Aku hanyalah seorang penakut yang tak pernah bisa mengatakan apapun adanya.
Seorang pecundang yang tak pernah mampu mengungkapkan rasa dalam hatiku ini padanya.
Hingga akhir masaku duduk di kelas 3.hari itu keceriaan terlihat dimana-mana.
Seratus persen murid dari sepuluh kelas dinyatakan lulus.
tak ada yang terlihat sedih atau bermuram durja.
semua gembira
semua tertawa.walau dari seminggu sebelumnya kepala sekolah tlah mengumumkan larangan untuk membawa pylox di hari H, namun tetap saja banyak yang sukses meloloskan pylox ke dalam sekolah.
Entah dengan menyogok satpam satu bungkus djisamsu, menyembunyikan pylox itu di belakang gudang sekolah dari jauh-jauh hari sebelumnya, atau dengan bekerja sama seseorang melemparkan pylox melewati gerbang belakang dan seseorang lagi menangkapnya.
Daridulu maling memang slalu lebih pintar dari polisi.Di sudut-sudut sekolah terlihat mereka yang sedang saling bercerita tentang rencana masa depannya.
akan melanjutkan kuliah, bekerja, atau menikah.
Saling bertukar barang-barang kecil untuk sekedar kenangan.
Atapun berfoto bareng dengan narsisnya memakai handphone kesayangan.
Di sudut lain, banyak juga yang terlihat sedang sesenggukan.
Menangis berpelukan.
Seperti tak rela harus dipisahkan oleh waktu.
Menyayat hati.Aku sendiri terlihat sedang tertawa dan bercanda ria dengan beberapa orang kawan.
Berjalan bersama dari satu kelas ke kelas lain untuk sekedar ber say hello dan mencari kawan-kawan yang ingin menorehkan tanda tangan dan sepatah dua patah kata di baju seragam.
Tapi aku tak pernah mau jika ada yang ingin menyemprot pylox di bajuku.
'ngerusak baju tau! Kalo mau tanda tangan, tanda tangan aja. Aku ga mau coretan-coretan penuh kenangan di bajuku ini tertimpa pylox dan ga bisa kebaca lagi, begitu alasanku.
Entah telah berapa kali aku mencoret-coret baju seragam teman. Baju seragamku pun mulai penuh dengan tulisan.
Yah, aku terlihat bahagia.
Menebar senyum kemana-mana
tapi sebenarnya, tanpa ada yang tau, jauh di lubuk terdalam, kesedihan menderaku.
Hatiku serasa tertusuk-tusuk mengetahui kenyataan bahwa mungkin aku takkan pernah bisa bertemu lagi dengan rira.
Separuh semangat hidupku serasa terbang jauh meninggalkanku.
Mungkin terlihat lebai, tapi itulah kenyataannya.
Okelah bakal ada reuni,
namun itu akan sangat jarang dan sangat singkat kan?
belum tentu juga dia atau aku slalu bisa datang nanti.Mulai esok hari takkan pernah lagi kudapati senyum manisnya tiap kumelangkah masuk kelas pagi-pagi.
Mulai hari ini, takkan pernah lagi dia datang ke mejaku dan meminta bantuan mengerjakan beberapa tugas yang dia tidak bisa. lalu aku akan membantunya pelan-pelan sambil mencuri-curi pandang ke arahnya.
Dan mulai detik ini,
sesuatu yang telah dua tahun ini menjadi alasanku untuk melakukan apapun,
a p a p u n.
akan pergi.
Meninggalkanku.
Tanpa permisi,
dan tanpa kompromi.Aku masih belum percaya telah berada di hari ini.
Telah sampai pada saat dimana aku berdiri di sekolah ini sebagai murid sma untuk terakhir kali.
Sepertinya baru kemarin aku masuk mendaftar ke sma ini.
Melewati masa-masa kelas satu dengan membolos, membolos dan membolos
menginjak kelas dua, bertemu rira, dan hidupku serasa lebih berwarna dengan senyumnya.
Kelas tiga. Walau sempat menjalani masa-masa suram, namun aku masih bisa mengisi setahun ini dengan beberapa prestasi yang berarti. Yang semuanya itu kulakukan hanya demi bisa mendapat perhatian dan pujian dari rira.
Dan hari ini, hari yang tak pernah aku ingin melewatinya, telah tiba.Aku mengambil keputusan cepat.
Hari ini aku harus mengungkapkan semuanya.
Harus.
Karena takkan pernah ada lagi hari ini.
Karena mungkin ini kesempatan terakhirku untuk bercerita tentang perasaanku ini.Hari terakhir ini memang sepertinya dimanfaatkan baik-baik bagi mereka yang pernah memendam rasa, ingin menyatakan sesuatu, ataupun yang pernah mengutarakannya namun belum mendapat jawaban yang memuaskan.
Ada seorang murid gila yang dengan pedenya membawa seikat bunga.
![](https://img.wattpad.com/cover/129560453-288-k333836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
serpihan cerita tentang dia [true story] [ Kaskus-SFTH ] END
RandomCerita ini di ambil dari member Kaskuser Endlessend entah mengapa gue pengen membaca cerita ini lagi, jadi karna ane punya salinannya ane coba share di sini cerita ini termasuk cerita yang sempat menghebohkan jagat kaskus, jadi jangan sampai gak...