Aku berkepribadian melankolis yang perfeksionis, sedangkan kamu seorang korelis yang antusias dan ekspresif. Aku ber-ideologi pada visi sementara kamu lebih kepada misi. Kita berbeda. Kamu menginginkanku, tapi tidak denganku.
--N...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akui saja kalau gue tampan..." --ERLANGGA--
SELAMAT MEMBACA
******
Djakarta, 22 Desember 2017
TERLIHAT seorang gadis sesekali menguap di tengah fokusnya mendorong trolley belanjaan. Dia Nadilla Zsahra--Odil-- yang kini mengekor dibelakang Anne, wanita paruh baya yang olehnya dipanggil Mamih.
"Mih... kemarin Odil nonton film," kejar Nadilla berusaha mensejajarkan posisinya dengan Anne.
"Confessions of a Shopaholic, menceritakan wanita bernama Rebecca Bloomwood asal Amerika Serikat yang mengalami Shopaholic, kondisi yang menyebabkan penderitanya kecanduan belanja, dan bagaimana dia mau menyembuhkannya." Tutur Nadilla lancar dan mantap, sedangkan yang diajak bicara malah sibuk mengoreksi harga deretan sauce.
"Nah ini penting mih," tandas Nadilla lalu membacakan sesuatu dari ponselnya. Gadis itu secara otomatis membacakannya dalam bahasa Indonesia dari teks aslinya berbahasa Inggris.
"James Roberts, peneliti Baylor University of Business di Texas mengklaim bahwa, seorang pembeli kompulsif sebenarnya membeli untuk kehancuran keuangan mereka sendiri, masalah hubungan dengan orang sekitar dan jenis utang la--" Nadilla berhenti bicara ketika menoleh ke arah Anne yang sibuk sendiri dengan dunia belanjanya.
Anne menghentikan kegiatannya, menyempatkan melirik Nadilla yang kesal dibuatnya, "kamu tuh kebanyakan mamih kasih air zam-zam dari kecil jadi kayak gini nih." Setelah itu Anne sibuk sendiri lagi.
"Odil lagi bahas mamih bukan air zam-zam," balas Nadilla kesal.
"Kamu juga keseringan nonton film jadi ngayal nggak jelas!" Serah Anne kemudian mendahului Nadilla setelah memasukkan 6 sauce tiram ke trolley.
What, ngayal?! Nadilla tidak terima.
"MAMIIIIH"
"ODIL NGGAK NGAYAL!"
"PENILTIAN YANG BAHAS SHOPAHOLIC JUGA UDAH BANYAK"
"MAAMIIIH SADAR MIIIH"
"MAMIIIH"
''TUNGGUIN KEK!."
Hening.
Nadilla yang sadar setelahnya kalau beberapa pasang mata sedang melihatnya heran, langsung mengambil apa saja yang diraihnya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.
***
Anne asik saja berjalan, menelusuri papan harga kalau-kalau ada label DISKON, matanya harus jeli!. Nadilla mendengus kesal, kalau sudah begini dia bisa apa?! Ternyata ibunya adalah shopaholic kronis yang akan menjadikannya tumbal sebagai teman belanja seumur hidup Anne!