Pagi ini aku akan mendaftarkan diriku ke Seoul Korean University dan menggambil Jurusan Kedokteran sedangkan Jimin jurusan Astronomi. Yap pagi ini aku dijemput oleh Jimin.
Jimin is calling
Aku langsung mengangkat terlfon dari Jimin itu. "Hey, aku udah di bawah, tapi nanti aku mau ngomong sama eomma mu dulu nee? Ingin menjelaskan tentang hubungan kita nee?"
"Nee...aku kebawah tunggu bentar," akupun langsung turun dan membukakan pintu untuk Jimin. Aku melihat eomma yang dari dapur tadi sekarang menghanpiri aku dan Jimin di ruang tamu.
"Eh? Jimin? Udah lama ya gak ketemu tante?" Kataku eommaku menyapa lembut. Jimin pun menundukkan badannya tanda hormat.
"Begini tante, saya mau nganter Shi sekalian daftar di Universitar kami, kebetulan sama, hanya beda jurusan, tapi sebelum itu ada yang saya mau bicarakan sama tante," Ucap Jimin.
"Oiya silahkan Jimin,"
"Jadi gini tante, sudah 3 minggu ini saya berpacaran dengan anak tante, saya mohon restu untuk menjaga anak tante," Kata Jimin dengan muka memohonnya.
"Ohh jadi Jimin pacaranya Shi...haha tante gak ngeh yaudah, selama Jimin bisa ngejaga Shi, saya restuin," Ucap eomma dengan senyumnya itu.
"Ah makasih tante makasih, saya pasti jaga anak tante," Tanpa hujan tanpa angin, Kai datang tanpa baju alias top less.
"Woi gw juga restuin," Teriak Kai tanpa malu tanpa atasan seperti itu. "Yak! Oppa pakai bajumu!" Teriakku.
"Ah nee mian mian oppa lupa hehe," Kai pun langsung naik lagi menuju ke kamarnya. Eomma pun mengijinkan Jimin untuk mengantarku dan eomma pun balik ke dapur lagi untuk mencuci piring.
Karena sebelumnya aku sudah sarapan di kamar, kini aku tinggal berangkat saja. Aku pun berangkat bersama Jimin menggunakan mobilnya.
Selama perjalanan, aku benar benar tidak bicara bahkan bertanya pada Jimin sedikitpun. Kini aku sibuk dengan game ku.
"Woy! Sibuk banget, nyibukin soal akunya kapan?" Kata Jimin dengan nada yang sedikit merengek. "Eh iya...abis kamunya diem ya aku juga diem," Kataku pede.
Tiba tiba Jimin menghentikan mobilnya di tepi jalan. "Loh kenapa?" Tanyaku yang kini mempause game ku. "Kamunya nge bete-in sih," Jawabnya dengan muka kesal yang imut itu. Sumpah aku tidak bisa berkata jika melihat mukanya yang lucu ini.
"Shi, kok malah bengong sii???" Tanya nya masih dengan muka marah imut nya itu. "Ya trus aku harus gimana?" Tanyaku yang ikut ikutan memasang muka marah plus aegyo.
"Cium dulu," Katanya sambil mendekatkan wajahnya dengan wajahku. "Mau ga ya??" Tanyaku menggodanya. "Ih kamu mah," Kini di membalikkan wajahnya. "Iya iya coba sini," Kataku sambil mengarahkan kepalanya di depan kepalaku, aku kini memegang kedua pipinya.
Jimin makin mendekatkan wajahnya hingga aku bisa mendengar deru nafasnya.
*chu
Aku pun dengan berani menciumnya duluan. Setelah beberapa detik, aku pun melepasnya dan--
Olaa ampe sini dulu yaa✨✨keep voment!!