enjoy the 26th chapter!
"Na, lo mau kasih apa ke Javeen buat hadiah kelulusannya?" tanya Gita saat ia, Alana, Krystal, dan anggota baru mereka, Jojo sedang makan di kantin fakultas mereka.
Sebentar lagi Javeen, Kai, dan Evan akan diwisuda setelah mengikuti serangkaian sidang untuk kelulusan mereka. Kecuali Jemmy yang akan lulus bersama para cewek-cewek cantik tersebut.
"Oh iya, baru inget. Kata daddy nanti pas pesta kelulusan mereka, sekalian sama pesta pertunangan resmi gue sama Javeen." jawab Alana sambil melahap baksonya.
Dalam hati dia sedikit khawatir dengan pesta tersebut. Mengingat kejadian yang ia alami 2 bulan lalu di pesta Evan.
"...halo Alana?" panggilan Jojo yang duduk disebelahnya menyadarkannya dari lamunan singkatnya itu.
Krystal yang memang sangat memahami Alana pun menatap Alana khawatir.
"Lo nggak apa, Na?" tanya Krystal sambil memegang tangan Alana yang ada di meja.
Alana hanya mengangguk singkat dan memakan baksonya lagi.
Krystal, Gita, dan Jojo berpandangan, seakan-akan bertelepati mendiskusikan apa yang harus mereka lakukan untuk menghibur kawannya yang mood nya sedang jelek.
Alana menyadari keheningan mereka dan mendongak menatap sahabatnya satu persatu.
"Gue beneran nggak apa, guys. Don't worry. Kalo ada apa-apa gue pasti kasih tau kalian, kok." katanya menghibur sahabat-sahabatnya yang khawatir dengan keadaannya.
Selama 2 bulan ini Alana rutin mengunjungi psikiater untuk menghilangkan traumanya.
Alana tidak pernah bisa tidur nyenyak dan ia perlu obat tidur untuk membantunya, maka dari itu ia rutin berkonsultasi ke psikiater untuk mengontrol kebutuhannya terhadap obat-obat penenang.
Sedangkan sahabat-sahabatnya akan dengan senang hati bergiliran untuk menemani Alana pergi ke psikiater jika Javeen sedang sibuk dengan proses kelulusannya.
Orang tua Alana pun akhirnya tau tentang kondisi Alana dikarenakan Alana sering murung dan melamun sendiri. Orang tuanya mulai curiga dan bertanya-tanya padanya dan juga Javeen. Akhirnya mereka memutuskan untuk memberi tau orang tua Alana tentang kejadian 2 bulan lalu.
Mommy Alana bahkan sempat pingsan saat tau anaknya menjadi korban pelecehan oleh orang yang baru ia kenal beberapa hari.
Karena hal itu, mommy Alana memutuskan untuk selalu berada di rumah untuk menemani anaknya dari pada harus ikut pergi menemani suaminya bekerja.
Beliau juga menjadi semakin protektif terhadap Alana. Alana tidak akan boleh keluar jika tidak bersama Javeen atau beramai-ramai dengan sahabat-sahabatnya. Takut jika kejadian tersebut akan terulang lagi.
Alana juga tidak merasa itu masalah karena ia juga akan ketakutan jika harus berada di luar rumah sendirian.
"Kita bakal jagain lo di pesta, Na. Kita nggak akan sekalipun ngelepasin lo dari pandangan kita. Okay?" kata Jojo sambil memeluk Alana dari samping.
Alana tersenyum dan mengangguk.
Sahabatnya memang yang terbaik. Mereka selalu ada dalam keadaan apapun, tidak hanya saat senang saja.
***
"Eh, Javeen udah dateng. Langsung ke kamar aja ya. Mommy lagi bikin kue nih."
Javeen mengangguk dan segera naik ke kamar Alana setelah mendapat persetujuan mommy Alana.
Javeen memang selalu singgah di rumah Alana jika dia sedang tidak sibuk. Bahkan jika perlu ia akan menginap di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/132597062-288-k261776.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Fate✔
Ficção GeralI owe fate a thank you for giving me you. - gemma troy started at 22/12/2017 ended at 25/05/2020