akhirnya siang itu kuketahui juga namanya: rira
seharian aku memperhatikannya dari bangku ku.
rira anak yang rajin.
Dari pagi dia terlihat sibuk mencatat pelajaran.
sampai siangpun, ketika kantuk mulai menyerang dan teman-teman lain satu persatu menyandarkan kepala di atas meja, rira masih duduk tegak
menatap sebentar ke whiteboard,
lalu menulis kembali apa yang baru saja dibacanya ke buku tulis.
tulisannya indah, kurasa. Seindah senyumnya.
sesekali dahinya berkerut, dan sebentar kemudian tangan kecilnya akan teracung
“pak, saya ga paham, bisa tolong dijelasin lagi?”Seharian memperhatikannya, membuat 6 jam di kelas berasa 6 menit.
tak terasa hari pertama masuk kelas telah berakhir.
bel pulang berdentang. Kepala-kepala yang tadi bersandar di atas meja terlihat tegak kembali. Bagai bunga layu tersiram hujan pertama setelah kemarau berbulan-bulan.
Tapi tidak denganku.
ada sebuah perasaan yang membuatku tak ingin cepat-cepat beranjak pulang.
aku masih ingin melihatnya dari sini.
aku belum rela dia pergi.“paling tidak, aku harus mengenalkan diri”, pikirku dalam hati.
Disana Rira tlah berdiri sambil menyangklong tas coklat bergambar panda
akupun ikut berdiri.
berjalan pelan menuju bangkunya.
sambil menata hati sebelum menyapanya.“rira. . .”
seseorang mengucap namanya.
tapi bukan aku.
seorang cewek berkepang dua telah berdiri di depan pintu kelas.
“jadi nebeng ga?”
rira tersenyum kecil (ah, dia memang murah senyum) “iya rin, tapi ga ngrepotin kan?”
cewek yang dipanggil rin itu menjawab cepat “halah, rumah kita kan searah. . . .”dan rira pun pergi.
meninggalkanku yang masih diam berdiri.akupun beranjak pulang.
![](https://img.wattpad.com/cover/129560453-288-k333836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
serpihan cerita tentang dia [true story] [ Kaskus-SFTH ] END
RastgeleCerita ini di ambil dari member Kaskuser Endlessend entah mengapa gue pengen membaca cerita ini lagi, jadi karna ane punya salinannya ane coba share di sini cerita ini termasuk cerita yang sempat menghebohkan jagat kaskus, jadi jangan sampai gak...