A.N: aku punya song recommendation↪ yang punya lagu Breath - Lee Hi, Gone - Jin, Breath - Jonghyun Shinee ft. Taeyeon SNSD, silakan setel untuk momen momen tertentu:)
Tapi kalau kalian punya lagu yang cocok buat adegan di chapter ini, boleh dinyalakan:))
Happy reading!😊
***
Pancaran sinar matahari mulai mengitari kulit si Tukang tidur. Hari ini tengah memasuki puncak musim panas. Suhu harian rata-rata mencapai hampir tiga puluh derajat celcius --atau lebih dari itu.
Sebagai mestinya karena memasuki pertengahan tahun, itulah alasan mengapa musim panas bisa terjadi.
Omong-omong si Tukang tidur, Memang sudah penyakit dalam hidupnya sehingga mengalami kantuk berlebihan. Sering mengangut, lalu tidur dalam waktu di luar batas.
Jadi wajarkan saja.
"Saya ingin memberikan informasi."
Wanita paruh baya sesekali melirik wanita yang sedang berbaring di seberang sana, dengan pendengaran menuju laki-laki muda yang bicara di depan wajahnya.
Pemuda itu justru terkekeh. "Tenang saja, sebentar lagi cucu Ibu segera bangun."
Menghela napas, Nenek Shin menunduk tidak tahu karena apa. Tapi beberapa saat kemudian ia mendongak, memandang dokter Seong Woo untuk melanjutkan perbincangan.
"Tadi informasi apa yang ingin diberi tahu?" Tanyanya to the point.
Sekarang Seong Woo yang menghela napas. Dia juga tiba-tiba menunduk guna bersiap menyebarkan informasi buruk mengenai pasien kesayangannya. Segera memandang kembali, ia mantap untuk menjawab.
"Berdasarkan pemeriksaan tadi malam ... saya menemukan gejala baru yang berdatangan."
Kedua alis Nenek Shin mengernyit, penasaran dengan gejala baru milik sang cucu.
"Apa?"
Seong Woo menunjukkan hasil ultrasonografi yang dilakukan satu minggu sebelumnya --karena terdapat kejanggalan. Dia menjelaskan secara detail mulai bagian atas foto hingga bawah. Nenek Shin paham tidak paham dengan maksud biologis darinya, tapi tetap mengangguk.
"Jadi, kesimpulan yang dapat diambil adalah ... Shin Yoon Ji kehilangan siklus haidnya. Dia sudah tidak bisa merasakan menstruasi mulai hari ini. Itulah gejala terbarunya."
Bagai tertimpa batu cukup besar, wanita itu sangat terpukul bagaimana pun caranya. Gejala itu terlalu mengerikan untuk gadis berumur kurang dari dua puluh tahun seperti cucu kandungnya. Sungguh tidak habis pikir.
Bertepatan, remaja berumur delapan belas tahun menggeliat kecil dalam tidurnya. Mungkin saja ia sudah bangun, kan?
Dan benar, ia seratus persen memasuki alam sadarnya. Seong Woo melihat gadis yang menatapnya juga, segera dirinya berdiri. Mengadu pada Nenek Shin bahwa cucunya telah terjaga, mereka segera mendekati ranjang pasien.
"Halo, Shin Yoon Ji." Yang dipanggil menatap bingung, seakan-akan tidak tahu terhadap seluruhnya.
Otomatis tidak ada jawaban untuk sapaan pagi dokter Seong Woo.
"Yoon Ji? kenal Nenek, tidak?"
Perempuan itu menggeleng samar akan pertanyaan Neneknya sendiri. Padahal baru semalam mereka asyik menertawakan lelucon sang dokter, sekarang gejala kian mengambuh. Wanita paruh baya itu hanya bisa menghela napas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last || Wanna One ✔️
Fanfiction[Completed] Park Ji Hoon, 18 tahun, diakui sebagai pembully keji yang belum pernah jatuh hati untuk membully seorang gadis. Lalu, bagaimana jika Shin Yoon Ji seketika hadir depan mata, mengguncang hidup serta nurani yang bergejolak mengatakan, "Apa...