Part 33

20 0 1
                                    

Dengan cepat Jimin memelukku erat. Aku membalas pelukkannya. Hangat, itu yang kurasa aku merasa nyaman saat bersamanya. Tak lama dia pun kembali menjalankan mobilnya.

Aku pun sampai di rumahku, Jimin sudah pulang beberapa menit yang lalu. Aku rebahkan tubuhku di kasurku perlahan dan menutup mataku. Hingga aku kembali terbangun karena mendengar ada sebuah suata motor di berhenti di depan rumahku.

Karena eomma dan appa sedang pergi dan Kai sedang di rumah Sehun, aku hanya berdua dengan seorang asisten rumah tangga yang baru saja bekerja di rumahku kemaren.

Aku pun turun dan mengintip di jendela. Sial, orang itu tidak menghadap ke rumah ini sehingga aku tidak dapat melihat wajahnya, tapi...aku mengenal postur tubuh itu.

Aku ingin menelfon Jimin, tapi aku urungkan niatku, karena apa iya hanya dalam kondisi ada seorang tamu datang ke rumahku aku harus melapor? Haha tidak mungkin.

Karena ada seorang asisten rumah tangga, dan aku tau aku tidak sendirian, aku pun memberanikan membuka pintu. Jungkook! Ternyata itu Jungkook! Sudah cukup lama aku tidak melihatnya.

"Jungkook-ah!!," Teriakku dari pintu rumahku dan aku lari lalu memeluk ke arahnya.

"Hai Shi," Sapanya. "Kau kemana saja? Kenapa kemaren kemaren tidak ikut?" Tanyaku dengan sangat penasaran sambil menuntunnya masuk ke ruang tamu rumahku.

"Ahaha, ada banyak urusan lain Shi, aku kesini untuk mengajakmu jalan jalan, apa Jimin mengijinkan?" Tanyanya, dan aku baru sadar dia tahu bahwa aku sudah berpacaran dengan Jimin.

"Oh, kayaknya gapapa, duh jadi formal gini ngomongnya?" Kami berdua pun tertawa. "Mungkin karena kita udah lama gak ketemu," Balasnya lagi kami pun tertawa.

"Emang mau ngajak aku kemana?" Ku tanya. "Oh, dekat dekat sini aja, aku emang niatnya mau ketemu kamu," Jawabnya yang kini tersenyum dengan gigi kelincinya.

"Yaudah bentar ya, mau ganti baju, tadi abis daftar ke universitas trus bajunya udah gitu lah...bentar ya?"

"Ok,"

Beberapa menit kemudia aku turun setelah ganti baju. "Kook, udah nih," Kataku. "Eh yaudah yuk!" Ajaknya. Aku pun keluar rumah dan tidak lupa berpamitam dengan asisten rumah tanggaku. "Ahjumma, nanti kalo Kai oppa atau eomma nanya aku dimana, bilang aku ada urusan sama Jungkook ya," Ucapku seraya menggunakan sepatu.

"Siap!" Jawabnya. Aku pun menaikki motornya. "Kook, kita mau ke mana?" Tanyaku seraya membenarkan posisi helm ku. "Mau tau?" Tanyanya sambil tersenyum dari spion. "Mm, iya," jawabku.

"Baiklah, tapi harus ada gamenya, kalo kamu kalah, aku ga jadi ngasih tau," Katanya dengan smirknya yang dapat aku lihat lagi dari spion. "Memang apa gamenya?" Tanyaku seraya masih memandangi wajahnya dari spion.

"Kalo kamu berani meluk aku, aku kasih tau," Katanya dengan muka santai. Seketika aku berfikir, aku tidak mau menyakiti hati kekasih ku Jimin, tidak akan. "Mm...nanti saja deh aku liat sendiri," Kataku.

"Baiklah," Jawabnya seraya mengecangkan kecepatan motornya, namun aku masih enggan memeluknya karena ini pasti salah satu caranya agar aku mau memeluknya.

Tak lama, aku sampai di sebuah tempat yang terlihat sudah tidak di pakai namun masih bagus. "Loh? Kok kesini?" Tanyaku sambil berdiri di belakang Jungkook. "Gapapa, tempat temen mampir bentar ya?" Aku hanya menjawabnya dengan berkata 'hm'.

Aku masuk dan menaiki sebuah tangga. Aku dengar suara orang banyak sedang tertawa. "Hai bro!" Sapa Jungkook saat sudah sampai di lantai atas dan aku melihat ada 4 orang laki laki.

"Ah kenalkan, ini temanku ShiYoung," Ucap Jungkook seraya menarikku untuk duduk di salah satu kursi. Mereka terlihat ramah. "Shi, kenalkan, yang itu namanya Chen, itu Eunwoo, itu Mingyu dan yang satu lagi hyung ku Siwon," Ucap Kookie sambil menunjuk satu satu orang yang ia sebut namanya.

Aku hanya tersenyum. Namun tiba tiba, salah satu temannya yang kalau tidak salah namanya Chen, memegang sebuah tali dan mendekatiku.

Aigoo...mau apa tuh Chen??

Maaf lama update ya:)))

Found a love ; pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang