"Aku tidak peduli, aku tetap harus balas dendam. Orang tua kalian penyebab hilangnya kebahagiaanku. Tunggu pembalasanku, Jessica Jung, Kim Taeyeon, Im Yoona, Kris Wu dan Oh Sehun" batin Tiffany sambil tersenyum sinis.
Chapter 17
Author Pov
Begitu banyak mahasiswa mahasiswi yang mulai keluar dari kamar asrama mereka untuk menimba ilmu pada pagi hari itu, termasuk seorang gadis yang mempunyai senyuman manis. Ia keluar seorang diri dari lobby asrama dan berjalan ke gedung fakultasnya.
"Tiffany!" Ia menghentikan langkahnya tanpa membalikkan tubuhnya untuk melihat orang yang memanggilnya tadi karena ia sudah sangat mengenal suara lelaki itu. Orang yang memanggilnya tadi segera berlari dan berhenti di hadapan Tiffany yang masih terdiam di tempatnya.
"Fany, bisa kita bicara sebentar?" tanyanya dengan nafas yang tersengal-sengal karena ketika ia keluar dari kamarnya, ia melihat Tiffany yang sudah berada jauh di depannya dan ia segera berlari mengejarnya dengan mengabaikan panggilan teman sekamarnya.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan. Minggir! Kelasku akan dimulai sebentar lagi" ketus Tiffany hendak berjalan meninggalkan orang itu dan dengan cepat orang itu menahan lengannya.
"Kau tidak tau dan tidak akan tau, apa yang terjadi padaku ketika kau pergi tanpa kabar dan alasan yang jelas" Tiffany berusaha menahan air matanya yang hampir keluar dari mata cantiknya.
"Baiklah, aku memang tidak ingin tau apa yang terjadi padamu. Aku hanya ingin kita berteman lagi, tapi jika kau tidak mau, gwenchana" Lelaki berperawakan tinggi itu melepaskan tangannya dari lengan Tiffany dan segera pergi meninggalkan Tiffany yang sudah meneteskan air matanya.
"Kenapa kau berubah? Bahkan sampai detik ini, aku tidak tau apa alasanmu meninggalkanku, Chanyeol. Apa kau sudah melupakan janji kita?" gumam Tiffany menghapus air matanya dan segera berjalan menuju gedung fakultasnya.
Sementara seorang yeoja baru memasuki gedung fakultas hukum dengan senyuman di wajah cantiknya dan rambutnya yang tergerai membuat semua mata tertuju pada sosoknya.
"Unnie" Yeoja tersebut menghentikan langkahnya dan melihat orang yang memanggilnya. "Sulli?" Sulli segera mempercepat langkahnya untuk sampai di depan yeoja cantik itu.
"Annyeong, Yoona unnie. Lihat, aku bawakan sarapan untukmu" Sulli terlihat girang sambil menunjukkan kotak makan yang ia bawa. "Wah, kebetulan sekali, aku belum sarapan. Kau yang membuatnya sendiri?" Yoona menerima kotak makan itu dengan senang hati.
"Ne, aku membuatnya khusus untukmu, unnie. Semoga kau menyukainya. Apa kelasmu sudah dimulai?"
"Belum, masih ada 30 menit lagi. Bagaimana denganmu?" Yoona melihat jam tangannya dan balik bertanya kepada Sulli.
"Aku tidak ada kelas pagi ini. Aku datang hanya untuk memberikanmu sarapan"
"Jinjja? Ah, tidak perlu repot-repot. Aku juga bisa makan di kantin nanti" Yoona sedikit terkejut melihat perhatian Sulli padanya.
"Tidak repot, unnie. Kelasmu akan dimulai 30 menit lagi kan, itu artinya kau masih mempunyai waktu untuk makan. Kajja, aku temani makan di taman" Tanpa mendengar jawaban Yoona, Sulli sudah menarik tangannya untuk ke taman kampus sedangkan Yoona hanya mengikutinya.
"Wah, bagaimana kau tau makanan kesukaanku?" Yoona kembali dikejutkan dengan sandwich tuna yang berada dalam kotak makan itu ketika ia membukanya.
"Tentu saja, aku kan dongsaengmu. Aku tau semua tentangmu, unnie" Sulli tersenyum manis kepada unnienya itu dan Yoona pun memakan sandwichnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/69748359-288-k966564.jpg)
YOU ARE READING
Love Never See Person
FanfictionAda yang percaya jika cinta itu tidak mengenal orang dan ada juga yang tidak. Akankah Yoona dan teman-temannya percaya jika cinta tidak mengenal orang? Ataukah mereka percaya bahwa cinta hanya berlabuh di hati orang yang mereka kagumi? Akankah denda...