CHAPTER THIRTEEN
Life is music. Music is love. Love is You.
So, My Life is You.-Nadilla-
Aku dah nepatin janji up 2 chapter ya.
Votes n comment dong biar aku lebih semangat nulis chapter selanjutnya 😉
*****
SELAMAT MEMBACA ☺
Selepas kepergian Erlangga, kedua penyuka musik itu memainkan nutsnya, memetik gitar dan bersenandung dengan lagu Brian Mc Knight.
Mereka bernyanyi tanpa persiapan, namun pembagiannya begitu pas.
Jack mendapat bagian lirik pertama reffnya. Pria itu begitu fasih menyanyikan lagu berbahasa inggris.
One... you're like a dream come trueLalu disambut dengan suara merdu Nadilla.
Two... just wanna be with youJack membalas dengan lirik selanjutnya.
Three... girl, it's plain to see that you're the only one for meMenghayati. Begitulah seorang penyanyi harus menghargai setiap bait lagunya. Itulah yang dilakukan Jack dan Nadilla.
And four... repeat steps one through three
Five... make you fall in love with me. Tiba-tiba Jack memegang tangan Nadilla dengan lembut.
Tanpa sadar Nadilla terhanyut dengan liriknya. Ia tidak berontak malah membalas tautan tangan Jack.Di akhir bait mereka saling bertatapan dan menyanyikan liriknya bersamaan.
If ever I believe my work is done
Then I'll start back at oneProkprokprok
Tepukan tangan terdengar setelah mereka menyelesaikan lagunya. Keduanya menoleh.
Nadilla beranjak lalu melepaskan tautan tangannya dengan Jack. Ia menghampiri wanita yang tidak dikenal ada di rumahnya.
"Ternyata selain cantik dan pintar, kamu juga bisa main alat musik dan suara kamu merdu lagi," ucap wanita itu menatap Nadilla.
Nadilla memang tidak ingat pernah mengenal wanita itu, tapi suaranya tidak asing di telinganya. Tapi siapa ya?
"Ini tante Jane," ujar wanita itu. Nadilla langsung tersenyum dan spontan memeluk Jane.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARRELL
ChickLitAku berkepribadian melankolis yang perfeksionis, sedangkan kamu seorang korelis yang antusias dan ekspresif. Aku ber-ideologi pada visi sementara kamu lebih kepada misi. Kita berbeda. Kamu menginginkanku, tapi tidak denganku. --N...