02. Ulah Seorang Perjaka

5.8K 612 66
                                    

A.N: Disarankan untuk membaca sambil mendengarkan lagu bergenre 'ballad/yang alurnya sedih', soalnya biar terkesan baper gitu wkwk :v oke.. Happy Reading guys!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

***

Bel istirahat telah berdenting kurang-lebih dua menit yang lalu. Anehnya, tak ada yang beranjak satu-pun dari bangkunya masing-masing. Bukankah jam istirahat telah tiba?

"Cepat lakukan." Bisik seseorang. Pria ber-nametag Lee Dae Hwi menganggukan kepala, lalu ia langkahkan kaki ke depan kelas.

"Mohon Perhatiannya!" Teriakan beserta tepukan berasal dari Dae Hwi membuat seluruh murid menoleh, menanti kata selanjutnya. "Bisakah.. kalian semua keluar dari kelas ini? Hanya beberapa menit. Tak lama. Perintah ini berasal dari Park Ji Hoon."

Pria itu mengerucutkan bibirnya lantaran diabaikan. "Mengapa sih! Aku selalu ter-abaikan!" Gumamnya.

"Apa kalian semua mendengarku?" Teriak Dae Hwi sekali lagi.

"Memang dalam urusan apa kami harus keluar?"

"Tunggu dua menit lagi! Aku sedang sibuk."

"Katakan pada Ji Hoon-mu itu! aku tak mau keluar kelas!" Ucapan yang satu ini membuat seluruh murid memperhatikan, kecuali Ji Hoon sendiri yang sedang melihat luar jendela. Pria bernama Ahn Hyeong-Seob mengerutkan kening, "Apa? Ada apa?"

Kim Samuel, selaku teman sebangku Hyeong Seob berbisik, "Mengapa kau berkata 'Ji Hoon-mu itu' pada Dae Hwi? Bagaimana jika Ji Hoon mendengar? Kau bisa habis ditangan-nya! Berhati-hatilah jika mengucap sesuatu," Melihat kemarahannya, Hyeong Seob menunduk sambil mengerucutkan bibirnya.

Dae Hwi kembali menuju teman yang berbisik padanya. "Ji Hoon, sepertinya tak ada yang ingin beranjak. Bagaimana ini?"

Pria yang tengah menatap luar jendela, kini beralih pada teman se-kelasnya. Pria itu berguman kesal, "Mereka benar-benar!"

BRAK!

Menakjubkan! Hanya sekali gebrak-kan yang Ji Hoon lakukan, membuat seluruh murid beranjak dari bangkunya masing-masing. Berlari menuju luar kelas adalah hal selanjutnya. Hal itu membuat Dae Hwi takjub, "Wow!"

Sedang Jin Young, tetap fokus pada game online. Sudah biasa ia melihat kejadian tersebut. Jadi, Jin Young tak akan terkejut seperti dulu.

"Tunggu!" Seluruh siswa berhenti, berbalik menatap Ji Hoon. "anak baru, tetaplah di dalam."

Terkejut? Tentu saja! Seluruh murid menatap Yoon Ji, karena ia-lah satu-satunya anak baru.

Yoon Ji menunjuk diri sendiri, sambil menatap siswa sekitarnya. Wajahnya ber-ubah ketakutan. Tapi, keberanian entah datang dari mana, membuatnya melangkah kaki menuju pria tersebut.

"Berdirilah di depan kelas." Tanpa aba-aba, Yoon Ji menuruti perkataannya, berjalan ke depan kelas.

Ji Hoon berbisik, "Jin Young, ambil semua peralatan tulis yang terletak didepan kelas." Jin Young yang menyadari akan perintah teman-nya, mematikan ponsel lalu melakukan apa yang Ji Hoon inginkan.

Ji Hoon menatap Dae Hwi. Awalnya, ia ingin menyuruhnya juga. Ternyata, semua telah di lakukan sebelum Ji Hoon memberi perintah. Dae Hwi menutup pintu kelas dan menyingkirkan semua meja. Hingga, tersisalah satu buah kursi di tengah kelas.

"Ji Hoon, duduklah." Suruh Dae Hwi. Pria itu duduk pada kursi yang telah disediakan. Sedang Jin Young dan Dae Hwi, berdiri di sebelah-nya. Hingga mereka bertiga, berhadapan dengan Yoon Ji.

My First and Last || Wanna One ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang