Jimin pov
Nado~~~ Shi- Jimin
Setelah bel masuk berbunyi aku pun memasuki kelas. Terlihat ada Shi disana yang sedang senyum" sendiri. Sudah kuduga dia pasti malu dan ngeblush.
Sudah jelas aku duduk di sebelah Shi. Kita pun hanya tersenyum canggung setiap kali saling menatap. Sekarang kondisi menjadi sangat awkward.
Saat guru sudah selesai menerangkan, aku pun mencoba untuk berbicara padanya.
"Shi," Panggilku pelan sambil menyentuh pundaknya.
"Ah, i-iyaa," Jawabnya canggung.
"Kau pulang bersama siapa?"
"Oh, emm...mungkin Kai jika tidak-" Belum selesai ia berkata aku langsung menjawab.
"Aku,"
"Ah gomawo oppa," jawab
...
Shiyoung pov
Jam pulang sekolah sudah tiba. Lalu ada pesan notif masuk ke hp ku. Akupun melihat notif pesan itu.Kai : Shi, oppa ada tugas kimia sebentar di rumah Sehun nee? Oppa pulang 2 jam lagi nee? Oiya pulang dengan yang lain nee? Jangan sendiri.
Shi : Hm nee oppa.
Tak ada pilihan lain, aku berjalan ke luar kelas untuk mencari orang yang bisa aku tumpangi.
"Yuk," panggil Jimin di belakangku yang langsung menarik ku. Aku membalikan badan ku dan mengangguk pelan.
Sungguh aku masih canggung, padahal aku sendiri tadi yang menciumnya. Tapi aku harus bisa melewati ini.
"Shi, jangan kaku gitu dong, kan udah lama kenal," Goda Jimin membuat suasana mencair. Dia memang paling handal masalah mencairkan suasana.
"Apa sih Chim," Jawabku sambil mencubit perutnya. Dan dia hanya meringis kesakitan.
"Hm, emang yg tadi kamu serius ya?" Kata katanya itu membuatku menenggelamkan kepalaku dan ditutupi beberapa helai rambut.
Sungguh aku sangat malu. Bahkan bisa kupastikan sekarang pipiku sudah memerah.
"Hm, iyadehh..." Jawabnya. Dia memposisikan agar diriku duduk. Dia memberhentikan sebentar mobilnya di bahu jalan.
Sekarang dia menatap ku. Dia pun mengarahkan agar diriku menatap nya. *chu
Dia menciumku singkat. Sungguh itu membuatku meleleh. Ya ampun sudah bisa kupastikan mukaku memerah seperti kepiting.
"Aku juga sayang tuh sama kamu gimana dong?" Jawabnya sambil melanjutkan perjalanan mengantarku pulang.
"Y-ya...mm, ya yaudah ya," Jawabku terbata bata sambil gugup. Dia haya tersenyum senyum tambil terus fokus ke jalanan. Dia pun senyum senyum sekarang. Tapi sekarang kondisinya hening.
Tak lama setelah keheningan itu, kita sampai di rumahku.
"Mau masuk dulu Jim?" Tawarku yg masih tak berani menatapnya.
"Ga deh, kasian kamunya masih malu malu gitu, oiya inget besok aku yang jemput dan jangan kesiangan ya, dah Sayang," Jawabnya yg langsung menjalankan mobilnya hingga tak terjangkau oleh mataku.
Tunggu, dia berkata sayang? Sungguh aku sudah seperti es batu yang di rebus. Jimin benar benar membuatku melt. Bagaimana besok? Ya tuhan tolong.
Hai readers. Gimana nih gimana? Keep voment yah! Maaf kalo lama updatenya. Byee 💕💕
