ORel 16 - Sunrise

801 92 9
                                    

Pukul 5 pagi, terlihat sebuah bayangan hitam yang baru saja terbangun, sedang melakukan peregangan di atas ranjang. Bayangan itu nampak berhenti sejenak, lalu beranjak dari ranjang.

Oh sudahlah, itu bayangan Park Jihye yang kini sedang menuju kamar mandi untuk cuci muka. Entah bagaimana, gadis dengan muka bantal itu bisa bangun sepagi ini padahal ia baru tidur kurang lebih lima setengah jam yang lalu. Niat awal untuk kembali tidur terurung begitu suara deburan ombak menembus gendang telinganya. Di pikirannya, langsung terbesit untuk sekedar menikmati udara sejuk pagi hari yang disajikan oleh pantai.

Usai mencuci muka, Jihye berjalan pelan keluar kamarnya. Di saat yang bersamaan pula, Chanwoo juga baru keluar dari kamarnya. Jihye yang awalnya mengira hanya ia yang terbangung di villa ini, sempat terlonjak kaget.

"Udah bangun?" tanya Chanwoo memecah keheningan.

Jihye mengangguk, lalu dengan canggung menjawab, "iya."

Setelah menjawab pertanyaan tadi, Jihye segera melewati Chanwoo untuk turun ke bawah. Namun langkahnya terhenti, saat Chanwoo menginterupsi.

"Mau kemana?" tanya Chanwoo.

"Jalan-jalan aja. Hm, ke pantai mungkin," jawab Jihye.

"Gue temenin yuk!" ajak Chanwoo, lalu malah berjalan mendahului Jihye turun dari tangga.

Tiba-tiba, Chanwoo terkekeh. "Lucu ya, kemarin malam kan kita yang tidurnya paling akhir. Eh, malah yang bangunnya paling awal kita juga. Mana masih gelap gini."

Sementara Jihye menanggapinya dengan, "hehe, iya juga ya."

"Mau liat sunrise ya?" tanya Chanwoo.

Jihye sedikit terlonjak karena baru sadar jika ia bangun sepagi ini, maka ia juga bisa melihat sunrise. "Tadinya sih cuma mau cari angin. Tapi liat sunrise sekalian, kayaknya bagus."

Chanwoo mengangguk sambil bergumam, "ok."

Chanwoo berlari kecil saat langkah Jihye sudah sejajar dengannya. Lalu membukakan pintu utama, menunggu Jihye keluar terlebih dahulu.

"Huuh..dingin juga ya," gumam Jihye setelah berada di luar villa. Gadis itu mulai merapatkan jaketnya.

Chanwoo datang dari belakang, langsung merangkul lengan atas Jihye. "Makanya sini deketan, biar nggak dingin."

Jihye langsung saja mematung. Chanwoo yang baru saja akan melangkahkan kaki, ikut terhenti karena Jihye hanya diam.

"Loh kenapa? Nggak jadi jalan-jalan?" tanyanya bingung.

Jihye segera sadar, lalu melepaskan rangkulan Chanwoo. Ia berjalan memimpin, berusaha mengabaikan apa yang baru saja Chanwoo lakukan.

"Gak lah. Ayo, keburu sunrise-nya muncul!" seru Jihye sambil berjalan mundur, menghadap Chanwoo.

Chanwoo melihatnya dan tersenyum senang. Cowok jangkung itu lalu berlari menghampiri Jihye dan memasangkan tudung jaket Jihye ke kepala si gadis.

"Kalo dingin, tudungnya dinaikin," Chanwoo berhenti di depan Jihye, membuat gadis itu ikut menghentikan langkahnya.

Chanwoo menarik kedua tali pada tudung jaket Jihye, sehingga tudung tadi mencetak wajah Jihye menjadi bulat. Lalu ia menalinya.

Our Relationship [Jung Chanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang