serpihan keduabelas: cinta??

419 7 0
                                    

Namun setelah ujian, sayangnya kami tidak terlalu dekat lagi.
rutinitas kembali seperti biasa.
penyakit canggung dan kikuk di depannya telah kembali.
walau tiap malam kami sms an. Berbagi sms lucu, manis, bahkan garing
namun ketika pagi menjelang, di sekolah aku tak mempunyai keberanian tuk dekat dengannya
masih seperti dulu. Datang pagi2. Mendapat senyumnya. Lalu pergi ke kantin tuk sarapan.
terkadang dia meminta diajari mengerjakan peer hari itu
hanya kesempatan itulah yg bisa membuatku dekat dengannya
Aku ingin slalu bisa berada di sampingnya.
namun bingung harus bagaimana.
aku hanya bisa mencari perhatiannya dengan cara jadi anak rajin di kelas.
dan imejku pun berubah.
dari seorang yg sering bolos menjadi anak rajin nan alim.
aku slalu mengangkat tangan ketika guru melempar pertanyaan
akulah orang pertama yang maju ke depan jika ada kesempatan
nilai-nilaiku tidak kurang dari angka delapan.
peer dan tugas tak pernah lupa kukerjakan.
akupun jadi aktif di beberapa kegiatan.

beberapa guru menjadikanku anak emas.
tapi bukan itu yang kucari.
guru konseling yang dulu musuh besarku kini sering memujiku
tapi bukan itu yang kumau.
tidak sedikit cewek yang pedekate bahkan terang2an menembakku.
dari teman sekelas, teman organisasi, anak PMR, DJ salah satu radio besar di kotaku, sampai anak modern dance yg notabene punya banyak fans.
tapi bukan semua itu yang kuinginkan.
bukan itu.
aku cuma ingin bisa berbicara dengan rira.
berbagi cerita. Berbagi ceria. Tertawa bersama.

Seorang kawan dekat tempat curhat pernah bertanya
kenapa sih ngga coba membuka hati buat cewek-cewek di depan mata?
tinggal pilih, rina yang aktivis, vero yang gaul, iza yang tomboi, atau widya yang tergila-gila.
kujawab: "maaf bro, aku ga bisa. Aku bisa jadi kayak gini karena rira. Dan yang ada dihatiku cuma rira."
dia menimpali: "kalau begitu kenapa kamu ngga mencoba menyatakan perasaanmu?"

ah, aku slalu mati kutu jika di depannya, gimana mau mengungkapkan rasa?, dan juga. . sebenarnya aku belum bisa mendefinisikan rasa ini. Aku tak tahu, ini cinta, kagum, sayang, atau hanya sebatas suka?

hei, kamu itu tergila-gila tau!! Pake alasan masih bingung mendefiniskan rasa!! dia sedikit berteriak.
Lalu dia menambahkan
cinta sejati memang tak pernah punya alasan! Jika kamu suka seseorang karena: si A baek, atau, si B pintar, jago basket, keren, dsb, itu bukan cinta! Itu semu!! Karena jika hal yang menjadi dasar kita mencintai seseorang itu hilang, akankah kita masih suka padanya?
Cinta sejati takkan pernah bisa menemukan alasan mengapa cinta itu bisa tumbuh, kawan."

Dia pun berlalu.
meninggalkanku sendiri yang masih merenungi kalimat-kalimat panjangnya itu.

serpihan cerita tentang dia [true story] [ Kaskus-SFTH ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang