VOTE & COMMENT!!
___Agesta berbaring di ranjang tidur menatap langit-langit atap rumahnya. Memikirkan musuh bebuyutan dia yang tenyata juga menyukai Jessi, lebih tepatnya mencintai. Yaitu Chiko.
Drrrt...
Terdapat bunyi notifikasi di ponselnya, Agesta segera meraih barang tersebut dan mengusap layar slide. Kemudian dilihatnya notifikasi pesan dari Chiko.
Setelah Agesta membaca pesan dari Chiko tampak wajahnya sedikit geram. Dan tak lama kemudian ia bangkit dan bergegas pergi entah kemana.
¤¤¤
"Hey musuh!" Sahut Chiko ketika Agesta datang di tempat pertemuan mereka yaitu di sebuah gudang sekolah.
"Akhirnya lo menerima permintaan gue untuk datang ke sini." Chiko tersenyum sumringah. "Berarti lo nggak pengecutkan." Sambungnya.
Agesta bosan mendengar ucapan Chiko yang bertele-tele, "Jangan banyak omong, gue males berdiri lama disini." Tegas Agesta.
"Ck, selow aja." Ujar Chiko seraya memberi selembar kertas kepada Agesta yang bertuliskan.
Taruhan.
"Maksudnya apa ini?" Ujar Agesta.
"Gue pengen taruhan sama lo dengan syarat kalo gue menang, lo bakal bebasin gue buat deket sama Jessi di perkemahan nanti. Tapi kalo lo yang menang gue nggak akan deket ataupun merusak suasana kedekatan lo dengan Jessi di perkemahan." Jelasnya.
"Tapi itu cuma di perkemahan, karena gue tau di sana nanti akan ada moment terindah." Sambung Chiko sambil menatap tajam ke arah Agesta.
"Taruhannya apaan?" Tanya Agesta.
"Gampang, tidak sulit, dan mudah. Siapa yang berhasil membunuh orang dengan cepat itulah yang menang. Dengan cara masing-masing kok." Jelasnya.
"Lo tau kan gue jago dalam meneror seseorang sampai mangsanya mati pun gue bisa." Ucap Chiko dengan bangganya.
Dalam diri Agesta kemungkinan kecil saja dia bisa menang Taruhan ini. Chiko memang pandai membuat strategi yang menguntungkannya dengan cara apapun itu.
"Gue nggak mau, lo bikin taruhan dengan cara yang menguntungkan lo aja kan." Tegas Agesta seraya menatap Chiko geram.
"Berani lo nolak pertaruhan ini, gue bakal bongkar rahasia lo soal satpam sekolah waktu itu." Chiko mengancam Agesta, dia sudah merencanakan semuanya agar Agesta tak bisa menolak taruhan ini.
Pikiran Agesta kalut dan bingung harus bagaimana. Chiko memang sangat licik ia memberi pilihan yang sangat mengancam Agesta.
"Gimana?"
Tanpa berpikir terlalu panjang Agesta mengambil keputusan, "Gue mau." Jawabannya begitu singkat namun ditelinga Chiko terdengar panjang karena mempunyai makna kemenangan baginya.
Chiko tersenyum kemenangan mata liciknya menatap Agesta. "Oke, siapa yang duluan membawa mangsanya kesini dalam keadaan sudah mati berarti dia menang." Jelasnya.
Pada saat itulah mereka memulai aksinya masing-masing dan mereka pergi ke arah tujuan yg berbeda.
¤¤¤
"Gue harus nyari mangsa dimana, udah malam begini pasti jarang orang lewat." Ucap Agesta yang berada di pinggir jalan.
Kini ia kebingungan karena rencana yang mendadak seperti ini, apalagi Chiko yang membuat rencananya dan pasti Chiko melakukan hal yang licik.
Agesta menyipitkan matanya ketika terdapat cahaya lampu kendaraan dari jauh yang ingin mendekat.
"Waktu yang bagus." Sudut bibir Agesta membentuk senyum kemenangan.
Kendaraan beroda dua tersebut semakin mendekat dan saat itulah Agesta memulai aksinya.
Dan...
"Aduh!" Ringis Agesta yang sudah terdampar di aspal, sang pengemudi terkejut melihat sesorang yang tak sengaja tertabrak.
Pengemudi tersebut turun dari motornya kemudian menghampiri Agesta, "Maaf ya mas." Ujarnya dengan wajah yang panik.
"Iya pak." Jawab Agesta.
"Mas-nya gapapa kan?"
"Enggak kok." Ujarnya seraya tangan kirinya mengambil sesuatu di saku celananya.
Brughh...
"Arghh." Ringis pengemudi sepeda motor tersebut yang tadinya hendak berdiri kemudian terjatuh setelah Agesta menancapkan pisau ke leher belakang orang itu. Darah keluar dari tubuhnya dan mengalir deras.
Agesta tersenyum kemudian kembali menusuk-nusuk dada pria yang masih setengah berjawa itu hingga,
Mati.
"Finally!" Sahut Agesta.
¤¤¤
A/n Sorry ngegantung🙏🙃
[Salam-Dellazzoit31]
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Hati Psychopath
Misteri / ThrillerMENYESAL KETIKA TAU DIBALIK HATIMU!! Kedatangan siswa baru bernama Agesta Prawira Joerney itu, membuat SMA Kartika terkenal akan gosip pembunuhan. Siswi yang terkenal dengan kepandaian serta kecantikannya. Bernama Jessica Yuhara mendadak terpesona...