DBHP'15

70 12 1
                                    

Vote & Comment!!
____

Tepat ketika jarum jam berhenti diangka tiga, bel tanda pulang berbunyi. Seluruh murid mengemaskan barang-barangnya ke dalam tas dan bergegas keluar kelas.

"Jes." Panggil seseorang ketika Jessi ingin keluar kelas.

"Besok lo nggak ada acara kan?" Tanya Agesta.

"Nggak, kenapa?"

"Gue mau ngajak lo ke suatu tempat." Ujar Agesta.

"Kemana?"

"Ada deh." Agesta tersenyum simpul.

"Oke deh, nanti lo kabarin gue lagi aja. Soalnya udah ditunggiun nih."

"Sama?" Wajah Agesta mendadak penuh penasaran.

"Itu," Jessi menunjuk ke arah pintu kelas, di sana sudah ada Chiko yang menunggunya. Agesta terkejut dengan orang yang ditunjuk Jessi, ternyata Chiko. Wajah Agesta mendadak berubah menjadi kesal.

"Duluan ya Ges." Sapa Jessi dan segera menghampiri Chiko.

Agesta tidak menghiraukannya, pandangannya masih teralihkan ke arah Chiko. Dan disana Chiko seperti memberi isyarat yang membuat Agesta tambah geram.

¤¤¤

"Chiko gue pulang sama mereka aja deh, bye." Ujar Jessi kepada Chiko yang ingin mengendarai kendaraannya.

"Oke deh, duluan ya guys." Ujar Chiko seraya melajukan motornya.

Mereka berada di sebuah parkiran Cafe, menunggu sopir Mesya yang akan mengantarkan mereka pulang. Pasalnya mereka habis mengadakan acara makan bersama sekaligus reonian kelas.

"Eh, sekitar 2 minggu lagi sekolah kita ngadain camping." Celetuk Mesya, membuat pandangan teman-temannya mengarah ke arahnya.

"Yang bener lo?" Tanya Irene penuh penasaran.

"Iya, baru kemarin gue rapat Osis ngomongin tentang itu." Ujar sang anggota Osis itu.

Mesya adalah salah satu anggota Osis, dulu dia memang ingin sekali menjadi anggota organisasi tersebut. Hingga impian ia tercapai dan sekarang sudah 6 bulan ia menjalani tugasnya di organisasi tersebut.

"Nggak sabar deh..!" Irene kegirangan mendengar berita tersebut, karena camping adalah suatu hal yang sangat ia sukai.

¤¤¤

"Makasih ya Mesya, Bye!" Ujar Jessi setelah turun dari mobil Mesya. Dan sahabatnya itupun melambaikan tangan.

Setelah itu Jessi segera masuk kedalam rumahnya. Hari ini sangat melelahkan baginya, tubuhnya segera ia baringkan ke pulau kapuk. Selang beberapa menit, ponsenya menyala menandakan ada sebuah pesan masuk.

Jessi segera meraih ponselnya yang berada di samping bahu kirinya. Dan ketika melihat notifikasi, pesan tersebut berasal dari Agesta.

[Agesta Prajorney]

Lo udh plng?

Udah kok

Owh.

Hmm, besok jadikan?

Iy jdi, nanti gw jmpt lo jam 9 pg

Sipp👍

See you 😊
[READ]

Di Balik Hati PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang