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
serpihan cerita tentang dia [true story] [ Kaskus-SFTH ] END
De TodoCerita ini di ambil dari member Kaskuser Endlessend entah mengapa gue pengen membaca cerita ini lagi, jadi karna ane punya salinannya ane coba share di sini cerita ini termasuk cerita yang sempat menghebohkan jagat kaskus, jadi jangan sampai gak...