15. Perjuangan

3.2K 313 106
                                    

Sekujur raga Yoon Ji bergetar hebat, dirinya mundur begitu Ji Hoon melangkah maju. Hingga di bagian tepi...

"Akan kubuat kau menderita!" Sang majikan memajukan tangannya sambil tersenyum licik. Jujur! Gadis itu terus mundur sambil menatap takut.

"AAAA!!!"

Betapa sadisnya, pemudi satu ini dijatuhkan ke dalam kolam renang. Ji Hoon pun tersenyum layak tak memiliki salah sedikit pun. Masa bodoh dengan pelayan yang telah membuatnya geram, akhirnya dia pergi dengan gaya santai tanpa ada hati untuk membantu.

Karena tak mendapat jawaban terbaik dari lelaki surai pirang, Jin Young dan Guan Lin berlari guna melihat yang terjadi barusan. Mereka menyebut kata yang sama lalu melepas almamater yang dikenakan.

Semua berlari juga melompat menuju bak air yang cukup besar. Jujur saja, Yoon Ji seratus persen lemah dalam hal olahraga apalagi dengan penyakit yang diderita saat ini.

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya Guan Lin berhasil membopong tubuh mungil milik wanita 'Shin menuju tepi kolam renang. Sedangkan Jin Young hanya membawa tas yang mengapung di tengah kolam.

"Yoon Ji, sadarlah." Pria itu terus menepuk bawah pelipis sambil menekan perut perempuan yang tengah menutup mata. Sesekali tangannya mengusir rambut yang menempel sekitar wajah agar terlihat jelas bila Yoon Ji sudah sadar.

Lima menit Guan Lin menekan perutnya berkali-kali, akhirnya sadar juga. Gadis itu tak membuka mata terlebih dahulu melainkan membuang apa yang ada di dalam perut. Yoon Ji memuntahkan banyak air kolam yang masuk ke dalam tubuh.

Pusing rasanya bila membuka mata secara spontan. Guan Lin merasa lega sebab pergerakan kecil dari wanita satu ini. Jin Young pun mendekat, dia juga merasakan hal yang sama. "Syukurlah akhirnya kau telah sadar." Ucap pemuda 'Bae.

Samar-samar ia membuka mata. Semua buram, tak ada yang dapat Yoon Ji lihat. Tapi orang ini sadar bahwa ada dua pria yang berada di sisinya.

Gadis itu mendudukkan diri. Rasanya seratus persen pening, lebih parah dibanding sakit biasa. Tapi dia memilih untuk berdiri karena tak ingin merepotkan si penolong.

"Kau baik-baik saja? Ayo, naiklah ke punggung ku." Guan Lin bersikeras untuk jongkok di hadapan Yoon Ji. Hal tersebut sama sekali tak diindahkan oleh pemuda 'Bae, dia juga menginginkan posisi seperti itu.

Yang membuat Jin Young merasa lega, wanita 'Shin menolak ajakan Guan Lin mentah-mentah. Yoon Ji menggeleng ringan lalu mencoba berjalan kecil. Kesempatan untuk lelaki yang baru saja merasa lega, ia mengalungkan lengan Yoon Ji pada lehernya. "Biar kubantu. Guan Lin, kau bawalah tas ini."

'Baiklah, aku masih bisa sabar kalau keadaanya mendadak seperti ini.' Si pria tubuh tinggi hanya menghela napas sambil mengekor dua makhluk yang melangkah lebih dulu.

Karena rasa pusing kian menjadi, Yoon Ji tak tahu arah sekarang. Perempuan itu merasa oleng sebab pandangannya semakin memburam. Serius! Ia tak kuat lagi.

"Yoon Ji! Ya Tuhan!" Jin Young yang menuntun juga ikut tumbang sebab kejadian anak satu ini. Yoon Ji kembali menutup mata pertanda tak sadarkan diri, namun dengan wajah lebih pucat dibanding sebelumnya. Kini Guan Lin yang membopong dan Jin Young membawa tas milik gadis itu.

Syukurlah mobil pribadi milik pemuda 'Lai sudah terparkir di depan sekolah. Mereka pun masuk, Guan Lin bersama Yoon Ji berada di belakang sedangkan Jin Young duduk di depan. Supir yang sedari-tadi menunggu akhirnya melajukan mobil tersebut.

"Yoon Ji, aku khawatir kalau kau terus seperti ini." Guan Lin bergumam sambil membenarkan posisi agar kepala Yoon Ji nyaman berada di atas pahanya. Dia terus mengingat apa yang nenek katakan tempo waktu, sesekali air matanya menetes. 'Andai saja Tuhan memindahkan penyakit ganas itu padaku, bahkan aku seribu kali lebih siap banding wanita ini.' Batin Guan Lin.

My First and Last || Wanna One ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang