chapter 40 - holiday

722 136 13
                                    

enjoy the 40th chapter!

BALI, INDONESIA

Mereka telah sampai di Bali dan selama itu mereka terlihat tenang-tenang saja, terutama Alana.

Sejak Javeen memungut ponsel Alana, ia segera mengganti nomor Alana dan menghancurkan nomor yang lama.

Syukurlah Alana sudah lupa dengan kejadian itu, dan semakin manja pada Javeen.

Seperti saat ini, Alana seakan tidak bisa melepaskan tubuhnya dari dari pelukan Javeen, dan Javeen pun dengan suka rela memeluk Alana.

"Kita ke villa dulu ya?" tanya Helena.

"Iya, kak. Om udah siapin sopir untuk jemput kita dan nganter ke villa. By the way, di belakang villa ada pantai loooh, jadi kita nggak usah jauh-jauh buat ke pantai!" seru Gita yang paling excited dengan acara liburan ini.

Mereka pun segera naik ke mobil dan menuju villa yang sudah disiapkan.

***

VILLA

Setelah membereskan barang, mereka segera berganti baju dan pergi ke pantai.

Pantainya terlihat tidak berpenghuni. Sepertinya orang tua Alana sudah membooking semua tempat ini.

"Gila enak banget sepi gini, jadi bebas!" kata Evan lalu segera berlari mengelilingi pantai.

Di lain tempat

"Japin! Kenapa nggak boleh?" teriak Alana kesal.

Pasalnya, Javeen tidak memperbolehkan Alana mengenakan bikini ke pantai. Padahal semua temannya bebas mengenakan bikini.

"Kalo kamu mau pake bikini mending di kamar aja sama aku! Pokoknya nggak boleh. At least pake tanktop lah. Aku nggak suka punya aku diliat orang-orang. Apalagi Kai sama Jemmy tuh mesum banget." kata Javeen panjang lebar.

"Heh! Enak aja punya kamu! Punya aku nih!" balas Alana kesal.

Alana tidak mempedulikan Javeen dan terus berjalan keluar ke pantai.

Javeen segera mengejar kekasihnya lalu mengangkatnya seperti karung beras lalu membantingnya pelan ke atas tempat tidur. Tidak mempedulikan Alana yang berteriak minta diturunkan.

Dengan memegangi kaki Alana, Javeen menarik sisi-sisi bed cover di tempat tidur lalu menggulungkannya pada Alana.

Setelah menggulung Alana layaknya kepompong, Javeen melemparkan dirinya sendiri ke atas tempat tidur dan memeluk tubuh Alana yang sudah dibalut dengan bed cover.

"JAPIIIIN! Apaan sih kok aku dibulet-bulet gini pake selimuuuut!" kata Alana kesal.

Javeen tidak mendengarkannya dan mengeratkan pelukannya pada Alana dan memejamkan matanya yang sudah berat sejak di pesawat tadi.

Semalaman Javeen tidak bisa tidur karena memikirkan masalah Leo. Memang di luar Javeen terlihat bahagia, tapi di dalam ia masih memikirkan masalah itu.

Ia benar-benar butuh tidur dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan otaknya, dengan memeluk Alana.

Tidak mendengar satupun balasan dari Javeen, Alana mendongakkan kepalanya dan melihat kekasihnya sudah terlelap.

Karena lelah meronta, ia pun memejamkan matanya dan menyusul Javeen ke alam mimpi.

***

Di Pantai

Mereka semua sudah berhenti bermain air lalu menggelar tikar dan duduk disana.

Beautiful Fate✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang