Chapter 11 - Who is she?

308 41 7
                                    

"Baguslah mereka semua berkumpul disini, aku lebih mudah membalaskan dendamku. Baiklah, Yoona, should we start the real game?" senyuman evil tergambar di wajah cantiknya.

Chapter 11

Author Pov

Tiga orang yang terlambat dalam awal kuliahnya berdiri di satu ruangan yang mereka tau jika ruangan ini adalah milik ketua jurusan. Tak menunggu lama satu wanita memasuki ruangan tersebut. Wanita yang berambut panjang itu menatap tiga orang yang sedari tadi berdiri.

Wanita bernama La Miran itu duduk di tempatnya, ia membuka berkas yang ada di meja kerjanya.

"Siapa yang bernama Park Chanyeol?" Chanyeol tidak menjawab, ia terlalu lelah menunggu wanita ini datang hingga Baekhyun menyenggol lengan Chanyeol.

"Oh-aku" jawab Chanyeol yang berdiri di samping kiri Baekhyun.

"Lalu Byun Baekhyun?" Ia bertanya kembali.

"Aku" Baekhyun langsung menjawab.

"Lalu kau yang bernama Im Yoona?" Miran melihat dari atas hingga bawah tubuh Yoona.

"Nde" jawabnya lembut atas pertanyaan dari kepala jurusan.

"Kalian tau mengapa disuruh kemari?" Ketiganya hanya saling pandang dengan pertanyaan kepala jurusan.

"Jika kami tau sudah sedari tadi tidak menungguimu disini" Mata Miran membulat saat Chanyeol menjawab dengan nada yang menantang.

"Siapa yang menyuruhmu bicara, Park Chanyeol?" Namja tinggi itu mengerutkan dahinya.

"Kau sedang bercanda? Bukankah tadi kau bertanya. Aku sudah menjawab dan sekarang kau melarangku bicara, ck" Miran memutar bola matanya, benar juga ia tadi bertanya namun kini ia sudah lupa. Faktor umur mungkin pengaruh terbesar bagi ingatannya.

"Lalu untuk apa kau menyuruh kami kemari?" Yoona yang sudah tidak tahan berdiri sedari tadi juga tak sabar menunggu jawaban Miran.

"Yah! Kalian tau jika niatku itu untuk memarahi kalian bertiga hah?" Ia menggebrak meja kerjanya sendiri karena kesal niatnya tertunda.

"Kenapa kau marah dengan kami? Apa salah kami? Apa kami salah memarkirkan mobil? Atau karena kami-"

"Diam!" Baekhyun seketika menutup mulutnya sendiri saat Miran menaikkan nada bicaranya. Kepala jurusan itu menarik nafas lalu berdiri.

"Kalian tau?" Ketiganya menggeleng saat Miran mulai membuka suara.

"Tentu saja tidak tau karena aku belum selesai namun kalian sudah menggeleng!" Ia kembali dibuat kesal dengan ketiganya.

"Dengar ya, aku mendapat amanat dari orang tua kalian 15 tahun yang lalu untuk benar-benar memperhatikan kalian ketika masuk ke kampus ini dan di awal kalian sudah terlambat masuk kuliah, dimana akan aku taruh mukaku ini?" Miran mulai geram menatap tiga orang dengan ekspresi datarnya.

Yoona membuang nafas membuat Baekhyun dan Chanyeol menatap ke arahnya begitu juga dengan kepala jurusan.

"Jika kau tidak tau ingin ditaruh dimana mukamu, untuk apa kau memperhatikan kami? Lagian orang tua kami sudah meninggal" Kali ini Miran harus mengelus dada beberapa kali ketika bertemu dengan tiga orang yang membuat darah tingginya naik.

"Yoona benar. Lebih baik kau memperlakukan kami seperti mahasiswa lainnya, tidak ada yang spesial" Baekhyun menambahi, kalimatnya justru semakin membuat Miran mengepalkan tangannya.

"Hanya ini yang akan kau sampaikan pada kami? Boleh aku menanggapi, nyonya La Miran yang terhormat?" Miran hanya diam mencoba mengontrol emosinya.

"Kami mahasiswa, bukan anak SD atau anak SMP yang mendapat perlakuan seperti ini ketika terlambat" Yoona dan Baekhyun mengangguk setuju atas pernyataan Chanyeol.

Love Never See PersonWhere stories live. Discover now