#1Apakah cinta pada pandangan pertama itu benar?
Kamu konyol~
Gadis berlesung pipi yang tengah berjalan melewati gerbang dengan senyum yang terukir di bibirnya.
Jingga sangat senang karena hari ini adalah hari Jum'at .
Menurut semua orang pasti hari Jum'at adalah hari yang biasa-biasa saja tapi lain halnya dengan Jingga karena hari Jum'at adalah hari ia lahir dulu.
Jingga berjalan menuju kelasnya memakai headphone di telinganya hingga pada akhirnya berhenti karena ada suara cempreng yang tak asing memanggil namanya.
"Jinggaaaa....tungguinnn gueee" jerit Rita yang merupakan sahabat Jingga sejak kecil hingga sekarang.
"Suara Rita kayak toa mesjid tau gak" protes Jingga kerena mendengar suara Rita yang sangat keras.
Sontak Rita memanyunkan bibirnya"gue udah panggil-panggil Lo dari tadi, lo nya aja yang Bolot" protes Rita tak mau ngalah.
"Ih.. Jingga gak Bolot tau, Jingga kan pake headset jadi gak denger lah" sahut Jingga memanyunkan bibirnya beberapa senti.
"Bodoamat lah, gue mau kekelas, Bay"ujar Rita berlari menjauhi Jingga untuk kekelasnya.
"Rita, ih. Tungguin Jingga" kata Jingga ikut berlari mengejar Rita.
Brukkkk...
Jingga terjatuh karena berlari mengejar Rita dengan tali sepatu yang tidak di ikat.
"Aduh" rintih Jingga meringis kesakitan karena lututnya mengeluarkan darah, sesegera mungkin Rita menolong Jingga yang masih duduk di tempat Diaman jingga terjatuh.
"Jingga, Lo baik-baik aja kan?" Tanya Rita menghampiri Jingga panik.
"Jingga baik-baik aja kok, lagian cuma jatoh segitu aja mah, Jingga udah kebal" ujar Jingga polos dengan seringai khasnya yang menampakkan lesungnya.
"Ya,iyalah kebal, Lo aja jatoh hampir tiap hari, gimana gak kebal coba" gerutu Rita memopang sahabatnya itu.
"Gak kok, Jingga gak jatoh tiap hari" uelak Jingga berjalan sebari bertopang dipundak Rita yang lebih tinggi dari dirinya.
"Serah Lo deh, tuh liat lutut Lo berdarah, kekelas gue obatin lutut lo" protes Rita membawa Jingga kekelas mereka.
Sesampainya mereka di kelas, tepatnya sebelas MIPA 3, Rita langsung mengobati lutut Jingga yang berdarah dan menempelkan plester ke lutut gadis itu yang malah tersenyum lebar menampakkan deretan giginya.
"Makasih Rita, Jingga tambah sayang deh" ujar Jingga memeluk Rita sangat erat, membuat Rita kesusahan untuk mengambil nafas sekaligus geli.
"Ih,,geli Jingga, lepas ih" tolak Rita merasa geli karena di peluk oleh jingga.
"Rita jahat ih" timpal Jingga memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Idih..marah nih yea" ujar Rita menarik pipi Jingga yang memang sedikit lebar dan berisi.
"Sakit Rita" kata Jingga membalas dengan mencubit pinggang Rita.
Kini dua sahabat akrab itu tengah bercanda di dalam kelas dan tentu saja tidak ada yang berani memisahkan mereka karena Rita sangat galak.
Hanya suara bel panjang yang bisa menghentikan mereka.
Krinnggggggg.....
Bel masuk berbunyi...
Jam pertama berjalan dengan lancar hingga bel istirahat berbunyi.*****
Bel istirahat telah berbunyi sejak Bu Nike pergi dan pastinya dua sahabat karib itu tengah makan di kantin kebanggaan sekolahnya.
