Part 14

21 2 1
                                    

Shiyoung pov
Aku terbangun dari tidurku. Aku mendapati Jimin yang kini ada di sebelahku. Atau bahkan semalaman?

Aku membangunkan Jimin karena hari ini masih waktunya sekolah.

"Jiminnie, aish...bangunlah!" Teriakku dan berhasil membangungkannya

"Wae? Ahh, mianhae. Aku tidak sengaja tertidur di sebelahmu mm,"

"Aish, gwencahana, memangnya apa yang terjadi semalam?" Tanyaku sambil melihat pakaianku yg masih menggunakan seragam ini.

Jimin menceritakan semuanya yg terjadi.
.
.
.
.
.
Bel telah berbunyi, tanda untuk memasuki kelas. Yap! Aku teringat niatku lagi. Memutuskan Xiumin!

Aku mencari Xiumin di kelas dan dia tidak ada. Aku baru menyadari bahwa kursinya kosong. Entah kenapa aku jadi penasaran.

Aku chat dia hanya sekedar bertanya kenapa dia gak masuk.

S : Knp gk msk?
X: shi...mmm mianhae biarkan aku menjelaskan semuanya
S: Aniyo, aku udah ngerti, dan aku gak minta penjelasan kamu kan?
X: ok, aku gak masuk karna aku sakit.
S: oh

Jujur, hati ini masih nyimpen perhatian buat Xiumin. Sakit? Sakit apa? Apakah parah? Di opname? Kata kata itu muncul begitu saja di kepalaku.

Berputar putar dan buat aku gila! Jungkook memanggilku membuatku tersadar dari lamunanku.

"Shi?" Panggilnya lembut sambil menepuk pundaku
"Ah, nee oppa, umm kookie,"

"Kau melamun?"
"Aniyoo, hanya aku tidak mengerti saja pelajaran ini,"

"Oh? Perlu ku ajari?"

"Aniyoo, makasih kookie tapi aku bisa mempelajarinya sendiri," Alasan yg payah bukan?
.
.
.
.
Shiyoung pov
Kringgg bel pulang sekolah telah berbunyi. Jelas saat ini pasti dia akan pulang bersama Jimin. Tapi...

"Shi!" Teriak seseorang di belakangku
Aku pun membalikan badan ku untuk sekedr melihat siapa yg memanggilku.

"Kai oppa?" Kaget melihat kaka ku yg satu ini yg sangaat jarang memerhatikan adiknya. Dasar cowok!

"Ikutlah, kau pulang bersama oppa, oppa udah bilang sama Jimin mu itu untuk tidak bersamamu hari ini,"

"Wae? Jinjja?"

"Pliss..ada yg oppa ingin bicarakan sama kamu Shi,"

"Nee oppa,"

Akhirnya aku pun pulang bersama Kai. Aku menaiki motor sport miliknya itu. Dia membawa motornya dengan kecepatan yg lumayan tinggi. Yap itu lah Kai.
.
.
.
Tak lama aku dan Kai sampai di rumah. Aku masuk rumah terlebih dahulu dan langsung merebahkan tubuhku ini di atas kasurku.

'Sebenarnya, ada apa sih dengan Kai? Terlihat sangat beda' batinku. Tapi perlahan aku mulai menutup mataku.

Cklek
Suara pintu terbuka. Aku melihat ada Kai di ambang pintu.

"Kai oppa? Wae?" Tanyaku yg saat ini tengah duduk di atas kasurku.

Kai oppa masuk dengan suara sedikit terisak. Apa dia nangis? Dia masuk dan langsung memelukku. Dan benar, dia menangis. Dia menangis di pundakku sambil memelukku.

"Oppa? A-ada apa? Kenapa kau menangis?" Tanyaku takut terjadi pada oppa ku ini.

"S-shi..mianhae," Ucap Kai pelan sambil menangis dalam pelukanku.

"O-oppa, wae? Maaf untuk apa? Shi gapapa," Jawabku mulai khawatir

"Maafin oppa mu ini, oppa yg tidak tau diri, oppa yg tidak pernah memperhatikan mu bahkan menjagamu," Jawabnya dengan tangisan yg semakin menjadi.

"Oppa, gwencanayo," Jawabku. Dan aku pun baru sadar jika aku sekarang menangis.

Sungguh terharu mendengar ucapan seperti itu dari seorang Kai.
"Oppa..."
.
.
.
Semenjak kejadian mengharukan itu, aku dan Kai kini lebih terlihat bahwa kami kaka beradik.

Berangkat bersama ke sekolah, pulang bersama. Bahkan sebelum aku memasuki kelas, dia akan mencium puncak kepalaku dan memelukku.

Dan itu menjadi sorotan semua orang.

Hai readers. Sorry ya lama updatenya. Soalnya ini baru libur 😖 dan aku bakal update story tiap 2-3 hari sekali. Bubyee. Dont forgey your vote!💕

Found a love ; pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang