#2Apakah cinta dengan obsesi itu berbeda?
Masih bertahan?~
"Jingga mau kesana dulu ya" ujar Jingga meninggalkan sahabatnya seraya mengambil jus jeruk miliknya.
"Gue ikut" ujar Rita dan Jingga hanya berdehem, akhirnya Rita mengekor dibelakang jingga.
Sesampainya di meja dimana Juan berada Jingga tanpa basa-basi langsung merampas ponsel yang masih di pegang oleh Juan, setelah itu menyiram Juan dengan segelas jus yang ia beli sebelumnya.
"Isshh..." Ucap Juan setelah ponsel miliknya sudah berada di tangan Jingga.
"Lo ber-" sentaknya, namun belum sempat ia melanjutkannya, segelas jus mengguyur tubuhnya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Jingga yang memegang gelas kosong.
Rita dan teman-teman Juan yang lainnya hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan kelakuan Jingga terhadap Juan.
"MAKSUD LO APA?" Sentak Juan naik darah sebari menggebrak meja, namun gadis berkuncir kuda itu tak ada rasa takutnya.
"Itu buat seragam Jingga yang kotor, dan ponsel kamu Jingga sita, kalau kamu mau ponsel kamu kembali harap ganti rugi" sahut Jingga polos dan langsung pergi meninggalkan kantin yang sudah memanas karena semua mata tertuju pada Jingga dan Juan.
Jingga berjalan tenang tanpa memperdulikan Juan yang masih marah-marah padanya.
Begitupun dengan Rita, gadis itu tetap berjalan mengekor dibelakang sahabatnya itu.
**"Dia siapa?" Tanya Juan dingin setelah kepergian Jingga dari hadapannya.
"Dia Jingga, siswi terpinter di sekolah kita, dia siswi ter polos menurut gua. Dia sering banget lupa terus sering jatoh juga makanya lututnya pasti ada plasternya" jelas Ari menjelaskan karakteristik Jingga.
Tak heran jika cowok yang memiliki tinggi badan yang cukup tinggi itu tau tentang gadis panda itu, Jingga adalah tetangganya dan mamanya dan bundanya Jingga itu berteman.
"Bener tuh, gue aja yang pacarnya sering dilupain" celetuk Andi yang berada di samping Ari.
"Pacar pala Lo Botak" sahut Reza seraya memukul kepala Andi.
"Sakit bego" ujar Andi setelah mendapatkan pukulan dari Reza seraya mengelus-elus kepalanya.
"Nih pake sweater gue, kurang baik apa coba gue?" Ujar Yudi memberiakan sweater miliknya kepada Juan karena seragam milik Juan basah dan pastinya berwarna oranye karena yang Jingga siram adalah jus jeruk.
Juan tak rersenyum, cowok itu tetap memasang wajah datarnya "Thanks" sahut Juan memakai sweater yang diberikan Yudi tadi.
"Emang Lo ada masalah apa? Kok panda betina marah sama Lo?" Tanya Yudi yang memang otaknya tak seabstrak ketiga temannya itu.
"Panda betina?siapa?" Tanya Juan kepada keempat teman-temannya itu.
"Jingga lah siapa lagi" kata Andi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga (Tersedia Di Toko Buku)
أدب المراهقين#1 in Teenfiction 6/04/2019 #2 in Teenfiction 18/01/2019 #1 in fiksi remaja 28/03/2019 #1 in Perasaan #1 in School 18/07/2019 #2 in SMA 27/03/2019 #2 in school 17/07/2019 Ini cerita simple,, Cerita yang mengisahkan Jingga- si gadis polos nan cerob...