"Jingga Lo lagi liatin apa sih?" Tanya Rita karena melihat sahabatnya itu tidak memakan makanan yang ia beli melainkan memainkannya dan matanya lurus ke belakang Rita.
"Dia siapa?" Tanya Jingga polos sebari menunjuk dengan grapu yang berada di tangannya, tanpa basa-basi Rita pun menengok kebelakang dan melihat segerombolan anak laki-laki yang merupakan para deretan cowok ter ganteng dan pastinya badboy dan gak salah mereka dijuluki most wanted di sekolahnya karena saking banyak kaum hawa yang mengidolakan mereka.
"Lo sekolah di sini udah berapa tahun?" Tanya Rita kepada Jingga.
Jingga memandang Rita dengan tatapan tak berarti"Hampir dua tahun. Emangnya kenapa?" Jawab Jingga polos.
"Jinggaa dia kan most wanted di sekolah kita, masa Lo gak tau?" Tanya Rita mulai naik darah.
"Jingga mah bodo amat sama mereka, lagian Jingga juga gak tau nama-nama mereka, paling Jingga taunya Ari doang, maksud Jingga itu, dia yang lagi main hp kok Jingga baru liat ya?" Jingga mulai menjelaskan maksud dari pertanyaan dirinya barusan.
"Oh dia Juan anak pindahan sejak sepuluh hari yang lalu"sahut Rita seraya meminum jus jeruk miliknya.
Jingga memainkan sendoknya "Kok langsung gabung ke Genk yang most wanted itu sih" celetuk Jingga dengan manautkan alisnya heran.
"Aduh susah deh njelasinnya, pokoknya dia udah menjabat sebagai ketua Genk gitu lah, gua juga kagak ngerti" timpal Rita menggaruk-garuk rambutnya yang tak gatal.
"Kayaknya Jingga pernah liat dia deh" timpal Jingga sambil mengaduk-aduk minumannya.
"Ya iyalah kita kan satu sekolah, Jingaaa" geram Rita dengan tingkah polos Jingga.
"Bukan di sekolah tapi di jalan kayaknya"
"Hah, seriusan?" Tanya Rita kaget.
"Ntar... Jingga inget-inget dulu" ucap Jingga memijit keningnya seraya berfikir kapan dan dimana dia pernah melihat laki-laki bernama Juan itu.
"Oh,,,Diakan yang nabrak Jingga pas mau berangkat ke sekolah " ucap Jingga setelah berfikir cukup lama.
"Serius?" Tanya Rita memajukan wajahnya kearah Jingga yang berada di depannya.
"Iya, ritaaa" ucap Jingga mencubit pipi sahabatnya itu.
"Terus Lo mau apa ni, kan udah ketemu sama yang bikin seragam Lo kotor plus sepeda lo rusak" tanya Rita serius.
"Ok Jingga bakalan ngasih pelajaran" ujar Jingga bangkit dari duduknya.
"Ok" Rita setuju dengan tindakan jingga karena menurut nya Juan pantas untuk mendapatkan nya.
"Jingga mau kesana dulu ya" ujar Jingga meninggalkan sahabatnya seraya mengambil jus jeruk miliknya.
Tak mau menunggu saja, Rita mengekor dibelakang Jingga. Tentu saja ia ingin mencegah hal-hal yang mungkin membahayakan diri gadis ceroboh yang tak lain adalah sahabatnya itu.
Vottment jangan lupa😘
Moga kalian semau gak bosen ya,,,
See you next part
Salman
@sellaselly12
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga (Tersedia Di Toko Buku)
Teen Fiction#1 in Teenfiction 6/04/2019 #2 in Teenfiction 18/01/2019 #1 in fiksi remaja 28/03/2019 #1 in Perasaan #1 in School 18/07/2019 #2 in SMA 27/03/2019 #2 in school 17/07/2019 Ini cerita simple,, Cerita yang mengisahkan Jingga- si gadis polos nan cerob...