Chapter 10 - Bump

292 36 4
                                    

Author Pov

Tiffany keluar dari ruang kelasnya. Hari ini merupakan awal dimana dia menjadi mahasiswi dan awal dia menempuh hidupnya tanpa keluarga karena ia meninggalkan kampung halamannya demi mengejar impiannya.

Ia hendak menuju pusat informasi untuk mengambil koper yang sengaja ditinggalkannya karena sampai sekarang Tiffany belum menemukan tempat tinggal. Dia berjalan sendiri sambil melihat suasana kampus. Seutas senyum tergambar di bibirnya ketika ia melihat namja yang ia temui tadi.

"Hai namja dingin. Ternyata kau kuliah di gedung yang sama denganku" Namja itu berhenti ketika Tiffany menyapanya. "Oh anak seni tari" Tiffany menebak karena melihat namja itu membawa buku dengan cover orang yang sedang menari.

"Kau sudah menemukan gedung fakultasmu?" Tanpa menjawab Tiffany, ia balik bertanya.

"Tentu saja, aku mengikuti perintahmu untuk ke pusat informasi" Tiffany tersenyum bermaksud berterimakasih tetapi ekspresi lawan bicaranya masih datar.

"Nice. Bisa kau menyingkir dari hadapanku?" Pertanyaan menusuk muncul dari namja di depannya ini.

"Aku sudah harus pergi dari sini dan kau menghalangi jalanku" lanjutnya dan Tiffany pun menggeser tubuhnya untuk memberi jalan pada namja dingin itu kemudian ia berjalan menjauhi Tiffany.

"Hei hei namja dingin, chankaman. Kau orang pertama yang aku temui disini, bisa kita menjadi teman?" Tiffany mengejar namja itu dan bertanya.

"Oh Sehun" Sehun membungkukkan tubuhnya sambil menyebutkan namanya tanda ia mau menerima tawaran Tiffany untuk menjadi teman.

"Tiffany Hwang imnida" Tiffany memperkenalkan dirinya dengan begitu senang karena ia sudah mendapatkan teman baru pada hari pertama masuk ke kampus ini.

"Kim Taeyeon" Seorang yeoja tiba-tiba datang dan masuk ke pembicaraan mereka dengan ikut mengatakan namanya.

"Hey, aku mengenal kalian" Taeyeon memukul lengan Tiffany dan tertawa. "Kalian tidak melupakanku kan?" tanyanya pada mereka yang masih mencerna perkataannya.

"Tentu saja, kalian dulu sekolah di GG High School kan?" tanya Tiffany dan dijawab anggukan keduanya. "Kalau begitu, baguslah. Aku akan mengambil koperku di pusat informasi dulu" Tiffany kemudian pergi ke pusat informasi untuk mengambil kopernya sedangkan yang lainnya pergi mengelilingi kampus untuk lebih mengenal letak-letak kampus ini.

***

Seorang namja memasuki gerbang SM University dengan berwibawa, terlihat bahwa dia berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Di belakangnya, terlihat seorang yeoja yang lebih pendek darinya berlari mengejar namja tersebut.

"Tidak bisakah kau berjalan lebih lambat sedikit? Hosh..Hosh..seperti di kejar hantu" yeoja pendek tersebut protes terhadap namja tersebut yang ternyata adalah saudaranya yang kemudian memberhentikan langkahnya dan menoleh ke arah yeoja pendek.

"Kau tidak salah? Aku sudah berjalan cukup lambat, kau saja yang seperti kura-kura" namja itu tidak mau disalahkan dan membalas perkataan saudara yang sangat disayanginya.

"Terserahlah. Ayo cepat kita sudah terlambat" mereka berdua kemudian berlari menuju gedung fakultas masing-masing. Mereka berpisah di ujung koridor, sang namja berlari ke arah kiri sedangkan sang yeoja berlari ke arah kanan.

Bruk..

Namja tersebut menabrak seorang yeoja yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya yang mengakibatkan yeoja tersebut terjatuh dan koper yang dipegangnya juga terjatuh.

"Mianhae, jeongmal mianhae. Aku sedang terburu-buru. Gwenchana?" Namja tersebut membantu yeoja tersebut berdiri dan kemudian mengangkat koper yang sebelumnya dipegang yeoja itu.

"Ne, gwenchana. Salahku juga karena tidak melihat jalan" Yeoja tersebut membungkukkan badannya sopan.

"Tidak perlu seperti itu. Sepertinya kau mahasiswi baru disini karena kau membawa koper. Benar?" Pertanyaan kembali ditujukan kepada yeoja itu.

"Ne, aku mahasiswi baru. Kamu?" Yeoja tersebut balik bertanya.

"Oh, anio. Aku mahasiswa semester 2 jurusan seni lukis"

"Jinjjayo? Wah, kupikir kita seumuran"

"Mungkin, atau aku lebih muda karena aku lompat kelas sehingga aku cepat masuk universitas"

"Berarti kau pintar, daebak. Tiffany Hwang imnida. Semoga kita bisa menjadi teman"

"Tidak juga, kau berlebihan, noona. Kim Jun Myeon imnida, kau bisa memanggilku Suho. Tentu saja, dengan senang hati, noona" Suho berucap sopan dengan yeoja di hadapannya.

"Perhatian. Untuk para mahasiswa dan mahasiswi baru dipersilahkan berkumpul di aula kampus yang berada di lantai dua karena ada beberapa pengumuman dan arahan. Terima kasih"

"Kurasa noona harus segera pergi ke aula, kopernya biar aku yang bawa, aku ada kelas. Nanti kalau pengumumannya sudah selesai, noona tunggu saja di pintu utama, akan aku bawakan kopernya"

"Gwenchana, biar aku bawa koperku sendiri. Nanti dosenmu marah, bagaimana? Aku tidak ingin merepotkanmu"

"Sama sekali tidak repot, noona. Dosenku tidak akan tau, aku menaruhnya di sudut kelas. Lagipula, kopernya kan berat, tidak baik seorang yeoja membawa barang yang berat-berat" Tiffany tersenyum malu atas perkataan Suho dan akhirnya ia menyetujui untuk membiarkan Suho membawa kopernya.

***

"Bagaimana? Apa kau berhasil menemukan keberadaannya?" Seorang yeoja bertanya pada sahabatnya yang baru masuk ke kelas, lebih tepatnya duduk di sampingnya.

"Ya, kabar baiknya aku berhasil menemukan keberadaannya"

"Kabar buruknya?" Yeoja tersebut tampak penasaran dengan jawaban sang sahabat.

"Dia merupakan mahasiswi di universitas ini, begitu juga dengan semua orang yang berhubungan dengan ini" Yeoja tersebut membelalakkan matanya setelah mendengar apa yang dikatakan sahabatnya tapi sedetik kemudian ia menyeringai.

"Baguslah mereka semua berkumpul disini, aku lebih mudah membalaskan dendamku. Baiklah, Yoona, should we start the real game?" senyuman evil tergambar di wajah cantiknya.

TBC
Happy birthday Yoona 😍😍😍 My FIRST LOVE of K-Pop. Hope you will dating with Sehun 😉

Love Never See PersonWhere stories live. Discover now