Chapter 14 - Necklace

191 24 10
                                    

"Mereka sudah bertemu" Orang yang masih berada di perpustakaan dengan muka ditutup buku berbicara kepada orang di seberang sana, memberikan informasi melalui sebuah alat yang tergantung di telinganya.

Chapter 14

Author Pov

"Sial, segera lenyapkan dia" ucap seorang namja paruh baya terlihat emosi kepada orang suruhannya yang berada di hadapannya.

"Tidak! Kau tidak boleh gelisah" ucap istrinya yang tiba-tiba muncul di ruangan kerjanya.

"Bagaimana jika dia mengetahui siapa sebenarnya Irene?" Perkataan itu membuat istrinya berpikir sejenak.

"Aku punya ide" Wanita paruh baya tersebut tersenyum sinis.

***

"Sulli-ah" panggil Irene ketika dosennya sudah keluar dari kelasnya.

"Ne?" jawab Sulli dan berjalan ke samping Irene.

"Ummaku menyuruhmu untuk datang ke rumahku hari ini, apa kau bisa?"

"Hari ini aku tidak sibuk. Baiklah, aku akan datang ke rumahmu tapi aku harus menelpon ummaku dulu. Soalnya kondisi appaku semakin parah, jadi harus ada seseorang yang menjaganya"

"Semoga appamu bisa sembuh dari penyakit kanker otaknya ya. Jika kau membutuhkan uang, bilang saja padaku, aku akan membantumu" ucap Irene tulus.

"Ne, kalau begitu, aku menelpon ummaku dulu ya" Sulli segera pergi dari hadapan Irene.

"Baiklah, kajja kita ke rumahmu" Irene mengangguk ketika Sulli sudah kembali dan mengajaknya pergi dan mereka pun pergi ke tempat parkir kampus.

"Oppa, Sulli ikut kita pulang ya, soalnya umma yang mengundangnya" jelas Irene pada Suho yang sudah menunggunya sedari tadi.

"Annyeong, Suho"

"Ne, annyeong. Kajja" Mereka pun memasuki mobil dan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, mereka disambut oleh appa dan umma Irene dan Suho yang sudah menunggu mereka.

"Irene, Suho, kalian boleh beristirahat di kamar. Biar umma dan appa yang menemani Sulli. Kajja Sulli, kita ke ruangan kerja ahjussi saja biar lebih nyaman bicaranya" ucap umma Irene sambil berjalan ke arah ruangan yang dimaksudnya diikuti oleh suaminya dan Sulli.

"Sepertinya hal yang dibicarakan oleh appa dan umma adalah hal yang penting karena kita tidak diperbolehkan mendengarnya" ucap Irene pada Suho.

"Sudahlah, jangan ikut campur. Kajja kita istirahat saja" jawab Suho acuh dan berjalan ke kamarnya.

"Apa yang dibicarakan oleh umma dan appa pada Sulli?" batin Irene penasaran dan berjalan ke kamarnya.

Di ruangan kerja

"Sulli-ah, silahkan duduk" ucap appa Irene sopan.

"Ne, ahjussi. Ada apa ya?" tanya Sulli penasaran karena tidak biasanya dia berbicara hanya kepada orang tua Irene, setidaknya Irene juga ikut bersama mereka.

"Ada yang ingin kami katakan padamu dan itu hal yang penting tapi kau jangan bilang pada siapapun termasuk Irene" ucap umma Irene serius.

***

Yoona Pov

Hah, lelahnya. Sedari tadi, aku memikirkan Irene dan Sulli. Ketika aku menatap Irene, entah mengapa, tatapan itu tidak asing bagiku. Aku harus mencari tau dan aku yakin diantara mereka berempat, salah satunya adalah dongsaengku. Seohyun, Suzy, Irene, atau... Sulli?

Love Never See PersonWhere stories live. Discover now