enjoy the twentieth chapter!
warning! explicit content, 17+In the middle of the party.
Di pertengahan acara, diadakan pesta dansa. Mungkin ini yang membuat undangan tertulis untuk dua orang.
Leo sudah mengajak Alana untuk berdansa tetapi Alana menolak, berdalih bahwa ia tidak bisa berdansa.
Alana memilih duduk di pinggir dan memandang sekelilingnya.
Matanya terhenti pada Javeen dan Helena yang sedang berdansa dengan bahagia, saling tertawa dan berbincang.
Javeen terlihat bahagia.
Jauh sebelum pesta ini, Alana sudah membayangkan ia akan pergi dengan Javeen, berdansa berdua, dan tertawa bersama seperti apa yang dilakukan Javeen dan Helena saat ini.
Matanya memanas, akhirnya dia beranjak dari duduknya.
"I'm going to go to the toilet." pamitnya pada pasangannya malam ini, Leo.
"Do you want me to accompany you?" tawar Leo yang dibalas gelengan oleh Alana.
Alana segera berjalan menjauhi area pesta dan masuk ke toilet yang letaknya diujung.
Di dalam toilet, Alana hanya terdiam menatap cermin dengan kosong.
Dia ingin pulang.
Mendadak dia merindukan daddy dan mommy nya.
Beberapa saat kemudian setelah menenangkan hati dan pikirannya, Alana berjalan keluar toilet.
Alana terkejut mendapati Leo yang berdiri di samping pintu toilet.
"What are you doing here, Leo?" tanya Alana kaget.
"You look so pale, want to get some air?" tawar Leo mengabaikan pertanyaan Alana.
"I'm just going to go back." jawabnya lalu berjalan meninggalkan Leo yang masih berdiri.
Tiba-tiba ia merasakan seseorang mendekapnya dan menempelkan sesuatu pada mulut dan hidungnya. Sebelum akhirnya semua menjadi gelap.
***
Di hall, Evan tiba-tiba teringat akan Alana dan Leo.
Ia sama sekali tidak melihat keduanya berdansa.
Akhirnya setelah acara dansa berakhir, dia berkeliling mencari Alana dan Leo.
Tiba-tiba hatinya menjadi tidak tenang. Kemana mereka berdua?
"Cari apa sih?" tanya seseorang menepuk pundak Evan. Ia menoleh dan menemukan Gita dan Jemmy.
"Oh! Lo liat Alana nggak? Atau Leo?" tanya Evan dengan cemas.
Gita dan Jemmy tampak berpikir, membuat Evan tidak sabar.
"Gue tadi pas dansa liat mereka dipinggir, terus pas selesai dansa gue udah nggak liat lagi." jawab Jemmy.
Evan semakin cemas dan langsung berjalan meninggalkan Gita dan Jemmy dan berkeliling mencari Alana dan Leo.
"Gue nggak bakal maafin diri gue sendiri kalo sampe ada apa-apa sama Alana. Ya Tuhan!" gumamnya cemas.
Tiba-tiba dia melihat Javeen, Helena, Krystal, dan Kai yang sedang berbincang-bincang di satu meja sambil tertawa bahagia. Membuat Evan menggeram.
Bagaimana Javeen bisa terlihat bahagia saat dia tidak bersama Alana? Bahkan tidak tau keadaan calon tunangannya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fate✔
General FictionI owe fate a thank you for giving me you. - gemma troy started at 22/12/2017 ended at 25/05/2020