Quote:
"Aku berhenti berharap
Dan menunggu datang gelap
Sampai nanti suatu saat
Tak ada cinta kudapat
Kenapa ada derita
Bila bahagia tercipta
Kenapa ada sang hitam
Bila putih menyenangkan"entah berapa puluh kali, atau bahkan berapa ratus kali lagu itu berputar dari speaker komputerku.
Lagu yang sedih dan penuh keputusasaan.
tepat seperti perasaanku saat itu.
Membuatku semakin mellow.
Pintu kamar ku kunci.
Kepalaku kubenamkan di atas bantal,
sambil menyetel speaker keras-keras agar suara tangisku tidak terdengar dari luar.Yah, aku menangis.
Seorang cowok menangis hanya karena hal yang sepele.
Bahkan aku sendiri tak bisa mendefinisikan dengan tepat alasanku menangis malam ini
Aku menangis hanya karena ingin menangis
tangisan pertama setelah bertahun-tahun aku dicap sebagai: "bukan balita lagi"
aku menangis untuk menumpahkan semua kekecewaan dan keputusasaanku.
Berharap semua rasa tak enak itu bisa luruh seiring airmataku yang terus mengalir membasahi bantal.tapi harapan hanya tinggal harapan
mungkin seperti judul lagu yang sedang kuputar,
aku harus mulai mencoba berhenti untuk berharap.
melupakan semua harapan yang pernah ada
memendam dalam-dalam semua angan yang pernah tercipta
Aku terus menangis.
Sampai akhirnya tertidur karena kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
serpihan cerita tentang dia [true story] [ Kaskus-SFTH ] END
RandomCerita ini di ambil dari member Kaskuser Endlessend entah mengapa gue pengen membaca cerita ini lagi, jadi karna ane punya salinannya ane coba share di sini cerita ini termasuk cerita yang sempat menghebohkan jagat kaskus, jadi jangan sampai gak...