enjoy the ninth chapter!
Sesampainya di villa, Alana melihat sahabat-sahabatnya yang lain sudah ada di sana, membereskan barang-barang mereka.
Alana segera turun dari mobil dan merenggangkan badannya karena terlalu lama duduk di mobil.
"LANAAAA!" teriak Gita dari kejauhan, Alana langsung berjalan menghampiri sahabat-sahabatnya.
Para cowok-cowok yang melihat kedatangan Alana langsung berhenti bekerja dan celingukan mencari sahabat mereka, Javeen.
Tetapi ada satu cowok yang masih memandang Alana terpana.
Evan Kim. Si cowok Korea yang katanya naksir Helena.
Javeen yang sedang berjalan menuju ke arah sahabat-sahabatnya pun menyadari tatapan Evan pada Alana.
Dia langsung menghampiri Alana dan melepas ikat rambutnya agar menutupi lehernya yang dari tadi menimbulkan distraction.
"Eh, itu matanya kemana ya?" sindir Javeen terang-terangan menatap Evan.
Evan langsung tersadar dan terkekeh malu.
"Abisnya, gue baru sadar kalo Alana cantik banget dari deket." perkataannya langsung dihadiahi oleh toyoran dari yang lain dan pelototan dari Javeen dan Alana sendiri.
"Katanya mau ngejar kak Helen?" tanya Krystal.
Evan langsung menempelkan telunjuknya dibibir, menyuruh semuanya untuk diam.
"Ssstt, kalo Bang Hose denger bisa babak belur gue."
Tiba-tiba suara mobil memasuki pekarangan villa menyapa telinga orang-orang yang ada disana.
Disusul dengan keluarnya cowok berpenampilan kece yang dikenal para cewek-cewek disana, tapi tidak dengan para cowok-cowok.
"Lah? Julian?!" kata Krystal dan Gita berbarengan, kaget melihat sahabat karib Alana datang ke villa.
Alana yang sudah tau Julian akan menyusulnya pun hanya bisa mendesah pasrah.
Julian celingukan mencari Alana, sesaat setelah dia melihat Alana, senyumnya mengembang dan dia langsung berlari menghampiri Alana.
Tiba-tiba Kai menyeletuk, "Lo pada ngerasa nggak kalo dia larinya slow motion." dan membuat semuanya sontak menoleh ke arah laki-laki berkulit agak gelap itu.
Alana yang juga terdistraksi oleh perkataan Kai memekik terkejut saat tiba-tiba tubuhnya terangkat ke udara.
Ia langsung menatap ke arah orang yang sedang menggendongnya ini, Julian.
"Julian! Turunin!" pekiknya kesal sambil memukul-mukul bahu Julian. Sedangkan Julian malah tertawa-tawa.
Tidak sadar bahwa mereka menjadi tontonan orang-orang yang sama terkejutnya melihat Alana, yang adalah tunangan Javeen, digendong oleh orang yang mayoritas dari mereka tidak kenal.
Julian akhirnya menurunkan Alana dan mengacak rambutnya pelan lalu merangkulnya.
Ia memandang sekitar dan sadar kalo dari tadi orang-orang disana memandangnya sambil melongo.
"Hai?" tanya Julian mengangkat tangannya dengan tatapan bingung.
Javeen yang sedari diam saja di sebelah kiri Alana langsung melepaskan tangan Julian yang berada di sebelah kanan Alana dan menarik pinggang Alana mendekat ke arahnya.
Jujur saja, Javeen merasa risih dengan Julian yang seenaknya mengangkat tubuh dan memeluk tunangannya.
Apa-apaan itu, tidak sopan sekali.
Julian yang diperlakukan seperti itu mendengus pelan lalu menatap Javeen balik.
"Jadi lo yang namanya Javin-Javin itu?" tanya Julian sambil maju selangkah, mendongak sedikit karena Javeen lebih tinggi dari padanya.
Javeen tidak mau kalah dan maju selangkah, menunduk sedikit untuk melihat Julian dan menunjukkan kalau dia lebih tinggi dari Julian.
Alana mencoba menengahi denhan berdiri di antara kedua cowok itu dan menahan dada mereka agar menjauh.
"So, Javeen, dia Julian. He's my bestfriend. And Julian, this is Javeen..."
"Her fiancé." potong Javeen sebelum Alana menyelesaikan kalimatnya, menekankan.
Semua orang disana yang melihat mereka bertiga hanya bisa melongo.
Sampai tiba-tiba dua orang datang kesana dan salah satu orang tersebut merangkul bahu Javeen dan Julian.
"Ada apa nih? Kok kayanya sengit banget?" tanya orang itu.
"Bang Hose..." panggil Alana memelas menatap orang yang ternyata adalah Hosea.
Kebetulan Hosea mengenal Javeen dan Julian karena Hosea sangat dekat dengan Alana dan otomatis dia mengenal keduanya.
"Udah-udah. Kita kan kesini buat liburan. Jangan tegang-tegang dong." Helena yang telah mengetahui situasinya dari Krystal dan Gita pun akhirnya menengahi, membantu tunangannya, Hosea.
Javeen sedikit menegang mendengar suara Helena. Suara yang beberapa bulan ini tidak pernah di dengarnya.
Sejak Helena lulus kuliah sampai saat ini akhirnya mereka bertemu kembali.
Julian yang sedari tadi memandangi Javeen pun tidak melewatkan ekspresi Javeen saat mendengar suara Helena. Membuatnya tersenyum kecil, lebih tepat disebut smirk.
Apa ada yang dia lewatkan?
to be continued.
hayo kamu team mana?
#teamjaveen
#teamjulian
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fate✔
Fiction généraleI owe fate a thank you for giving me you. - gemma troy started at 22/12/2017 ended at 25/05/2020