18. Dari Nostalgia Hingga Pengungkapan

3.1K 337 211
                                    

Yoon Ji lagi-lagi berhasil dibuat bingung. Dokter mengajaknya menuju tempat yang lumayan asing-meski masih terbilang ramai. Semenjak turun dari mobil berwarna hitam, pertanyaan terus terlontar dari sticky note sebanyak empat kali. Dan hasilnya? tetap nihil jawaban.

"Nanti kau juga tahu sendiri, Shin Yoon Ji." Tatapan lurus yang Seong Woo lakukan membuat sang pasien ikut mengarah persis apa yang dilihat detik ini. Seketika si Dokter heboh lantaran bertemu dengan seseorang.

"Kang Daniel! Kau juga datang ke sini rupanya. Senang bertemu denganmu." Orang itu melakukan high five dengan perjaka berambut cokelat kekuningan. Yoon Ji hanya diam di tempat, ia menyaksikan betapa bahagianya Seong Woo saat bertemu dengan lelaki yang mungkin memiliki 'mata pencaharian' sejenis sebagai dokter spesialis.

Wanita rambut pendek pun diperkenalkan oleh dokter pribadi pada teman yang terus menampakkan senyum manisnya, dan terbukti bahwa Daniel bekerja sebagai dokter spesialis kanker-sama seperti Seong Woo.

Semua saling berkenalan, hingga datanglah seorang lelaki dengan bantuan kursi roda untuk berjalan. Karakteristiknya terlihat seperti anak di bawah umur, sepertinya ia lebih muda banding Shin Yoon Ji. Daniel tersenyum kembali seraya merangkul sejoli yang duduk di kursi roda. "Nah, pria inilah yang menjadi pasien pribadi saya. Perkenalkan namamu, nak."

Setelah mendapat arahan dari pemuda 'Kang, mulutnya segera bergerak guna mengucap nama lengkap. Pasien laki-laki ikut tersenyum, dia terlihat begitu menggemaskan. "Perkenalkan, nama saya Lee Woo Jin. Senang bertemu dengan kalian semua, hehe."

Anak itu tertawa kecil sebagai tanda ramah sesama manusia. Woo Jin memanglah tipe pria yang ringan lidah, dia tak suka menyakiti hati orang lain semasa perasaan batinnya belum tersayat. Yoon Ji tersenyum, ia memberi satu lembar sticky note bertuliskan nama sendiri plus nama dokter yang menangani penyakitnya.

Alis Woo Jin sedikit mengkerut. Ia bingung dengan tulisan dari wanita di hadapan-bukan berarti karena hasil menulis yang buruk, intinya terdapat keganjalan dari goresan nama dalam sticky note. "Benarkah nama yang tertulis seperti ini? Dokter Ong Seong Woo? Aku belum pernah mendengar marga itu. Siapa yang memberikan-"

"Tentu kedua orangtua saya yang memberikan marga tersebut. Nama saya Ong Seong Woo. Dan tolong jangan terbingung seperti itu, saya jadi merasa malu, tahu." Seong Woo pura-pura mengelap air mata yang tidak keluar sama sekali, alih-alih menghibur ketiga manusia tengah menghadap ke arahnya.

Tak ada yang tertawa sama sekali. Daniel justru mengalihkan pandangan Yoon Ji dan Woo Jin untuk segera mendengar tuturannya. "Lebih baik kalian masuk ke dalam sekarang juga. Acara sudah ingin dimulai, tentu kami yang bukan pasien tak dibolehkan masuk. Pergilah,"

Dua sejoli itu mengangguk sebelum beranjak masuk guna melihat yang terjadi di dalam aula gedung sesaat lagi. Dan sang wanita baru sadar akan acara inti setelah membaca spanduk dekat pintu masuk. Judul yang tertera yakni, 'World Cancer Day: Sosialisasi Sesama Penderita guna Memperingati Hari Kanker Sedunia'.

Seraya menunggu acara dimulai, Woo Jin terus tersenyum mengarah pada gadis yang hingga saat ini masih berbalut seragam sekolah. Yang mendapat senyuman pun belum sadar sebab menatap ke arah peserta lain, intinya tengah berhitung banyaknya pasien berkunjung dari rumah sakit yang berbeda-beda.

"Oh ya. Boleh aku bertanya?" Pertanyaan tersebut mengejutkan perempuan yang masih menilik sekitar, hingga pandangan kembali ditoleh menuju lelaki di sebelah kiri. Ia mengangguk, lalu menulis kata 'silakan saja' pada sticky note.

"Kau... Kelas berapa? Dari seragam yang kaukenakan, sepertinya tingkatan sekolahmu sudah sampai menegah atas." Yoon Ji mengangguk sambil tersenyum menghormati. Tangannya kembali menulis untuk mengagih jawaban sesuai pertanyaan yang terlontar barusan. 'Ya. Dan aku duduk di kelas tiga sekarang. Kalau kau kelas berapa?'

My First and Last || Wanna One ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang