enjoy the 24th chapter!
Sudah sebulan sejak kejadian Alana yang hampir di perkosa oleh teman Evan.
Alana jadi takut bertemu dengan orang baru. Dia hanya pergi ke kampus dan setelah itu akan langsung pulang.
Sahabat-sahabat Alana mengerti dan selalu men-support Alana.
Kadang jika Javeen tidak bisa mengantar Alana pulang, sahabat-sahabatnya akan dengan senang hati mengantarkan Alana pulang. Terutama Evan yang selalu merasa bersalah pada Alana. Dia menjadi orang kedua yang selalu menjaga Alana.
Alana juga sudah kembali ke rumahnya karena perjalanan bisnis mommy dan daddy nya sudah selesai.
Hubungan Javeen dan Alana semakin maju. Javeen yang sangat berusaha menjaga Alana, dan Alana yang tidak bisa lepas dari Javeen dan itu menjadi kebiasaan.
Apalagi sejak mereka berciuman di kamar Alana, Javeen tidak bisa berhenti memikirkan Alana, apalagi bibirnya. Dia selalu ingin mencium Alana dimanapun mereka berdua, apalagi jika mereka hanya berduaan.
Javeen sering kali mencuri ciuman dari Alana, membuat Alana kadang merasa sebal, tapi juga tidak menolak.
Seperti saat ini, mereka sedang menonton film di rumah Kai bersama yang lain. Kebetulan di rumah kai terdapat home theater yang sering mereka tempati untuk bermain, karaoke, dan menonton film.
Semua yang berpasangan saling berpelukan di di atas karpet, sedangkan Javeen dan Alana memilih duduk di sofa sambil berpelukan seperti pasangan lainnya.
Evan sendiri juga akhirnya menemukan tambatan hatinya sebulan yang lalu, dan baru saja dia menyatakan cintanya pada gadis yang bernama Josephine, yang akrab dipanggil Jojo.
Kembali pada Javeen yang senang mencuri ciuman dari Alana, saat ini juga Javeen sedang mencuri ciuman dari Alana saat Alana sedang serius menonton.
Setelah mencuri ciuman di pipi Alana, Javeen segera menyembunyikan wajahnya dicekungan leher Alana, menghirup wangi tubuh Alana yang sudah menjadi favoritnya.
Entah sejak kapan Alana menjadi prioritas utama dan orang berpengaruh bagi Javeen. Ia tidak bisa jika sehari tidak melihat atau mendengar suara Alana. Dan setiap bertemu Alana, Javeen akan segera memeluk gadis itu dengan erat.
Javeen bahkan sudah tidak peduli dengan Helena lagi. Baginya Helena adalah sahabat Alana dan tunangan sahabatnya, Hosea.
Dia juga tidak akan pernah mau menolong Hosea jika sahabatnya itu meminta tolong padanya untuk menjaga Helena.
Cukup sekali saja ia kecolongan.
Hosea dan Helena pun juga meminta maaf karena Alana sampai seperti itu karena Hosea meminta tolong pada Javeen untuk menjaga Helena.
Sahabat-sahabatnya pun yang sadar akan hal itu ikut bahagia.
"Lana, keluar yuk..." bisik Javeen pada Alana. Ketika Alana menoleh, ia langsung dihadapkan dengan wajah Javeen yang sangat dekat dengannya, seketika Javeen langsung mengecup bibir Alana singkat lalu terkekeh senang. Sedangkan Alana malah tersenyum kecut.
"Get a room, please!" teriak Gita yang tidak sengaja memandang mereka berdua, membuat Alana menutup wajahnya malu.
Semua mata langsung tertuju pada Gita dan bertanya ada apa.
"Masa tadi gue liat ada cowok kecentilan curi-curi cium dari tunangannya." katanya sambil melirik Javeen yang terlihat tenang dan pura-pura tidak tahu apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fate✔
General FictionI owe fate a thank you for giving me you. - gemma troy started at 22/12/2017 ended at 25/05/2020