enjoy the seventeenth chapter!
chapter ini isinya banyak chatnya yawleo.park added you by id
add | block
"Lah, Leo Park tuh temen si Evan kan ya?" tanya Alana saat mereka sedang perjalanan pulang.
Javeen hanya mengangguk acuh.
"Kenapa?" tanya Javeen.
"Add line aku." jawab Alana, menunggu reaksi Javeen.
Namun Javeen hanya mengangguk-angguk. Membuat Alana kecewa.
Biasanya dia akan bersikap cemburu ketika Julian datang dan merusuh Alana, tetapi kenapa kali ini dia diam saja?
leo.park : can u add me back, alana?
alanaaa : evan's friend right?
leo.park : yes i am
leo.park : so?alanaaa : done
leo.park : thank you alana
read 16.43Alana langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas saat menyadari mereka sudah sampai di depan rumah Javeen.
Sudah sebulan Alana tinggal di rumah Javeen, itu artinya tinggal sebulan sebelum Alana kembali ke rumah.
"Lana, aku ke kamar kamu ya ntar." kata Javeen sebelum masuk ke kamar untuk mengganti pakaiannya.
Alana mengangguk dan juga masuk ke kamar untuk berganti baju.
Mereka memang sering menghabiskan waktu bersama. Entah itu menonton film, membaca buku bersama, mengerjakan tugas, bercakap-cakap, atau bahkan sekedar tidur-tiduran bersama.
Sekarang mereka sama sekali tidak canggung. Apalagi Javeen yang sering melakukan skinship dengan Alana seperti memeluk, mengecup pipi atau kening, dan bermanja-manja.
Orang tua mereka pun membiarkan mereka seperti itu karena mereka tahu jika anak mereka adalah anak yang bertanggung jawab.
You got a new message
open | closeleo.park : hi alana
"Kenapa dia nge-chat lagi?" Gumam Alana melihat Line dari Leo Park, teman Evan.
alanaaa : hi?
Tidak lama setelah membalas Line chat dari Leo, Javeen mengetuk pintu kamarnya.
"Come in!" teriak Alana, disusul suara pintu terbuka dan tertutup lagi, memunculkan sosok Javeen.
"What are we going to do now?" tanya Alana setelah Javeen duduk manis di kasur Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fate✔
General FictionI owe fate a thank you for giving me you. - gemma troy started at 22/12/2017 ended at 25/05/2020