serpihan kedelapanbelas: Masihkah janji untuk kuliah seuniversitas itu bisa terc

268 6 0
                                    

♪♫...♪..♫♪........♪....

Beberapa saat setelah pengumuman UM-UGM, HP ku berdering nyaring : Rira

Halo Ra??

Halo end. . .

Ra, gimana pengumumannya?

.................................

Sebait sepi,
Dua bait....
Tiga bait....
Hingga bait ke sembilan, aku kembali menyapa :

kamu kenapa Ra??

Masih sunyi,
Suara cicak mendominasi:
ckk...ckckck.....ckcckck....
Pikiranku pun berkelebatan kesana kemari

Ra??

Setelah beberapa saat keheningan tercipta,
Rira mulai berbicara.
Walau dengan serak, dan sesekali diselingi isak

aku ga lulus UM end....
sebuat kalimat pendek, namun berhasil membuat mulutku terkunci

maafin aku yah end? Aku ngga bisa nepatin janji....
Rira masih terus terisak

mmmm, gapapa kok Ra, bukan salahmu. Kamu kan udah berusaha...
aku berusaha menghiburnya walau sebenarnya kalut luar biasa

end...??

beneran koq gapapa, lagian masih ada SPMB kan??

kamu lupa ya? Mamaku kan ngijinin aku kuliah di jogja cuma kalau aku bisa dapet sekolah lewat jalur UM. Beliau kayaknya masih miris kalo aku jauh dari rumah,

hehehe *memaksakan tertawa untuk mencairkan suasana* oiya dulu kamu pernah bilang ya?. Hm, maklumlah kamu kan anak satu-satunya. Kalo kamu ke jogja, kasian juga kan mamamu sendirian di rumah?
jawabku sok bijaksana. sok ngga apa-apa.

iya. . .
oiya makasih ya end buat semuanya.
-diseberang sana ia tidak ikut tertawa, tapi setidaknya aku tak perlu lagi mendengar isakannya

sama-sama....

klik.
Telepon ditutup
Sebuah lagu perlahan berputar di hatiku,
Semakin lama semakin pelan, lalu terbang bersama harapan yang menghilang :

I never felt this empty before
And if ever need someone to come along,
Whos gonna comfort me, and keep me strong ?

serpihan cerita tentang dia [true story] [ Kaskus-SFTH ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang