enjoy the sixth chapter!
Javeen's Room
"Pin?" panggil Alana sambil mengetuk pintu dengan tulisan 'Javeen's'.
"Masuk." setelah mendapat jawaban seperti itu, Alana membuka pintu ituu perlahan dan mengintip ke dalam.
"Excuse me."
"Come in." kata Javeen melihat Alana yang hanya mengintip dari celah pintu kamarnya yang terbuka.
Ragu-ragu, Alana melangkahkan kakinya ke dalam kamar Javeen. Alana sering keluar masuk kamar sahabatnya, Julian.
Tapi kamar Javeen adalah yang pertama, ditambah mereka tidak pernah dekat sebelum perjodohan terjadi.
Alana memandang sekeliling kamar Javeen, cukup rapi untuk ukuran cowok, dan luas.
Overall, Alana menyukai kamar cowok itu. Desainnya simple tapi terlihat mewah. Apalagi dengan monokrom.
Tidak jauh berbeda dengan kamar Alana di rumah, ruangan Javeen juga dipenuhi oleh warna hitam, putih, dan abu-abu.
Alana bukan seperti gadis-gadis lain yang menyukai warna cerah, Alana lebih menyukai monokrom, terlebih warna hitam.
Sahabat-sahabatnya pun bingung kenapa ada gadis seperti Alana.
Black represents herself and her soul, katanya.
(Javeen's)
(Alana's)
"Mami asked me to call you for lunch." lapor Alana mengenai tujuannya datang ke kamar Javeen.
"I bet mami will come here and check us out. So, come here, you lil squirrel." goda Javeen yang melihat Alana hanya berdiri di dekat pintu sambil melambaikan tangan menyuruh Alana untuk menghampiri Javeen yang sedang duduk di fluffy carpetnya.
"What? Lil squirrel?" protes Alana kesal. Semakin membuat Javeen terkekeh senang.
Alana tertegun sesaat melihat tawa Javeen yang sangat jarang keluar, apalagi pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fate✔
General FictionI owe fate a thank you for giving me you. - gemma troy started at 22/12/2017 ended at 25/05/2020