Part 28

21 0 0
                                    

Jimin pov

Sungguh betapa lucunya pacarku ini saat marah. Aku tak kuasa menahan tawa ku, dia sangat menggemaskan saat marah.

"Laper ay," Katanya singkat, tapi dia tetap memanggilku 'ay'. *apa sih ya😪
Aku menengok kearahnya dia juga begitu.

"Makan apa sayang?" Tanyaku lembut.

"Makanan laah,"

"Makan aku aja gimana? Enak loohh," Kataku menggoda mencoba menjahilinya.

*chu

Shi berdiri dan langsung menciumku. Sekitar 10 detik kami berciuman, Shi melepasnya.

"Makan makanan ya sayang," Katanya lembut lalu meninggalkanku.

Shiyoung pov
Oh sungguh, aku tau apa yang ada di pikirannya sekarang. Dia memang mempunyai jiwa 'byuntae' dalam dirinya. Tapi dia mencoba untuk menahannya saat bersamaku. Itulah mengapa terkadang kata katanya itu, ah sudahlah.!

Aku baru saja ingat bahwa ini di sebuah penginapan yang hanya memiliki 1 lantai dan sangat mewah. Aku masih dalam kondisi meninggalkan Jimin yang masih shock di kamarku, aku berjalan menuju sebuah cafe yang ada di penginapan ini.

"Ay! Tunggu woi," Teriak Jimin, dia berlari ke arahku dan sekarang sudah ada di sebelah ku sambil ngos ngosan.

"Tarik nafas dulu dong," Kataku sambil mengelus mengelus punggungnya.

"Lah lo sih pake ninggalin gw," Katanya ter engah engah. Aku mengelap keringatnya dengan sebuah sapu tangan bergambar doraemon yang selalu kubawa.

"Yaudah makan yuk! Lagian aku udah gak pusing sejak bangun tadi," Kataku sambil tersenyum kepadanya.

"Yaelah, kok baru ngasih tau sekarang sih?" Katanya dan sekarang aku sudah ada di rangkulannya.

"Hehe gapapa,"

"Yah kok cafe nya tutup sih?" Kataku sambil mempoutkan bibirku. Dalam kondisi lapar begini apalagi di daerah pegunungan dan sekarang cafe nya tutup?

"Kenapa gak di resto aja sih?" Tanya Jimin padaku.

"Males Jim, yaudahlah ga jadi laper kok,"

"Laah? Yaudah balik ke kamar lah di luar dingin dingin gimana gitu," Katanya yang secara tidak langsung melakukan aegyo.

"Iyaa yuk!" Ajakku semangat.

...

Setelah sampai di kamar, aku langsung merebahkan diriku di kasur dan diikuti Jimin yang sekarang sudah di sebelahku.

"Dingin," Gumamku pelan, namun ternyata terdengar oleh Jimin yang ku kira sudah di alam mimpinya. Karena setelah gumaman ku, dia langsung memelukku dan berkata "Mau dipeluk aja atau mau diangetin yang-" belum selesai aku berbicara, aku menjitak kepalanya, sudah bisa ditebak apa yang ada dalam pikirannya sekarang.

"Yak! Kau ini,"

"Hehe mianhae,"

Heio, duh Jimin mau ngapain tuhh...tunggu di next chap ya. Keep voment✨✨
Tbc

Found a love ; pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang